KALBAR SATU ID – Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Ketapang menggelar aksi penggalangan dana kemanusiaan untuk membantu para korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Kegiatan tersebut dilaksanakan di kawasan lampu merah simpang RSUD Agoesdjam Ketapang pada Minggu (12/10/2025).
Ketua LAZISNU Ketapang, Muhammad Maniri, menyampaikan bahwa aksi sosial ini merupakan bentuk kepedulian warga Nahdliyin dan masyarakat Ketapang terhadap musibah yang menimpa sesama. Penggalangan dana dilakukan sejak sore hari hingga malam sekitar pukul 20.00 WIB dengan melibatkan relawan dari berbagai unsur badan otonom NU.
“Alhamdulillah, dana yang terkumpul dari aksi kemanusiaan ini berjumlah Rp 24.642.000. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Ketapang yang telah dengan tulus menyumbangkan sebagian rezekinya. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban para korban dan menjadi amal jariyah bagi semua yang berpartisipasi,” ungkap Maniri.
Menurut Maniri, kegiatan penggalangan dana tersebut berlangsung semarak dan penuh semangat kebersamaan. Para relawan membawa kotak donasi sambil mengimbau pengguna jalan untuk turut berpartisipasi.
Sejumlah masyarakat, lanjut Maniri, tampak antusias menyisihkan sebagian hartanya, menunjukkan bahwa rasa empati dan solidaritas sosial masih tumbuh kuat di tengah masyarakat.
Dikatakan lebih lanjut, aksi kemanusiaan ini terlaksana berkat kolaborasi antara LAZISNU Ketapang dengan berbagai badan otonom Nahdlatul Ulama, di antaranya Gerakan Pemuda Ansor, Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Muslimat NU, Fatayat NU, serta pelajar NU yang tergabung dalam IPNU dan IPPNU.
“Kolaborasi lintas lembaga ini menjadi bukti nyata sinergi dan komitmen keluarga besar NU dalam merespons berbagai peristiwa kemanusiaan,” jelasnya.
Ditambahkan Maniri, LAZISNU Ketapang berencana menyalurkan dana yang terkumpul melalui jalur resmi NU Care-LAZISNU Jawa Timur agar bantuan dapat segera diterima oleh pihak Pondok Pesantren Al Khoziny.
“Selain sebagai bentuk kepedulian, aksi ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial di kalangan masyarakat luas, bahwa setiap kebaikan sekecil apa pun akan sangat berarti bagi mereka yang sedang tertimpa musibah,” pungka Maniri.