KALBAR SATU ID, OPINI– Salah satu ayat yang menerangkan tentang pendidikan karakter adalah Q.S Luqman ayat 12-24, Walaupun terdapat banyak ayat Al-Qur’an yang memiliki keterkaitan dengan pendidikan karakter, namun Q.S Luqman ayat 12-14 memiliki keterkaitan makna paling dekat dengan konsep pendidikan karakter.
Allah SWT berfirman:
وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَا لُقۡمَٰنَ ٱلۡحِكۡمَةَ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِلَّهِۚ وَمَن يَشۡكُرۡ فَإِنَّمَا يَشۡكُرُ لِنَفۡسِهِۦۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيد. وَإِذۡ قَالَ لُقۡمَٰنُ لِٱبۡنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَيَّ لَا تُشۡرِكۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِيم. وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ وَهۡنًا عَلَىٰ وَهۡنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِي عَامَيۡنِ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِي وَلِوَٰلِدَيۡكَ إِلَيَّ ٱلۡمَصِيرُ.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kelaliman yang besar”. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”.
Baca juga: Fenomena 24 Juni 2022 Benarkah Terjadi Peristiwa Langka? Simak Penjelasannya Disini
Jika dilihat dalam konteks pendidikan, banyak perilaku tidak bermoral terjadi, antara lain kasus tawuran antar pelajar di beberapa sekolah, beredarnya video mesum yang pelakunya adalah siswa, penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya, bahkan beberapa remaja putri rela menjual “kegadisan” demi untuk membeli handphone (HP), membeli pakaian bagus atau mentraktir teman.
Semua kejadian diatas tak lain merupakan tanggung jawab orang tua.
Ade Jamarudin, SS, MA menulis dalam sebuah Artikel Dosen Comments Offon MEMBANGUN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA MENURUT AL-QUR’AN 81, Bahwa yang sangat mempengaruhi karakter manusia dapat dilihat dari faktor yang bersifat primer dan sekunder, yaitu: Faktor Primer (Utama).
Faktor utama dalam membentuk karakter manusia adalah keimanan. Keimanan adalah kepercayaan yang kokoh kepada Allah. Faktor Sekunder (Faktor Tidak Utama).
Faktor sekunder adalah faktor kedua dalam mempengaruhi karakter manusia atau bisa disebut sebagai faktor yang tidak utama. Adapun faktor yang bersifat sekunder dalam mempengaruhi karakter manusia yaitu politik, sosial, budaya, pendidikan, kepercayaan dan hal-hal selain faktor primer.
Baca juga: Haul KH Qosim Bukhori PPRU Dua Malang, Sosok Pakar Akademisi, Kesehatan dan Politik
Akan tetapi faktor ini tetaplah memiliki pengaruh dalam membentuk karakter manusia. Oleh karenanya, baik buruknya seorang anak sangat ditentukan oleh orang tuanya. Karena bagaimanapun lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang dirasakan dan dijalani dalam membentuk jiwa anak.
Sebagai orang tua, setidaknya ada beberapa kewajiban yang harus di laksanakan.
- Memberi nama yang baik pada anak anaknya, karena nama tersebut akan menjadi doa untuk mereka.
- Memberi ASI; karena dari ASI lah anak itu akan tumbuh dengan baik perkembangan otak, fisik, dan psikisnya.
- Mengajarkan sholat dan Al-Qur’an; karena perintah sholat merupakan perintah yang wajib di tunaikan oleh semua umat Islam.
- Memberi nafkah yang halal; tentu sebagai orang tua harus membiayai anak anaknya , baik pendidikan, makanan, dan pakaian. Karena hal itulah yang akan membawa kebaikan untuk mereka mendatang.
- Menikahkan; menikahkan anak anaknya dengan istri sholehah atau suami sholeh merupakan kewajiban orang tua. Karena dengan pernikahan itulah kelak mereka akan menjadi penerus umat muslim di alam semesta ini.
Penjelasan diatas juga diperkuat oleh Al-Qur’an dalam QS. At-Tahrim:6.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Baca juga: Habib Thoha Al Jufri Terpilih sebagai Rais Syuriyah PCNU Kubu Raya
“Apabila kita sebagai orang tua sudah menjalankan kewajiban yang dianjurkan oleh Al-Qur’an tersebut, maka secara tidak langsung kita mengajarkan anak anak kita untuk meneruskan apa yang kita ajarkan melalui mereka”.
Penulis: Farida Asy’ari, Dosen Politeknik Negeri Pontianak
Email: faridaasyari87@gmail.com