Potensi dan Masalah yang dihadapi Desa Dusun Kecil

- Editor

Jumat, 21 Agustus 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Potensi dan Masalah yang dihadapi Desa Dusun Kecil/ISTIMEWA

i

Potensi dan Masalah yang dihadapi Desa Dusun Kecil/ISTIMEWA

KALBARSATU.ID – Desa Dusun Kecil merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Pulau Maya Kabupaten Kayong Utara. Berdasarkan data kependudukan 2020 penduduk Desa Dusun Kecil berjumlah 2.759 jiwa.

Desa Dusun Kecil memiliki luas wilayah sekitar 22.225,85 hektar. Dari total luas Desa Dusun Kecil terdapat Hutan Mangrove sekunder seluas 8.162,20 atau 37%. Tanaman kelapa seluas 601,67 hektar atau 3%, dan pertanian berupa padi, ubi, dan sayuran seluas 488,09 hektar atau 2%.

Sedangkan hutan lahan kering sekunder seluas 845,43 atau 4% hektar. Lahan ini belum dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Dusun Kecil, hanya beberapa saja mayarakat mengambil kayu untuk dijadikan bahan bangunan rumah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Terdapat pula semak belukar seluas 1.030,16 atau 4% hektar dan belukar rawa seluas 7.040,14 atau 32%. Semak belukar yang tumbuh berukuran sedang dengan batang dan cabang berkayu, semua cabang berukuran sama dengan muncul di atas tanah.

Selain itu Desa Dusun Kecil Juga dijumpai hutan rawa sekunder seluas 8.162,20 hektar atau 37% dan rawa seluas 159,81 atau 2%. Hutan rawa yang terdapat di Desa Dusun kecil adalah hutan yang tumbuh dan berkembang di wilayah yang selalu tergenang air tawar atau secara musiman wilayah hutan selalu tergenang air tawar.

Selain itu, status kawasan Desa Dusun Kecil sebagian besar hutan produksi (HP) dengan luas 13.754,22 hektar atau 61% dan hutan lindung seluas 5.660,74 hektar atau 25% dengan status kepemilikan milik negara. Sementara Areal Penggunaan Lain (APL)- yang seluruh penguasaan lahannya dimiliki oleh masyarakat seluas 2.787,12 hektar atau 14%.

Sementara luas dan jenis tanah di Dusun Kecil berupa tanah aluvial dan tanah gambut. Luas tanah aluvial sebesar 10.707,69 hektar (54%) dan luasan tanah gambut sekitar 9229,38 hektar (46%).

Potensi dan Masalah di Desa Dusun Kecil

Desa Dusun Kecil memiliki berbagai macam potensi mulai dari sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan yang tersebar di wilayah daratan maupun perairan. Potensi inilah yang dikembangkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Hasil dari pengembangan potensi alam tersebut dijual dan konsumsi pribadi oleh masyarakat. Namun, beragam potensi di Desa Dusun Kecil juga memiliki masalah dan tantangan dalam proses perawatan dan pengelolaannya.

Potensi dan Masalah di Sektor Pertanian

Desa Dusun Kecil memiliki potensi di sektor pertanian, seperti padi ladang. Setiap tahun masyarakat mendapatkan padi yang melimpah dari hasil ladang tadah hujan.

Masalah yang dihadapi masyarakat di sektor pertanian adalah sejak ada larangan pengolahan lahan dengan cara membakar oleh pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 57 tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemanfaatan Ekosistem Gambut. Selain itu, larangan lahan lahan juga diatur dalam UU PPLH Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, pasal 69 ayat (1) huruf h yang berbunyi “setiap orang dilarang melakukan perbuatan melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar”.

Sampai saat ini masyarakat mengakui belum memiliki cara pengolahan lahan yang lebih efektif dan efisien dibanding dengan cara membakar. Karena cara ini telah diterapkan selama puluhan tahun.

Selain itu, masalah lainnya adalah padi memerlukan pupuk untuk perawatan yang biayanya tidaklah murah, hama ladang yang merusak tanaman dan gagal panen, seperti tikus, serta pengairan yang tidak tersedia.

