KALBAR SATU ID – Agama Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia. Jadi sangat pantas bila masyarakatnya harus sering diberikan pemahaman nilai nilai kemanusiaan yang berkeadilan untuk mempererat kekuatan bermasyarakat dan bernegara.
Allah berfirman dalam surat Annisa’ ayat 135:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاۤءَ لِلّٰهِ وَلَوْ عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ اَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ ۚ اِنْ يَّكُنْ غَنِيًّا اَوْ فَقِيْرًا فَاللّٰهُ اَوْلٰى بِهِمَاۗ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوٰٓى اَنْ تَعْدِلُوْا ۚ وَاِنْ تَلْوٗٓا اَوْ تُعْرِضُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Maha teliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan”.
Selain itu, Allah juga berfirman dalam surat Al Hujurat ayat 13:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ ١٣
“Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.”
Kedua ayat diatas sedikit menyinggung tentang manusia dan Kemanusiaan. manusia adalah makhluk monodualis, ia jasmani sekaligus ruhani, dia materi sekaligus non- materi. Sedangkan kemanusiaan sendiri adalah kepedulian, aktifitas sosial yang saling membantu dan bekerjasama. Kehidupan manusia adalah untuk saling menolong dan membantu satu sama lain demi menjaga kerukunan dalam bermasyarakat, bukan untuk saling menyakiti.
Di Indonesia khususnya, kita yang hidup dengan berbagai perbedaan RAS, suku, adat, tentunya kegiatan ini untuk menguatkan perasaan, sikap dan jiwa untuk dapat mencintai sesama manusia.
Sesama manusia harus saling tolong menolong menyesuaikan keterampilan dan kemampuan yang dimilikinya, sehingga mampu menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Dengan begitu, nilai dari kemanusiaan yang adil dan beradab pada sila ke2 mengandung suatu kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia didasarkan pada potensi budi nurani manusia dalam hubungan dengan norma-norma dan kebudayaan pada umumnya baik terhadap diri sendiri, terhadap sesama manusia maupun terhadap lingkungannya.
Dari ilustrasi diatas, jelas sekali yang diinginkan Negara yang berpancasila adalah bagaimana kita sebagai masyarakat yang beradab memiliki sikap toleransi dan Menghormati Keberagaman
Masyarakat. Yang mampu menghargai dan menerima perbedaan agama, suku, ras, dan budaya bukan malah ingin menguasai dan menganggap dirinyalah yang paling baik. Dengan begitu, mereka akan menghormati hak-hak individu untuk memiliki keyakinan dan identitasnya sendiri.
Wallahu ‘A’lam
Penulis: Farida Asy’ari, Dosen Politeknik Negeri Pontianak.