KALBAR SATU ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah sejatinya bertujuan meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak sekolah. Namun, belakangan muncul kasus keracunan makanan massal di beberapa daerah yang diduga berasal dari distribusi MBG. Menyikapi hal ini, Satgas Sahabat Hati Kalbar menegaskan perlunya keberanian pihak sekolah untuk menolak makanan yang tidak memenuhi standar.
“Sekolah jangan hanya pasif menerima. Guru dan kepala sekolah punya tanggung jawab moral untuk melindungi anak-anak dari makanan yang bisa membahayakan kesehatan. Kalau ada MBG yang kualitasnya tidak layak, harus berani ditolak,” tegas Fathurrazi, Satgas Sahabat Hati Kalbar, Kamis (2/10/2025).
Menurutnya, tidak jarang keracunan terjadi karena makanan disiapkan secara terburu-buru, kurang higienis, atau menggunakan bahan baku yang sudah tidak segar. Hal ini, kata Fathurrazi, bisa menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap program yang sebenarnya memiliki tujuan baik untuk mengatasi gizi buruk dan stunting.
Ia menilai, sekolah perlu diberi kewenangan lebih besar dalam menilai kualitas MBG yang masuk. Guru dan kepala sekolah juga harus dibekali pemahaman tentang standar makanan bergizi, agar bisa menjadi filter pertama sebelum makanan sampai ke tangan siswa.
Fathurrazi juga menekankan pentingnya peran Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang telah mengikuti pelatihan selama tiga bulan. Menurutnya, para peserta pelatihan tersebut sudah memiliki wawasan dan keterampilan dasar dalam menjaga standar makanan bergizi di sekolah.
“Pelatihan tiga bulan itu bukan hal yang singkat. Mereka sudah dibekali pengetahuan, sehingga di lapangan harus bisa ikut memastikan makanan yang disajikan aman dan sesuai standar gizi,” ujarnya.
Ia pun meminta dapur penyedia MBG untuk lebih teliti dalam mengolah makanan, mulai dari pemilihan bahan baku, kebersihan peralatan, hingga proses distribusi. “Kehati-hatian dapur MBG sangat menentukan. Kalau dapurnya ceroboh, program yang niatnya menyehatkan justru bisa mencelakakan,” tambahnya.