KALBAR SATU ID – Dihadapan peserta Madrasah Imam Masjid (MIM) yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) Kalimantan Barat (19/1/25), Prof Wajidi yang merupakan guru besar ilmu tafsir hadits di IAIN Pontianak tampil sebagai pembicara perdana yang dilaksanakan di ruang utama masjid raya Mujahidin sekaligus launching program MIM se-Kalimantan Barat.
Dalam sajian materinya, Prof Wajidi menjelaskan makna imam yang menurutnya secara bahasa kata imam bisa berarti pemimpin, di depan, masyarakat dan ibu.
“Definisi ini mengarahkan kita pada makna bahwa imam adalah tumpuan, panutan yang selalu berada di depan. Hal ini bisa dipahami bahwa imam atau pemimpin menjadi tumpuan, tertuju harapan umat atau masyarakat kepada dirinya, karena dialah yang diharapkan menjadi teladan dan panutan,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca juga: Dipimpin Lasarus, Komisi V DPR Kunker ke Kalbar Bahas Rencana Pembangunan Jembatan Kapuas III
Ditambahkan Wajidi, begitu pentingnya imam sehingga kualitas umat atau masyarakat dipengaruhi oleh kualitas imam atau pemimpin itu sendiri dan sebaliknya kualitas imam dapat dipengaruhi oleh kualitas umatnya.
Wajidi memperkuat penjelasannya dengan mengutip firman Allah SWT dalam Qs. Al Anbiya: 73 yang berbunyi: Kami menjadikan mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk atas perintah Kami dan Kami mewahyukan kepada mereka (perintah) berbuat kebaikan, menegakkan salat, dan menunaikan zakat, serta hanya kepada Kami mereka menyembah.
“Dalam konteks keimaman, Nabi Muhammad saw memberikan perhatian sangat besar mengenai pentingnya kedudukan imam sholat berjamaah, namun sesungguhnya imam ini bisa memainkan peran dan fungsinya lebih luas yakni tidak sekedar imam sholat tapi juga sebagai pemimpin Masyarakat, bangsa dan negara, karenanya bicara tentang imam dan prosesi penetapannya melalui sejumlah persyaratan,” jelas Wajidi yang juga dewan penasehat IPIM Kalimantan Barat.
Sementara Kepala Madrasah Imam Masjid yang juga Sekretaris Umum PW IPIM Kalimantan Barat menyebutkan bahwa pelatihan ini berlangsung selama setahun dengan masa pembelajaran dua kali dalam sebulan.
“Seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum PW IPIM, Muammar Khadafi bahwa pelatihan ini mengajak adanya keseriusan kita untuk mempersiapkan imam yang memiliki kompetensi dan standarisasi imam sehingga kebutuhan akan imam yang demikian bisa terpenuhi,” jelasnya.
“Pelatihan ini sebagai wujud program IPIM Kalimantan Barat dan alhamdulillah secara online, pimpinan pusat IPIM yakni Prof.Nasaruddin Umar yang juga imam besar masjid Istiqlal berkenan hadir memberikan penguatan untuk seluruh peserta yang hadir kali ini,” ucap Sholihin HZ.
Editor : Hani