KALBAR SATU ID – Meski tak di setujui PB PMII, Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kalimantan Barat masih melangsungkan kaderisasi kegiatan Pelatihan Kader Lanjut (PKL) yang di selenggarakan di Kota Singkawang, pada jumat, (22/12/24).
Kegiatan Pelatihan Kader Lanjut yang di agendakan oleh PKC PMII Kalbar tersebut tanpa Tim Instruktur PKL dari PB PMII.
Kegiatan PKL pada dasarnya bertujuan mematangkan kapasitas kader dalam pengetahuan, memiliki kecakapan metodologi pemikiran dan analitis, sikap dan perilaku organisasi, serta memiliki kualitas kepemimpinan dan kemampuan dalam merancang perencanaan pengembangan strategis organisasi PMII dalam jangka pendek dan jangka panjang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca juga: PA GMNI Pontianak Gelar Bedah Buku Merahnya Ajaran Soekarno
Kegiatan yang sakral dalam PMII dinodai oleh beberapa pihak yang berada di PKC PMII Kalbar.
Hal tersebut tidak sesuai dengan Hasil Muspimnas Tulungagung BAB V tentang Unsur Pelatihan PKL Pasal 14 Tentang Instruktur PKL Ayat 1 yang menyatakan bahwa “Instruktur PKL adalah kader yang telah mengikuti Pelatihan Instruktur Nasional (PIN), dinilai memiliki pengetahuan cukup atas materi-materi PKL, mendapat penugasan dari PB PMII melalui Bidang Kaderisasi Nasional”.
Ketua PC PMII Kubu Raya Sukron menyampaikan, bahwa kaderisasi formal selevel PKL merupakan salah satu cara untuk mengasah kemampuan kader untuk jenjang selanjutnya.
Baca juga: PMII Mempawah Salurkan Bantuan Hasil Pengglangan Dana kepada Keluarga Amar
“Hal ini tentu menjadi acuan bagi kader dalam menanamkan nilai-nilai leadership yang berkualitas dan teruji dalam rangka melanjutkan estafet kaderisasi dan kepemimpinan yang inovatif dengan tanpa melanggar aturan yang berlaku,” ujar syukron saat di konfirmasi.
Menurutnya, kegiatan PKL ini salah satu upaya untuk menciptakan kader yang bisa meneruskan kaderisasi dan kepemimpinan di PMII.
“Kita harus tetap menjaga ritme kaderisasi ini dengan mengikuti aturan yang telah disepakati bersama melalui Muspimnas,” tutur Sahabat Sukron.
Sukron menilai, semakin miris dan sangat sayangkan PKC dan panitia seolah bermain-main dengan administrasi PMII. Selain itu PKC yang harusnya menjadi fasilitator dalam proses kaderisasi yang sakral.
“Kegiatan ini seharusnya menjadi lembaga yang mampu mengakomodir cabang-cabang yang ada bukan malah menjadi lembaga yang menginisiasi munculnya konflik baru,” tegas Sukron.
Lebih lanjut, Syukron selaku Ketua PC PMII Kubu Raya baik beranggapan, sikap PKC yang seolah menganggap biasa persoalan administrasi bisa dilihat dari beberapa peserta yang berasal dari Cabang Kubu Raya dan Mempawah bisa mengikuti PKL tanpa mendapat surat delegasi dari cabang asal.
“Miris melihat kondisi PMII Kalbar hari ini, konflik kepengurusan yang berlarut-larut seolah dibiarkan, pengabaian terhadap konstitusi PMII, hingga puncaknya pelaksanaan PKL tanpa restu dan tanpa kehadiran Tim Kaderisasi dari PB PMII” tutup Sukron.