KALBARSATU.ID, Opini – Hampir memasuki pertengahan tahun 2020 berbagai gejolak berentetan hadir di negeri ini, berakar pada pandemi COVID-19 yang menyerang seluruh dunia, termasuk Indonesia juga tak luput dari wabah tersebut.
Berbagai langkah atau kebijakan yang terus diupayakan pemerintah untuk dapat menekan angka penyebaran serta agar korban tidak terus bertambah, saat ini Pembatasan Sosial Berskala besar (PSSB) menjadi langkah preventif yang dilakukan pemerintah dan diharapkan kebijakan ini dapat menekan angka penyebaran wabah COVID-19.
Namun, sejauh ini penerapan PSBB sudah efisien kah untuk menekan angka penyebaran wabah COVID-19?
Sebelum kebijakan PSSB diambil oleh pemerintah sebagai konsep yang diperkirakan dapat menurunkan rasio penyebaran, langkah sebelumnya seperti himbauan melakukan Sosial Distancing (Pembatasan Sosial).
Penutupan sejumlah tempat-tempat yang dapat menimbulkan keramaian, seperti; Pasar, Cafe, mall dll bahkan aktivitas ibadah serta kegiatan pendidikan pun tak luput dari himbauan pemerintah untuk melakukan aktivitas #dirumahsaja.
Lantas hal ini menimbulkan pro dan kontra tidak hanya dikalangan masyarakat bawah bahkan masyarakat tingkat atas pun ikut merasakan gejolak yang ada mulai dari bisnis di tingkat elite hingga kegiatan mencari nafkah dari sehari demi sehari ditingkat buruh pun mengalami dampak dari beberapa kebijakan yang telah diterapkan.
Tak hanya kondisi ekonomi yang jadi sorotan utama, sistem serta kondisi dunia pendidikan juga tidak luput dari perhatian di Indonesia.