Tentang Amandemen yang Akan Membuat Demokrasi Mundur

- Publisher

Rabu, 18 Agustus 2021 - 23:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto hanya Ilustrasi

i

Foto hanya Ilustrasi

KALBAR SATU – Amandemen UUD tidak tabu. Tapi tujuan amandemen bukan untuk membuat demokrasi dan sistem politik kita mundur.

Ade 3 aspirasi untuk amandemen: 1) memberi wewenang pada MPR untuk membuat dan menetapkan GBHN yang atas dasar itu presiden bekerja. Ini aspirasi Orde Lama, dan tidak sesuai dengan prinsip demokrasi presidensial.

Presiden dipilih MPR. Ini adalah aspirasi lama Ketua MPR sekarang. Pikirkan secara jernih efek dari kekuasaan MPR memilih presiden itu. Presiden harus bertanggung jawab pada MPR, dan MPR bisa mengevaluasi presiden kapan saja dan bisa menjatuhkannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga: Apa Kabar Demokrasi, Masih Sehat kah?

Baca Juga: Lingkar Demokrasi Institute gelar FGD pilkada 2020, Muiz sorot Masalah dan Tantangan Calon Independen

Bila presiden mudah dijatuhkan, pemerintahan bisa tidak stabil. Keinginan menjatuhkan presiden sangat mungkin karena kekuatan koalisi di MPR tidak bersandar pada satu partai dan DPD dengan suara mayoritas mutlak. Koalisi bisa berubah cepat tergantung kepentingan.

Sistem yang memberikan wewenang pada MPR untuk memilih presiden disukai oleh petualang elite politik demi kekuasaan itu sendiri. Ini harus dikontrol. Yang bisa kontrol adalah rakyat yang memilih presiden secara langsung.

Aspirasi ketiga adalah dari DPD yang menghendaki agar DPD punya wewenang lebih nyata seperti DPR. Aspirasi ini secara normatif correct sebab DPD punya mandat dari rakyat seperti DPR dan presiden tapi tak punya wewenang berarti. Perkuat DPD.

Adalah hukum alam bahwa politisi akan selalu haus kekuasaan dan akan cari segala cara untuk berkuasa. Karena itu harus dipagari dengan pembagian kekuasaan yang jelas. Bahwa cabang kekuasaan itu, legislatif dan eksekutif, harus sama-sama dipilih oleh dan bertanggung jawab pada rakyat.

Rilis: Saiful Mujani

Follow WhatsApp Channel kalbarsatu.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ramadhan Sebagai Wahana Optimalisasi Pendidikan Anak oleh Keluarga
Membangun Gerakan Ramadhan Ramah Anak
Negara Hukum: Kok Ngegas?
Mahasiswa Menjadi Tukang Ojek Online: Antara Pilihan dan Tantangan
Menanam Harapan, Menanam Pengalaman: kegiatan Bertani di Desa Sungai Kunyit Hulu KKN Stitdar
Menanamkan Pola Hidup Sehat Sejak Dini di Sungai Kunyit Hulu: Langkah Cerdas Menuju Generasi Sehat dan Cerdas
Penerapan Metode Qur’ana Oleh Peserta KKN STITDAR Kubu Raya 2025 di TPA Nurul Hidayah
Petualangan Belajar Di Alam: Inovasi Pembelajaran Penjaskes Bersama Siswa Siswi MI Darul Qur’an Wal Falah

Berita Terkait

Senin, 3 Maret 2025 - 13:55 WIB

Ramadhan Sebagai Wahana Optimalisasi Pendidikan Anak oleh Keluarga

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:48 WIB

Membangun Gerakan Ramadhan Ramah Anak

Kamis, 6 Februari 2025 - 22:45 WIB

Negara Hukum: Kok Ngegas?

Rabu, 29 Januari 2025 - 18:51 WIB

Mahasiswa Menjadi Tukang Ojek Online: Antara Pilihan dan Tantangan

Rabu, 29 Januari 2025 - 18:33 WIB

Menanam Harapan, Menanam Pengalaman: kegiatan Bertani di Desa Sungai Kunyit Hulu KKN Stitdar

Berita Terbaru