KALBAR SATU ID – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I., menghadiri dan mengikuti Ceremony Pemulangan Da’i Perbatasan 3T yang diselenggarakan di Hotel Mahkota Pontianak.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Kalbar, H. Kaharudin, S.Ag., Kepala Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, H. Rohadi, M.Si.Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sanggau, H. Anuar Ahmad, S.Ag, serta pimpinan BAZNAS Kalbar dan sejumlah pejabat lainnya.
Dalam laporannya, perwakilan da’i, Ust. Arali M. Pagih, S.Sos., menyampaikan bahwa tugas utama da’i perbatasan tidak hanya sebatas berdakwah, tetapi juga melibatkan pemberdayaan masyarakat melalui kajian metodologi dakwah, esensi dakwah, dakwah antar budaya, serta psikologi dakwah. Ia menekankan pentingnya modernisasi dalam penyebaran ajaran agama agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, Kepala Bidang Penais Zawa Kanwil Kemenag Kalbar, H. Rohadi, M.Si., dalam laporannya menegaskan bahwa keberhasilan dakwah memerlukan sinergi dan kebersamaan. “Jika ingin cepat, pergilah sendiri. Jika ingin jauh, pergilah bersama,” ujar H. Rohadi, mengutip sebuah pepatah yang menekankan pentingnya kolaborasi dalam menjalankan misi dakwah.
Sebagai bentuk apresiasi, Kakanwil Kemenag Kalbar menyerahkan sertifikat dan bingkisan Ramadan kepada para da’i yang akan bertugas. Selain itu, BAZNAS Kalbar juga memberikan tali kasih sebagai dukungan terhadap kegiatan dakwah di wilayah perbatasan.
Dalam sambutannya, Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I., menyampaikan penghargaan tinggi kepada para da’i yang siap mengemban amanah di wilayah perbatasan. Ia juga mengapresiasi BAZNAS Kalbar atas dukungannya terhadap program ini. “Dulu ada istilah da’i pembangunan yang bertugas hingga akhir hayatnya. Sementara itu, da’i perbatasan memiliki masa tugas selama satu bulan, tetapi peran mereka tetap sangat penting dalam membina umat di daerah terpencil,” ujarnya.
Selain itu, Kakanwil menyoroti pentingnya optimalisasi sumber dana Islam di masa depan untuk mendukung keberlanjutan dakwah dan pemberdayaan umat. Ia menegaskan bahwa zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) harus dikelola secara profesional dan transparan agar dapat menjadi sumber pendanaan utama bagi berbagai program keagamaan dan sosial. “Kita harus membangun ekosistem ekonomi Islam yang kuat dengan mengoptimalkan dana umat. Jika dikelola dengan baik, ZISWAF dapat menjadi solusi keberlanjutan bagi pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat, termasuk mendukung para da’i dalam menjalankan tugasnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kakanwil berharap agar ke depan, program Da’i Perbatasan 3T ini dapat terus berkembang dengan cakupan wilayah yang lebih luas serta peningkatan kualitas pembinaan bagi para da’i. “Kami berharap program ini tidak hanya berfokus pada dakwah, tetapi juga mampu menjadi sarana pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan. Dengan kolaborasi yang kuat antara Kemenag, BAZNAS, dan berbagai pihak, kita dapat menciptakan perubahan yang lebih besar dan manfaat yang lebih luas bagi umat,” pungkasnya.
Adapun para da’i yang dilepas dalam kegiatan ini beserta wilayah tugasnya adalah:
1. Ust. Thoiruddin Fahri, S.Ag. – Kec. Sekayam, Dusun Bakui Karangan
2. Ust. Bambang Yudi Prayitrisil – Kembayan dan Tayan Hulu
3. Ust. Syahdan, S.Ag. – Kec. Beduai (di enam desa)
4. Ust. M. Syukri Muristi – Kec. Sekayam, Desa Engkahan
5. Ust. Arali M. Pagih, S.Sos. – Kec. Noyan, Dusun Noyan
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Kalbar, H. Kamaludin, M.Pd., Pembimas Konghucu, Umi Marzuqoh, serta Ketua DWP Kanwil Kemenag Kalbar, Hj. Salsabila Muhajirin.
Melalui kegiatan ini, diharapkan peran para da’i yang telah bertugas di perbatasan dengan penuh dedikasi dapat bermanfaat dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).