Potensi dan Masalah di sektor Perkebunan

Potensi perkebunan yang terdapat di Desa Dusun Kecil dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis vegetasi yaitu kebun kelapa dan, campuran (pisang, ubi, durian, dan rambutan) yang menunjang penghasilan masyarakat.

Masalah di bidang perkebunan memiliki kesamaan dengan masalah di sektor pertanian yaitu kendala yang dihadapi para petani untuk mengolah lahan dengan adanya larangan membakar lahan. Selain itu, masalah lainnya adalah harga jual kelapa belakangan ini tidak stabil, sehingga penghasilan masyarakat menurun. Faktor cuaca juga berpengaruh terhadap hasil panen petani karena pertumbuhan tanaman yang terkendala, misalnya jika kemarau akan terjadi kekeringan, sedangkan di musim hujan sering terjadi banjir.

Potensi dan Masalah di Sektor Perikanan

Salah satu potensi di Desa Dusun Kecil di bidang perikanan adalah udang dan ikan. Hal ini ditunjang karena lokasi Desa Dusun Kecil dekat sungai, pesisir dan hutan mangrove yang lebat sebagai penjaga ekosistem perairan. Potensi itulah yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Permasalahan di bidang perikanan adalah ketergantungan mereka dengan tengkulak, masalah lain misalnya di bulan November dan Desember terjadi cuaca yang tidak mendukung untuk melaut kerena ombak dan angin yang kuat. Selain itu Hutan bakau juga terus diincar oleh penebang liar untuk dijadikan arang dan tanaman mangrove lainnya jenis nipa dijadikan sebagai bahan pembuatan atap rumah.

Potensi dan Masalah di Sektor Peternakan

Potensi di sektor peternakan belum dikembangkan secara maksimal oleh masyarakat di Desa Dusun Kecil. Jumlah yang beternak pun masih sangat kurang. Padahal banyak potensi peternakan yang bisa dikembangkan seperti peternakan walet, kambing, sapi, ikan, dan ayam. Untuk jenis ternak yang paling banyak di desa ini adalah penangkaran walet. Adapun peternakan jenis hewan lain masih sedikit disebabkan oleh beberapa masalah yang menghambat masyarakat mengembangkan sektor peternakan, misalnya membutuhkan modal yang besar, pengetahuan warga mengenai beternak juga masih minim.

Sumber data

Presentase data merupakan hasil pengumpulan data yang dilakukan oleh Fasilitator Desa Program Desa Peduli Gambut (DPG) – Badan Restorasi Gambut (BRG) yang bekerjasama dengan Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP) pada bulan Juli tahun 2020.

Penulis : Zubairi

Berita Terkait

Sujiwo Petarung Sejati: Inspirasi dari Sosok yang Tak Kenal Menyerah
Membuka Pintu Menuju Karier Masa Depan
Program Studi Manajemen Bisnis Syariah di IAIN Pontianak
Peran Program Studi Manajemen Bisnis Syariah IAIN Pontianak
Gus Miftah Akhirnya Mundur
Sosok Jiwo Penular Kesuksesan
Bersyukurlah Pada Allah SWT Sang Pemberi Nikmat
IKN Solusi Pemerataan Pembangunan Ekonomi: Bagaimana dengan Pulau Kalimantan?
Tag :

Berita Terkait

Senin, 16 Desember 2024 - 10:56 WIB

Sujiwo Petarung Sejati: Inspirasi dari Sosok yang Tak Kenal Menyerah

Jumat, 13 Desember 2024 - 12:42 WIB

Membuka Pintu Menuju Karier Masa Depan

Kamis, 12 Desember 2024 - 17:55 WIB

Program Studi Manajemen Bisnis Syariah di IAIN Pontianak

Kamis, 12 Desember 2024 - 17:28 WIB

Peran Program Studi Manajemen Bisnis Syariah IAIN Pontianak

Jumat, 6 Desember 2024 - 14:49 WIB

Gus Miftah Akhirnya Mundur

Berita Terbaru

Garda Toleransi, GP Ansor Sumbar Siap Kawal Nataru. Foto/Istimewa.

News

Garda Toleransi, GP Ansor Sumbar Siap Kawal Nataru

Jumat, 20 Des 2024 - 20:53 WIB