PONTIANAK, KALBAR SATU ID – Nusantara memiliki ribuan pondok pesantren yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Pondok pesantren inilah yang menjadi basis perkembangan Ahlu Sunnah Wal Jama’ah (Aswaja). Dari pesantren inilah kekayaan dan khazanah Nahdlatul Ulama dilahirkan.
Hal ini disampaikan KH Zamroni Hasan, S.Pd.I selaku Katib Syuriah PWNU Kalbar dalam pembukaan acara Webinar Pra Konferwil PWNU Kalbar VIII series 3 dengan tema Pesantren Sebagai Benteng Islam Aswaja an-Nahdliyah di Kalimantan Barat, yang digelar Lembaga Ta’lif Wan Nasyr (LTN) PWNU Kalbar, Kamis, (30/06/2022) melalui platform Zoom Meeting.
Baca juga: Kumpulan Caption dan Quotes Hari Kartini 2022 Keren dan Cocok untuk Milenial
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya Aswaja adalah Islam Wasatiyah (Islam Moderat) atau disebut juga al-Firqah an-Najiyah sesuai dengan apa yang pernah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW dimana satu diantara firqah/aliran yang selamat kelak diakhirat ialah Ahlu Sunnah Wal Jama’ah.
Mengutip Ibnu Hajar al-Atsqalani bahwa Aswaja dalam berislam mengikuti mazhab, seperti dalam aqidah mengikuti mazhab Asy’ary-Maturidy, dalam bidang Fiqih mengikuti salah satu dari 4 imam mazhab (Maliki, Hanafi, Syafi’i dan Hambali) serta dalam bidang akhlak/tasawuf mengikuti Imam Ghazali dan Imam Junaid al-Baghdadi.
Baca juga: Sukiryanto Mengundurkan Diri dari Bakal Calon Ketua Tanfidziyah PWNU Kalbar
Dalam konteks ini, An Nahdliyah dari Aswaja ini merujuk pada pemahaman ASWAJA sesuai dengan apa yang diamalkan oleh NU baik dalam berpikir maupun bergerak.
Ia menambahkan pondok pesantren khususnya di lingkungan NU menjadi benteng ASWAJA karena ASWAJA adalah satu aliran keislaman yang teruji ditengah-tengah aliran keislaman lainnya.
Baca juga: Korban Penipuan, Ratusan Juta Tabungan Milik Nasabah BRI Pontianak Ludes!
Salah satu kekhasan pondok pesantren sebagai benteng ASWAJA adalah memiliki kajian kitab kuning sebagai khazanah kaderisasi para ulama dan para intelektual muda NU dalam menjawab berbagai problematika umat baik melalui pendekatan tekstual maupun metodologis.
Baca juga: LAZISNU Kota Pontianak dan MWCNU Pontianak Timur santuni 50 Anak Yatim
“Selama pondok pesantren masih berdiri tegak maka NU akan senantiasa eksis begitu pula dengan NKRI. Karena ketiga hal ini sangat berkaitan satu dengan yang lain”, ujarnya yang juga merupakan Ketua MUI Kubu Raya ini.
Dirinya juga bersyukur atas upaya strategis pemerintah melalui penerbitan UU Pondok Pesantren dimana pesantren sudah menjadi bagian dari pendidikan nasional.