Kemenag Sosialisasikan Kurikulum Berbasis Cinta di Pontianak

Kemenag Sosialisasikan Kurikulum Berbasis Cinta di Pontianak
Kemenag Sosialisasikan Kurikulum Berbasis Cinta di Pontianak. Foto/istimewa.

KALBAR SATU ID – Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, Prof. Dr. M. Arskal Salim. GP, M. Ag., menjelaskan bahwa Kurikulum Berbasis Cinta sangat relevan dengan perkembangan zaman.

Penegasan itu disampaikan Arskal Salim ketiak menjadi narasumber dalam kegiatan Pembinaan Guru Madrasah dan Sosialisasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Pontianak, Jum’at (12/9/2025).

Bacaan Lainnya

“Kurikulum Berbasis Cinta yang digagas Bapak Menteri Agama menjadi relevan karena dinamika kehidupan sosial, kemajuan teknologi publikasi dan informasi yang luar biasa itu tidak dapat dibentuk dan tidak dapat diatasi hanya dengan semata-mata kurikulum atau paradigma yang lama. Karena apa, kurikulum berbasis cinta ini bukanlah semacam pengetahuan kognisi tapi merupakan pengalaman spiritual emosional yang disampaikan kepada para peserta didik juga dengan pengalaman yang penuh emosi,” Arskal Salim.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik madrasah sekaligus memperkenalkan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) sebagai pendekatan baru dalam dunia pendidikan. Kurikulum ini menekankan pentingnya nilai kasih sayang, empati, serta pembentukan karakter peserta didik melalui proses pembelajaran yang humanis dan berorientasi pada akhlak mulia.

Dalam sambutannya, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I menyampaikan bahwa pendidikan bukan hanya soal memberikan ilmu, tetapi juga pembentukan karakter.

“Kurikulum Berbasis Cinta merupakan upaya memberikan kurikulum yang berakar pada nilai-nilai kasih sayang, empati dan akhlak mulia. Kurikulum ini bukan hanya soal metode atau strategi pembelajaran, tapi ini adalah transformasi cara pandang dalam mendidik anak-anak bangsa. Kurikulum ini mengajarkan bahwa pendidikan bukan hanya soal nilai akademik, tetapi bagaimana nilai-nilai kemanusiaan yang di tanamkan sejak dini,” ungkap Muhajirin.

Hadir Kepaĺa Bidang Pendidikan Madrasah, H. Sipni, M.Pd., kasi Penmad Kemenag kabupaten/kota, kepala madrasah, para pengawas serta ratusan guru-guru madrasah.

Para guru madrasah yang hadir menyambut positif kegiatan pembinaan ini. Mereka menilai bahwa KBC sangat relevan dengan kebutuhan pendidikan saat ini, khususnya dalam menghadapi tantangan era modern yang sering kali mengabaikan aspek moral dan spiritual.

Dengan adanya pembinaan dan sosialisasi ini, para guru diharapkan dapat memahami konsep KBC secara menyeluruh dan siap menerapkannya dalam proses pembelajaran di madrasah masing-masing.

Ikuti GOOGLE NEWS atau Join Channel TELEGRAM

Pos terkait