KALBAR SATU ID – Telah Kita ketahui bersama, Sila ketiga Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia” secara sederhana dapat diartikan sebagai bersatunya keanekaragaman di Indonesia. Namun, secara luas, konsep persatuan ini memiliki makna yang mendalam. Dan yang menjadi Faktor pendorong persatuan dan kesatuan bangsa adalah Proklamasi, Pancasila, UUD 1945, serta Bhinneka Tunggal Ika. Jika empat faktor tersebut tidak ada, kemungkinan besar persatuan dan kesatuan bangsa tidak akan pernah tercapai, dan akibatnya akan merusak keutuhan negara Indonesia.
Dalam kehidupan sehari hari, penerapan sila ke 3 ini sangat mudah diterapkan, diantaranya : Menghargai Keberagaman Budaya, Berpartisipasi dalam Kegiatan Gotong Royong, Menghormati Lambang Negara, Menjaga Persatuan di Tengah Perbedaan dan Menjalin Persahabatan Antar Etnis.
Sila ke-3 Pancasila yang diwujudkan melalui lambang pohon beringin ini juga menyimpan nilai-nilai penting bagi bangsa Indonesia, antara lain: Lambang pohon beringin mencerminkan nilai persatuan, di mana berbagai cabang dan rantingnya yang berkembang menggambarkan keberagaman masyarakat Indonesia. Dan mempunyai makna kebulatan utuh dari berbagai aspek kehidupan, baik dari ideologi, politik, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan yang terwujud dalam satu wadah bernama Indonesia.
Sila Persatuan juga merujuk pada kesepakatan untuk bersatu dan bekerja bersama dalam mencapai tujuan yang sama. Hal ini mencakup pengorbanan diri demi kepentingan bersama, mengutamakan kepentingan kolektif daripada kepentingan pribadi, serta menghormati dan mengakui hak-hak dan martabat semua warga negara.
Selain itu, Persatuan dan kesatuan merupakan hal yang penting bagi bangsa Indonesia. Sebab, hal ini dapat menyatukan seluruh elemen dari kalangan yang berbeda-beda terutama masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai macam suku dan adat.
Sila ketiga, “Persatuan Indonesia”, sejalan dengan firman Allah SWT di dalam Al-Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 13 :
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ ١٣
“Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.”
Dan sila ke tiga ini merujuk juga pada surah Al Imron ayat 103 :
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ
“Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk”
Ending dari semua diatas, Persatuan dan kesatuan dapat menciptakan suasana keakraban dengan siapa pun sehingga kita akan mudah memiliki teman. Persatuan dan kesatuan harus terus di jaga karena akan mencerminkan adanya saling pengertian yang dapat menciptakan perdamaian, persaudaraan, dan persahabatan.
Wallahu ‘A’lam.
Penulis: Farida Asy’ari, Politeknik Negeri Pontianak.