Doa Rasulullah SAW untuk Para Pemimpin

- Editor

Selasa, 20 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sholihin HZ, Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah (MUI) Kalimantan Barat dan Ketua PC PERGUNU Kota Pontianak.

i

Sholihin HZ, Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah (MUI) Kalimantan Barat dan Ketua PC PERGUNU Kota Pontianak.

KALBAR SATU ID – Sebuah hadits tentang kepemimpinan yang akrab di telinga kita adalah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim (muttafaq ‘alaih).

Haditsnya berbunyi demikian: Dari Ibnu Umar ra dia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Penguasa adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya, Seorang laki-laki adalah pemimpin di tengah keluarganya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Seorang isteri adalah pemimpin di rumah suaminya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Seorang pelayan adalah pemimpin terhadap harta majikannya dam akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya”.

Dalam Riyadhus Shalihin, disebutkan hadits Rasulullah SAW. yang secara khusus beliau mendoakan para pemimpin. Dari Aisyah ra. disebutkan: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda di dalam rumahku ini, ‘Ya Allah, barangsiapa menangani sebagian urusan umatku, kemudian dia mempersulit mereka maka persulitlah dia. Dan barang siapa menangani sebagian urusan umatku, kemudian ia memudahkan mereka, maka mudahkanlah dia”. (HR. Muslim).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Inilah doa Rasulullah saw terkait dengan bagaimana seharusnya sikap seorang pemimpin dan memang begitulah sejatinya.
Pentingnya posisi seorang pemimpin, sehingga secara khusus Rasulullah saw yang mulia mendoakan siapapun pemegang urusan orang kebanyakan.

Dari sisi ini, posisi pemimpin dapat dilihat sebagai simbol bagi satu wilayahnya dan lambang bagi suau negara. Pemimpin dengan segala kewenangan dan kekuasaannya mampu mengubah dari baik menjadi tidak baik bahkan dari tidak baik menjadi baik.

Sejarah menunjukkan adanya bangsa yang awalnya biadab, tidak dikenal dalam panggung sejarah menjadi bangsa dengan berbagai keunggulannya.

Ada wilayah yang awalnya dipimpin oleh pemerintahan yang zalim menjadi bangsa yang penuh kesantunan. Bahkan sejarah juga mencatat adanya bangsa yang semula religius menjadi negara yang sekuler. Apapun keadaannya tergantung pada karakter pemimpinnya.

Pemimpin bukan hanya satu orang. Pemimpin adalah siapapun yang secara kolektif ikut mendukung dan meneruskan apa yang menjadi kebijakan atasnya.

Kepemimpinan yang paling baik sehingga disebut dengan khairul qurun adalah kepemimpinan Rasululah saw dengan empat sahabatnya yang utama (khualafurrasyidin).

Pemimpin adalah mereka yang diberi amanah untuk mengatur urusan orang-orang yang menjadi tanggungan sesuai dengan wilayah binaannya. Mengatur jalannya pemerintahan, mengatur tertibnya masyarakat dengan sejumlah aturan, penegakan hukum bagi yang tidak menggubrisnya, dan terwujudnya kenyamanan di masyarakat adalah diantara tugas-tugas seorang pemimpin.

Mempermudah yang bagaimana yang seharusnya sebagaimana teks doa Rasulullah saw dalam hadits di atas? Mempermudah memiliki makna tetap sesuai dengan regulasinya tanpa menabrak aturan yang telah ada atau penerapan dari penafsiran yang tidak semestinya.

Hal ini juga dapat difahami bahwa mempermudah dengan melanggar aturan yang ada berarti yang tidak diperkenankan.

Secara tegas, diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim dari A’idz bin Amr ra. bahwa suatu hari dia menemui Ubaidillah bin Ziyad, kemudian ia berkata, “hai anakku, sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda, sesungguhnya seburuk-buruk pemimpin adalah pemimpin yang berbuat rusak (yang tidak bersikap lembut kepada rakyatnya), maka janganlah kamu sekali-kali menjadi bagian dari mereka.”

Abu Maryam al Azdiy pernah mengatakan bahwa dia berkata kepada Muawiyah -diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi-, “Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘barangsiapa yang dijadikan oleh sebagai pemegang sebagian urusan kaum Muslim kemudian ia tidak mau tahu kebutuhan, kekurangan dan kemiskinan mereka, niscaya Allah berpaling dari kebutuhan, kekurangn dan kemiskinannya pada hari kiamat.

Berikut catatan penting terkait doa Rasululah saw di atas adalah pertama, setiap orang yang diberikan tanggungjawab kepemimpinan perlu memiliki sikap amanah menunaikan kewajipan mereka yang berada di bawah kepimpinannya.

Kedua, antara tanggungjawab kepemimpinan ialah memenuhi keperluan orang banyak di samping membantu kesusahan yang mereka alami.

Ketiga, pemimpin yang tidak mengindahkan keperluan dan kesusahan orang yang berada di bawah kepemimpinannya, maka Allah juga tidak akan memenuhi keperluan dan kesusahannya pada hari kiamat kelak.

Terakhir, siapa yang memudahkan urusan seseorang maka Allah SWT akan memudahkan apa yang menjadi hajatnya. Bukankah kita manusia adalah makhluk yang banyak berhajat.

Penulis: Sholihin HZ, Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah (MUI) Kalimantan Barat dan Ketua PC PERGUNU Kota Pontianak.

Berita Terkait

Mahasiswa Menjadi Tukang Ojek Online: Antara Pilihan dan Tantangan
Menanam Harapan, Menanam Pengalaman: kegiatan Bertani di Desa Sungai Kunyit Hulu KKN Stitdar
Menanamkan Pola Hidup Sehat Sejak Dini di Sungai Kunyit Hulu: Langkah Cerdas Menuju Generasi Sehat dan Cerdas
Penerapan Metode Qur’ana Oleh Peserta KKN STITDAR Kubu Raya 2025 di TPA Nurul Hidayah
Petualangan Belajar Di Alam: Inovasi Pembelajaran Penjaskes Bersama Siswa Siswi MI Darul Qur’an Wal Falah
Sujiwo Petarung Sejati: Inspirasi dari Sosok yang Tak Kenal Menyerah
Membuka Pintu Menuju Karier Masa Depan
Program Studi Manajemen Bisnis Syariah di IAIN Pontianak

Berita Terkait

Rabu, 29 Januari 2025 - 18:51 WIB

Mahasiswa Menjadi Tukang Ojek Online: Antara Pilihan dan Tantangan

Rabu, 29 Januari 2025 - 18:33 WIB

Menanam Harapan, Menanam Pengalaman: kegiatan Bertani di Desa Sungai Kunyit Hulu KKN Stitdar

Rabu, 29 Januari 2025 - 18:12 WIB

Menanamkan Pola Hidup Sehat Sejak Dini di Sungai Kunyit Hulu: Langkah Cerdas Menuju Generasi Sehat dan Cerdas

Rabu, 29 Januari 2025 - 17:01 WIB

Penerapan Metode Qur’ana Oleh Peserta KKN STITDAR Kubu Raya 2025 di TPA Nurul Hidayah

Rabu, 29 Januari 2025 - 15:28 WIB

Petualangan Belajar Di Alam: Inovasi Pembelajaran Penjaskes Bersama Siswa Siswi MI Darul Qur’an Wal Falah

Berita Terbaru

Dua Pencuri Kabel di Kubu Raya Ditangkap Polisi. Foto/Istimewa.

News

Dua Pencuri Kabel di Kubu Raya Ditangkap Polisi

Kamis, 30 Jan 2025 - 17:10 WIB