KALBAR SATU ID, PONTIANAK – Sebanyak 82 brand thrifting se-Kalimantan Barat turut meramaikan Pontianak Festival Week. Festival yang digadang-gadang sebagai festival thrift terbesar di Kalbar tahun 2022 ini mengusung tema ‘Thrift Festival’ dan akan berlangsung selama tiga hari dari 28 – 31 September.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono memberikan dukungannya kepada agenda tersebut. Dengan didominasi anak muda, kegiatan ini dinilainya sebagai momentum kebangkitan ekonomi serta memajukan industri kreatif.
Baca juga: Covid-19 Melandai, Wali Kota Edi Kamtono Minta Warga Jangan Lengah
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca juga: Pemkot dan Kemenag Bekerjasama Dalam Pembinaan Lembaga Keagamaan se-Kota Pontianak
“Saya mengapresiasi dan berterima kasih karena diselenggarakan kegiatan ini. Pada prinsipnya Pemerintah Kota Pontianak berupaya memberikan dukungan kepada masyarakat yang produktif dalam rangka kontribusi peningkatan kesejahteraan ekonomi, salah satunya pelaku UMKM,” tuturnya.
Kehadiran pelaku usaha dengan ide menarik dan inovasi di tengah geliat ekonomi usai pandemi kian tumbuh. Seiring berjalannya aktivitas tersebut, Edi mengatakan, Pemkot Pontianak senantiasa menyediakan ruang bagi pegiat UMKM. Dilanjutkannya, menimbang luas Kota Pontianak yang minim, membuat ruang pelaku usaha terbatas.
Baca juga: Buat Modal Main Slot Judi Online, Pensiunan PNS di Kalbar Curi Tiang Besi Pembatas Trotoar
“Menjadi peran Pemkot Pontianak untuk menghias pernak-pernik UMKM lokal,” ucapnya.
Kepada peserta thrifting Edi berharap, tidak hanya merk luar negeri yang masuk. Tetapi juga merk lokal asal Kota Pontianak. Bila perlu menurutnya, menembus pasar luar negeri.
“Kalau kita survey, kita kalah di biaya produksi dan distribusi. Saya harap kreativitas terus diciptakan dengan melibatkan teknologi,” ujarnya.
Baca juga: Perda Nomor 8 Tahun 2021 Harap Cegah Kerusakan Gambut dan Mangrove di Ketapang
Edi mengatakan, sekarang bukanlah zamannya lagi untuk saling menjatuhkan dalam persaingan, melainkan dengan kolaborasi. Era kolaborasi dianggapnya mampu membuka lapangan pekerjaan serta meningkatkan daya beli.
Baca juga: PA GMNI Pontianak Gelar Dialog Publik Kepemiluan dan Kesajahteraan Masyarakat
“Jika daya beli masyarakat meningkat, kesejahteraan juga meningkat. Dengan demikian, apapun yang kita produksi akan mendatangkan hasil,” pungkasnya.