KALBAR SATU ID – Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kalimantan Barat, Prof. Dr. Ibrahim, M.A., menegaskan bahwa merawat Indonesia adalah tanggung jawab seluruh umat beragama sebagai wujud menunaikan amanah para pendiri bangsa.
Hal ini ia sampaikan dalam kegiatan Bincang Kerukunan dan Refleksi Kemerdekaan: Untuk Indonesia Maju, Harmoni Bersatu yang digelar di Aula 2 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Jalan Sutan Sahrir No. 12 Kota Baru, Pontianak, Sabtu (16/8/2025).
Acara ini diikuti 50 peserta dari kalangan dosen, guru, penyuluh lintas agama, unsur media, serta lembaga keagamaan, dan merupakan bagian dari program kerja FKUB Kalbar Tahun 2025.
Dalam paparannya, Prof. Ibrahim yang juga Guru Besar Ilmu Komunikasi Penyiaran Islam dan Antarbudaya IAIN Pontianak menyampaikan tiga tujuan utama merawat Indonesia. Pertama, mewujudkan cita-cita bangsa menuju Indonesia Maju, Harmoni Bersatu. Kedua, menjaga keberlangsungan bangsa untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Ketiga, merawat Indonesia sebagai warisan luhur para pendiri bangsa.
“Indonesia adalah negara besar dengan 285 juta penduduk, 1.360 suku, 726 bahasa daerah, dan 17.504 pulau. Keragaman ini adalah kekuatan sekaligus tantangan. Bila tidak dijaga dengan baik, potensi perpecahan akan sangat besar. Oleh karena itu, umat beragama wajib memelihara kerukunan, membangun kesadaran kolektif, dan menjadikan kebhinekaan sebagai anugerah,” jelasnya.
Prof. Ibrahim juga mengulas sejarah perumusan dasar negara melalui BPUPKI, Piagam Jakarta, hingga finalisasi Pancasila. Ia menekankan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hasil perjuangan lintas etnik, agama, adat, dan budaya. Karena itu, setiap generasi memiliki kewajiban moral dan konstitusional untuk merawatnya.
“Umat beragama harus menciptakan kerukunan dengan ketulusan, cinta, dan keterbukaan, serta menjauhi iri hati, kebencian, prasangka, dan kecurigaan. Inilah cara kita menjaga amanah pendiri bangsa,” tegasnya.
Selain Prof. Ibrahim, hadir pula dua narasumber penting. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalbar, Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I., yang menyoroti strategi Kemenag dalam memperkuat moderasi beragama dan mendorong peran rumah ibadah sebagai pusat pembinaan umat sekaligus kepedulian lingkungan. Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Kalbar, Drs. H. Manto Saidi, M.Si., menekankan pentingnya sinergi antarinstansi dalam menjaga keutuhan bangsa.
Kegiatan ini ditutup dengan pesan bersama agar menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, seluruh elemen bangsa terus berupaya memerdekakan diri dari kebodohan, ketertinggalan, kemiskinan, serta konflik yang dipicu perbedaan.