KALBAR SATU ID – Sebagai bentuk apresiasi atas kinerja pelaporan keuangan terbaik, Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kalbar memberikan penghargaan kepada satuan kerja yang berprestasi dalam tiga kategori Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W).
Penerima Penghargaan Kategori UAPPA-W Kecil: 1. Lantamal XII Pontianak, 2. Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Pontianak, dan 3. Politeknik Negeri Pontianak
Kategori UAPPA-W Sedang: 1. Pengadilan Tinggi Agama Pontianak, 2. Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat, dan 3. Kodam XII/Tanjungpura
Kategori UAPPA-W Besar: 1. Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, 2. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, dan 3. Pengadilan Tinggi Pontianak
Penghargaan itu diserahkan Kakanwil DJPb Kalbar dalam kegiatan Sosialisasi Penyusunan Laporan Keuangan Semester I 2025 dan Penyerahan Penghargaan LK UAPPA-W 2024 di Pontianak, Kamis (3/7/2025) pagi.
Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I turut hadir menerima secara langsung penghargaan tersebut. Dalam kesempatan itu, Kakanwil Muhajirin menyampaikan apresiasi kepada DJPb Kalbar dan tim keuangan Kemenag Kalbar atas prestasi yang diraih tersebut.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada DJPb Kalimantan Barat atas pelayanan dan pembinaannya kepada Kanwil Kemenag Kalbar. Terima kasih juga kepada Tim Keuangan yang telah bekerja keras sehingga kita meraih peringkat ke-2 dalam Penilaian Laporan Keuangan UAPPA-W Tingkat Provinsi Tahun 2024 untuk kategori UAPPA-W besar,” ungkap Muhajirin Yanis dengan penuh bahagia.
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh kepala kantor wilayah dan perwakilan lembaga pemerintah di lingkungan Provinsi Kalimantan Barat.
Dalam sambutannya, Kepala Kanwil DJPb Kalbar, Rahmat Mulyono, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelaporan keuangan lembaga pemerintah.
“Kegiatan ini merupakan salah satu wujud nyata dari peran kami dalam mendorong kualitas laporan keuangan lembaga. Pemerintah saat ini mengedepankan akuntabilitas berbasis keuangan. Kita dituntut memastikan setiap rupiah yang dibelanjakan memberikan manfaat nyata, khususnya di Kalbar ini, bukan hanya sekadar dokumen administratif,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi dalam sistem pelaporan keuangan pemerintah.
“Dalam beberapa tahun terakhir, pelaporan keuangan dilakukan melalui aplikasi digital. Saat ini seluruh lembaga di Indonesia telah menggunakan aplikasi SAKTI dan MONSAKTI,” jelasnya.
Transformasi digital tersebut, lanjutnya, tidak hanya menyangkut aspek teknis, tetapi juga menyangkut perubahan pola pikir dalam pengelolaan data keuangan.
“Transformasi ini bukan sekadar perubahan teknis, melainkan perubahan pola pikir dalam menyajikan data pelaksanaan anggaran secara tepat, transparan, dan dapat dianalisis,” tegasnya.