KALBAR SATU ID- Keluarga Mahasiswa Nahdhatul ulama atau disingkat KMNU, telah menyelesaikan kegiatan Musyawarah Nasional (MUNAS) ke– 8 di pondok pesantren Diponegoro yang bertempat di Sleman, Yogyakarta.
Kegiatan MUNAS tersebut dihadiri dari berbagai kampus di Indonesia dan Malaysia. Jumlah Kampus yang hadir di dalam kegiatan tersebut berjumlah (26).
Dalam agenda MUNAS yang diselenggarakan pada tanggal 21 – 23 Januari 2022 mengusung tema “revitalisasi peran mahasantri untuk bersinergi menuju era society 5.0”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca juga: Tokoh Muda NU Kalbar Bakal Segera Laporkan Edy Mulyadi ke Polisi
Rangkaian kegiatan MUNAS KMNU ke – 8 antara lain : Khotmil Al-Qur’an, ziarah makam, KMNU Bersolawat, persidangan dan pemilihan presidium nasional 2022.
Rangkaian kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan penuh khidmat. Dalam persidangan komisi menghasilkan beberapa rekomendasi yang nantinya akan menjadi acuan program kerja dalam kepengurusan KMNU PUSAT kedepannya.
Salah satu kegiatan yang cukup lama adalah pembahasan mengenai tatib dan juga pemilihan presidium nasional. Terdapat 9 calon presidium nasional yang berasal dari berbagai perguruan tinggi yang nantinya akan dikerujutkan menjadi 5 presidium nasional.
Baca juga: Paska Muktamar NU ke-34, PCNU Kota Pontianak Kembali Fokuskan Kinerja Lembaga
Presidium nasional yang terpilih adalah Muhammad Wahyu ariyanto (KMNU UI), Endah K Handayani (KMNU UNSRI), Luluk Anisah Muafiah (KMNU UINSUKA), Fajar Sidik (KMNU UNISBA) dan M Ikhlasul Amalil (KMNU UINSUKA).
“Harapan kedepannya KMNU Pusat dapat bersinergis dengan berbagai komponen yang ada dan juga dapat lebih masif lagi dalam menggerakkan amaliyah Nahdhatul Ulama khususnya di perguruan tinggi.” Ujar Muhammad Wahyu Ariyanto salah satu presidium nasional terpilih.
Baca juga: Ketua Umum PBNU Siap Hadir di Pelantikan PCNU Kota Pontianak
“Munas kali ini berjalan dengan baik dan sangat demokratis. Walaupun dalam proses penentuan keputusan sering terjadi negosiasi yang alot dan panas antar peserta, namun di akhir kegiatan semua kembali berdamai dan saling memaafkan sehingga dalam Munas ini tidak meninggalkan perpecahan antar PT,” ucap Mochammad Ali Yahya Salah satu delegasi dari kampus UNAIR Surabaya.