KALBAR SATU ID – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I.,menerima kunjungan silaturahmi dari Badan Wakaf Indonesia (BWI) yang dipimpin oleh Ketua BWI, Andi Musa.
Pertemuan yang berlangsung di ruang Tamu Kepala Kanwil Kemenag Kalbar membahas sejumlah isu penting terkait perkembangan wakaf di wilayah Provinsi Kalimantan Barat.Senin (21/7/2025).
Turut hadir dalam silaturahmi itu, Wakil Ketua, Sekretaris BWI beserta sejumlah anggota lainnya. Dalam pertemuan tersebut, sejumlah topik strategis diangkat, diantaranya adalah percepatan sertifikasi tanah wakaf, pengembangan wakaf uang, dan wakaf produktif yang penting untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.
Muhajirin Yanis menegaskan pentingnya percepatan sertifikasi tanah wakaf sebagai langkah awal untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan terhadap aset-aset wakaf yang ada. “Sertifikasi tanah wakaf sangat penting agar pengelolaan dan manfaatnya bisa dirasakan lebih luas oleh umat,” ujarnya.
Ketua BWI Andi Musa menambahkan, pihaknya juga ingin memperkenalkan konsep wakaf uang, termasuk penggunaan wakaf uang bagi calon pengantin dan keluarga yang menikah. “Kami berupaya agar masyarakat memahami pentingnya wakaf uang dan memberikan alternatif sumber daya bagi pasangan yang hendak membangun rumah tangga,” paparnya.
Selain itu, pembahasan mengenai wakaf produktif juga menjadi fokus utama dalam audiensi ini, dengan harapan pengembangan wakaf ini dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat Kalimantan Barat.
Muhajirin Yanis menutup pertemuan dengan harapan kerja sama antara Kementerian Agama dan BWI dapat terus terjalin dengan baik, serta mewujudkan program-program wakaf yang bermanfaat untuk kesejahteraan umat dan masyarakat. “Kami siap mendukung dan berkolaborasi dalam segala upaya yang bertujuan meningkatkan pemahaman dan pengelolaan wakaf di provinsi ini,” tutupnya.
Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju pengembangan lebih lanjut dalam pengelolaan wakaf yang produktif dan berkelanjutan di Kalimantan Barat.
