KPH Kubu Raya dan SAMPAN Kalimantan Bersinar di PESONA 2025, Tampilkan Inovasi Hasil Hutan Bukan Kayu

KPH Kubu Raya dan SAMPAN Kalimantan Bersinar di PESONA 2025, Tampilkan Inovasi Hasil Hutan Bukan Kayu
KPH Kubu Raya dan SAMPAN Kalimantan Bersinar di PESONA 2025, Tampilkan Inovasi Hasil Hutan Bukan Kayu. Foto/istimewa.

KALBAR SATU ID – Unit Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Unit XXXIII Wilayah Kubu Raya bersama SAMPAN Kalimantan tampil menonjol dalam Festival Perhutanan Sosial Nasional (PESONA) 2025 yang digelar oleh Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.

Festival yang berlangsung pada 20–22 Agustus 2025 di Komplek Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, ini mengangkat tema “Merawat Hutan, Mewariskan Harapan”.

Bacaan Lainnya

Ajang tahunan tersebut menjadi ruang kolaborasi berbagai pihak, mulai dari kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS), akademisi, organisasi masyarakat sipil, hingga sektor swasta.

Keikutsertaan KPH Kubu Raya dan SAMPAN Kalimantan membawa pesan penting yautu menjaga kelestarian hutan dapat berjalan beriringan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan hasil hutan bukan kayu (HHBK).

Apresiasi dari Staf Ahli Kementerian Kehutanan

Dalam wawancara eksklusif, Novia Widyaningtyas, S.Hut., M.Sc, Staf Ahli Menteri Kehutanan RI, memberikan apresiasi terhadap keberhasilan kolaborasi KPH Kubu Raya dan SAMPAN Kalimantan dalam program Perhutanan Sosial.

“Saya sangat salut dan senang berada di booth teman-teman SAMPAN Kalimantan dan KPH Wilayah Kubu Raya sebagai perwakilan Kalimantan Barat. Ini merupakan salah satu contoh keberhasilan program Perhutanan Sosial di Kalimantan Barat,” ujar Novia pada Kamis (21/8/2025) di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.

Novia menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari sinergi antara Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD), KPH Kubu Raya, dan pendampingan SAMPAN Kalimantan, serta dukungan dari PT Belantara Sejahtera Mandiri (BSM).

“Ini contoh kolaborasi yang sangat baik. Mudah-mudahan dapat diteruskan dan semakin sukses ke depannya. Semoga hasilnya bisa menular dan kelompok-kelompok Perhutanan Sosial yang lain juga bisa naik kelas,” tambahnya.

Dalam festival ini, KPH Kubu Raya dan SAMPAN Kalimantan memamerkan berbagai produk hasil hutan bukan kayu, seperti madu, rempah, olahan pangan, hingga hasil silvopastura dan agroforestri.

Semua produk tersebut dihasilkan oleh kelompok-kelompok masyarakat dampingan yang memanfaatkan sumber daya hutan tanpa merusak ekosistem.

Pendekatan ini sejalan dengan tujuan Perhutanan Sosial, yakni mengelola hutan secara berkelanjutan sambil memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Produk-produk tersebut juga mendapat respons positif dari pengunjung festival, termasuk pejabat kementerian, akademisi, dan konsumen umum.

Keberhasilan KPH dalam memanfaatkan hasil hutan bukan kayu menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas pihak dapat membawa dampak nyata.

Melalui perhutanan sosial, masyarakat diberdayakan untuk menjadi garda terdepan pelestarian hutan sekaligus meningkatkan pendapatan keluarga.

Ikuti GOOGLE NEWS atau Join Channel TELEGRAM

Pos terkait