PONTIANAK, KALBAR SATU – Baru-baru ini Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat (Kalbar) Moh Wahyu Yulianto menyebutkan bahwa kelangkaan minyak goreng di sejumlah wilayah di daerah tersebut tak mempengaruhi peningkatan angka inflasi.
“Masalah minyak goreng tak masuk inflasi karena walaupun tergolong langka, namun harganya relatif turun,” katanya saat penyampaian rilis berita resmi statistik melalui kanal youtube BPS Kalbar yang dipantau di Pontianak, Selasa 1 Maret 2022.
Baca juga: Belum Ditemukan Indikasi Penimbunan Minyak Goreng di Kalbar
Harga minyak goreng, tambahnya, yang berlaku saat ini sudah berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 tahun 2022 dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) tetap terjaga, yaituminyak goreng curah Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000 per liter.
Kemudian terkait angka inflasi di Kalbar, dikatakan Kepala BPS, itu terjadi inflasi pada Februari 2022 sebesar 0,26 dan laju inflasi Januari-Februari sebesar 1,09 persen.
Baca juga: Pedagang Harap Kelangkaan Minyak Goreng Segera Diatasi
“Sedangkan untuk inflasi tahunan yaitu perbandingan Februari 2022 terhadap Februari 2021 tercatat sebesar 2,52 persen,” katanya.
Dari 11 kelompok, menurutnya, pengeluaran ada tujuh kelompok yang mengalami inflasi, satu kelompok yang mengalami deflasi dan tiga kelompok yang tidak mengalami perubahan.
Baca juga: Gubernur Kalbar Minta investigasi Kelangkaan Minyak Goreng
“Pertama inflasi tertinggi kelompok transportasi disebabkan adanya kenaikan harga mobil tahun 2022,” katanya.
Kemudian, lanjutnya, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar rumah tangga karena kenaikan harga bahan bakar gas elpiji non-subsidi, penyedia makanan dan minuman restoran makanan jadi.
Dia mengatakan kenaikan harga suatu kelompok terkadang berimbas pada kenaikan harga komoditas lainnya, contoh gas elpiji non-subsidi pada awalnya dijual Rp11.500 per kilogram pada bulan Desember, kemudian Januari naik menjadi Rp13.500 per kilogram, dan pada Februari menjadi Rp15.500 per kilogram.
Baca juga: Tim Terpadu Sidak Stok Minyak Goreng di Distributor dan Swalayan
“Untuk yang mengalami penurunan adalah kelompok telur ayam ras, cabai rawit, minyak goreng dan ikan tongkol, disebabkan oleh surplus dalam produksinya sehingga mengalami penurunan harga,” katanya lagi.
Kemudian Pada Februari 2022 dari 90 kota di Indonesia tercatat 37 kota mengalami inflasi dan 53 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kupang 0,65 persen dan terendah terjadi di Tanjung Selor 0,01.
Lalu, terkait deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 2,08 persen dan yang terendah Palembang dan Palangkaraya, Tarakan, 0,01 persen.
Untuk Kota-kota di wilayah Pulau Kalimantan yang berjumlah 12 kota, tercatat ada lima kota mengalami inflasi dan tujuh kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sintang 0,32 persen dengan sedangkan deflasi terendah terjadi di Balik papan 0,51 persen.