KALBAR SATU ID – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Panca Bhakti Pontianak melaksanakan pelatihan digital marketing yang ditujukan kepada Komunitas Kreasi Sungai Putat (KSP) di lokasinya, Siantan Hilir, Pontianak Utara, pada Rabu, 26 Februari 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu para peternak magot lokal meningkatkan daya saing usaha mereka melalui penerapan strategi pemasaran yang lebih modern dan efektif.
Pelatihan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Ketua KSP, Samhudi, yang telah mempelopori budidaya magot di Kota Pontianak sejak tahun 2019. Magot, yang digunakan sebagai pakan ikan dan ternak, memiliki potensi besar untuk memperkuat ekonomi komunitas lokal yang bergantung pada pengolahan sampah rumah tangga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Samhudi mengungkapkan rasa syukurnya atas kerja sama dengan Universitas Panca Bhakti. Dia berharap pelatihan ini dapat mendongkrak hasil usaha petani magot setempat. “Kami sangat berterima kasih atas dukungan ini, yang tidak hanya membantu kami dalam meningkatkan produksi, tetapi juga memperluas akses pasar kami, lebih jauh dari batasan Kota Pontianak,” ujarnya.
Baca juga: Jadi Kurir Sabu, Janda Pirang Membawa 507,87 Gram Ditangkap Saat Menuju Pontianak Surabaya
Windi Pratiwi, Ketua PKM Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak, bersama dengan tim yang terdiri dari Muchammad Ariffin, SE, MM dan Muhammad Faisal, S.Sos.I, M.Pd.I, serta dua mahasiswa yang berkontribusi dalam kegiatan luar kampus, menjelaskan bahwa acara ini terlaksana berkat dukungan mitra lokal yang peduli terhadap pertumbuhan ekonomi komunitas.
“Kami mencoba memperkenalkan metode pemasaran yang lebih luas kepada anggota KSP, sehingga produk mereka dapat dikenal lebih banyak orang dan menjangkau pasar yang lebih besar,” tuturnya.
Dalam sesi pemaparan, Prof. Dr. Rahmatullah Rizieq, M.Si, yang diundang sebagai narasumber, menjelaskan pentingnya pemanfaatan media sosial dalam strategi pemasaran modern. Ia memberikan wawasan tentang cara membuat aplikasi sederhana untuk mempresentasikan produk secara online dan menarik lebih banyak pelanggan.
“Media sosial bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga platform yang sangat efektif untuk memasarkan produk. Dengan pendekatan yang tepat, anggota KSP dapat memanfaatkan platform ini untuk meningkatkan visibilitas dan daya tarik produk magot mereka,” jelas Prof. Rahmatullah.
Pelatihan ini diharapkan membuka jalan bagi anggota KSP untuk beradaptasi dengan tren pemasaran modern dan bersaing dengan produk sejenis di pasaran. Dengan menguasai strategi digital marketing yang tepat, komunitas ini memiliki potensi tidak hanya untuk meningkatkan penjualan, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar.
Komunitas magot Sungai Putat adalah contoh nyata bahwa inovasi dalam pemasaran dapat memperkuat daya saing dan memberikan dampak positif pada perekonomian lokal. Semoga langkah ini dapat memotivasi lebih banyak komunitas untuk berinovasi dan mengembangkan usaha mereka dengan cara yang berkelanjutan.
Editor : Hani