KALBAR SATU ID – Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) menggelar survei terkait tingkat elektoral terhadap tiga pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati di Pilkada Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Hasil survei menunjukkan paslon Sujiwo-Sukiryanto menang besar.
Direktur Eksekutif LKPI Togu Lubis menjabarkan, diawali potret tingkat keterkenalan dan penerimaan publik terhadap ketiga pasangan calon. Hasilnya menunjukkan bahwa ketiga pasangan calon memiliki tingkat keterkenalan yang relatif seimbang.
“Pasangan calon nomor urut satu, Rosalina-Marijan, dikenal oleh 70,7% masyarakat Kubu Raya. Pasangan Sujiwo-Sukiryanto (nomor urut dua) dikenal oleh 75,8% masyarakat Kubu Raya, sedangkan pasangan Rusman Ali-Muhammad Fachri (nomor urut tiga) dikenal oleh 72,6% masyarakat Kubu Raya,” kata Togu dalam keterangannya, Kamis (17/10/2024).
Namun, lanjut Togu, dalam hal tingkat penerimaan masyarakat atau kesukaan terhadap pasangan calon, Rosalina-Marijan hanya memperoleh dukungan sebesar 47,3%. Pasangan Sujiwo-Sukiryanto mencapai 70,3%, sementara pasangan Rusman Ali-Muhammad Fachri memperoleh 58,4%.
Senentara itu, hasil survei pada simulasi pertanyaan terbuka menunjukkan bahwa pilihan “top of mind” pasangan calon nomor urut dua, Sujiwo-Sukiryanto, unggul dibandingkan dua pasangan calon lainnya, dengan elektabilitas sebesar 40.5%.
Pasangan nomor urut tiga, Rusman Ali-Muhammad Fachri, mencatat elektabilitas “top of mind” sebesar 26.6%, menempati posisi kedua, diikuti oleh pasangan nomor urut satu, Rosalina-Marijan, dengan elektabilitas sebesar 20,1%, sedangkan sekitar 13.8% responden mengaku tidak tahu atau tidak memberikan jawaban terkait pilihan mereka.
Dalam uji elektabilitas terhadap ketiga pasangan calon dengan simulasi pertanyaan tertutup, yang dibantu dengan kartu suara yang menampilkan gambar dan nama ketiga pasangan calon, responden diajukan pertanyaan mengenai pasangan Bupati dan Wakil Bupati mana yang mereka pilih jika pilkada dilaksanakan pada hari ini.
Hasilnya, kata Togu, menunjukkan bahwa pasangan nomor urut dua, Sujiwo-Sukiryanto, dipilih sebanyak 42.8%. Pada urutan kedua, pasangan nomor urut tiga, Rusman Ali-Muhammad Fachri, memperoleh dukungan sebanyak 32.2%, dan pada urutan ketiga, pasangan nomor urut satu, Rosalina-Marijan, dipilih sebanyak 22,7%. Sebanyak 2,3% responden tidak memberikan pilihan.
Hasil survei juga menunjukkan kemungkinan pemilih untuk mengubah pilihannya. Sebesar 83,7% responden menyatakan bahwa kemungkinan untuk mengubah pilihan mereka sangat kecil, sementara 16,7% menyatakan bahwa kemungkinan tersebut cukup besar.
Menurut Togu, kuatnya daya tarik elektoral pasangan Sujiwo-Sukiryanto dapat dijelaskan oleh keberadaan Sujiwo sebagai mantan Wakil Bupati Kubu Raya, serta Sukiryanto yang sering berinteraksi dengan masyarakat di desa-desa. Sukiryanto, yang merupakan anggota DPD RI 2019-2024, sangat populer di Kalimantan Barat.
Di mana mayoritas masyarakat mengetahui bahwa selama menjabat, ia tidak pernah mengambil gajinya, melainkan menyerahkannya kembali kepada masyarakat untuk dikelola demi kepentingan mereka.
Faktor lain yang mendukung adalah tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Sujiwo sebagai Wakil Bupati selama masa jabatannya. Survei menunjukkan bahwa 8,1% masyarakat sangat puas, 70,3% puas, 12,1% tidak puas, 4,6% tidak puas sama sekali, dan 4,9% tidak tahu atau tidak memberikan jawaban.
Hasil ini juga terkonfirmasi dengan data kemiskinan di Kabupaten Kubu Raya, yang pada tahun 2023 menurun menjadi 4,23%, menjadikannya angka kemiskinan terendah di Kalimantan Barat. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Kubu Raya pada tahun 2022 mencapai 5,48%, yang merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Kalimantan Barat.
Tingkat kinerja Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam menangani masalah masyarakat, termasuk infrastruktur jalan, jembatan, pendidikan, kesehatan, keamanan, kebersihan, perizinan terpadu, keagamaan, pengolahan pedagang kaki lima, pengadaan air bersih dan sanitasi, serta penataan kota dan pengendalian harga kebutuhan pokok, menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat yang berada di kisaran 70-79%.
“Parameter ini mencerminkan adanya peningkatan kinerja yang signifikan, sehingga apresiasi pemilih berkontribusi pada elektabilitas pasangan calon nomor urut dua,” ujar Togu.
Sementara itu, kepuasan masyarakat terhadap kinerja Rusman Ali sebagai Bupati Kubu Raya tergolong rendah, sehingga berpengaruh terhadap tingkat elektabilitas pasangan Rusman Ali-Muhammad Fachri.
Dikatakan, rendahnya elektabilitas pasangan Rosalina-Marijan juga disebabkan oleh fakta bahwa Rosalina merupakan istri dari mantan Bupati Kubu Raya, Muda Mahendra, yang juga ikut dalam Pilkada Kalbar.
“Hal ini dipandang sebagai bentuk keserakahan kekuasaan dan politik dinasti, di mana belum ada parameter kompetensi dan kapasitas dari Rosalina sebagai calon Bupati. Sebab, yang terbukti kompeten dan berhasil memimpin Kubu Raya adalah suaminya sebagai Bupati,” ujar Togu.
Dijelaskan, survei ini dilaksanakan pada periode 30 September hingga 10 Oktober, dengan jumlah sampel sebanyak 1.300 responden. Responden yang dipilih merupakan seluruh warga Kabupaten Kubu Raya yang memiliki hak pilih.
“Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar ± 2,71% dan tingkat kepercayaan sebesar 95%.” ujarnya.