Muhajirin Yanis Soroti Tantangan Generasi Muda: LGBT, Narkoba, hingga Kekerasan Seksual

Muhajirin Yanis Soroti Tantangan Generasi Muda: LGBT, Narkoba, hingga Kekerasan Seksual
Kakanwil Kemenag Kalbar, Muhajirin Yanis. Foto/istimewa.

KALBAR SATU ID – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I menuturkan sangat prihatin dengan akhlak generasi muda masa kini.

Menurutnya perlu sinergi semua pihak untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi generasi muda. Hal diungkap Muhajirin Yanis saat menerima kunjungan kerja Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga (PRK) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalbar pada Rabu, 27 Agustus 2025, di ruang tamu Kanwil Kemenag Kalbar.

Bacaan Lainnya

“Kita prihatin dengan akhlak generasi muda. Saat ini banyak persoalan yang menjadi tantangan sekaligus ancaman masa depan bangsa. Diantaranya soal maraknya Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT), bahaya narkoba, penyimpangan prilaku seksual dan korban kekerasan seksual,” ungkap Muhajirin Yanis.

fokus program harus diarahkan pada sosialisasi pencegahan pernikahan usia dini, bahaya narkoba, dan penyimpangan perilaku seksual.

Lebih lanjut, Muhajirin menjelaskan, untuk mengatasi masalah itu, diperlukan sinergi dengan seluruh elemen masyarakat. Diperlukan berbagai upaya untuk melakukan pencegahan dan mengatasi persoalan yang terjadi.

“Kita perlu bersinergi, memperkuat sosialisasi dan edukasi, untuk melakukan pencegahan dan mencarikan solusinya. Kemenag siap berkolaborasi melalui madrasah dengan program kegiatan ekstrakurikuler khusus,” ujarnya.

Ketua Komisi PRK MUI Kalbar, Vinna, menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk melakukan silaturahmi dengan Kakanwil. Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalankan sejumlah program, di antaranya pendampingan di KUA, serta tengah merancang program penguatan keluarga, madrasah pesantren, dan pemberdayaan perempuan.

“Kami berharap kegiatan ini dapat bersinergi dengan Kementerian Agama serta mendapatkan dukungan dan payung hukum,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tim Kerja MTQ dan Seni Budaya Islam, Husnul Fadhil turut hadir mendampingi Kakanwil.Husnul Fadhil mengungkapkan keprihatinannya terhadap maraknya pergaulan bebas di kalangan remaja.

“Saat ini terdapat grup LGBT di media sosial yang anggotanya mencapai 10 ribu orang, dengan pembahasan yang sangat vulgar dan berkaitan dengan penyakit HIV. Hal ini perlu menjadi perhatian, terutama di Pontianak, di mana semakin banyak kos-kosan serta pelajar dan mahasiswa. Kami mengusulkan adanya MoU untuk memperkuat pembinaan,” ujarnya.

Sementara itu, Cucu dari Komisi PRK MUI Kalbar menambahkan bahwa pihaknya ingin memaksimalkan pembinaan di madrasah dan pesantren.

“Kehadiran kami diharapkan dapat memberi pemahaman agar peserta didik lebih waspada terhadap pengaruh negatif di luar lingkungan madrasah maupun pesantren,” tuturnya.

Ikuti GOOGLE NEWS atau Join Channel TELEGRAM

Pos terkait