KALBARSATU.ID – Ada mimpi yang terbeli lunas oleh para pahlawan, menukar bahagia, keringat dan darah mereka demi “bangsa yang merdeka” Sementara di sini, ada lubang hati yang tak terisi oleh selain kehilangan!
Tapi, Alhamdulillah, kami, para santri, telah dibimbing dan dibiasakan oleh para kyai untuk memiliki kesetiaan, utamanya kepada Tuhan, para nabi, alim-ulama, semua guru, sesama manusia, bangsa dan negara.
Bagaimana bisa? Karena setiap sesudah shalat, kami terbiasa wiridan berjamaah, membaca Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar dan La Ilaha illa Allah.
Mari kita lihat spirit bacaan ini
Kalimat Tasbih (Subhanallah) adalah pemuliaan kepada Allah, spirit bisa diterjemah menjadi kebanggan akan bangsa dan negara kita: Indonesia.
Kalimat Tahmid (Alhamdulillah) merupakan ungkapan terimakasih buat seluruh nikmat Tuhan yang kita terima, energi makna ini dapat kita munculkan dalam bentuk syukur atas kemerdekaan yang dirampas pahlawan kita dari tangan jahat para penjajah.
Kalimat Takbir (Allahu Akbar) sebagai pengagungan pada Tuhan, yang menjelma semangat perayaan dan peringatan kelahiran Indonesia. Ya, dirgahayu RI ini, misalnya.
Kalimat Takbir (La Ilaha illa Allah) berarti spirit ke setian tak menduakan Nya dengan yang lain. Makna ini merupakan bentuk dari nasionalisme yang sinonim dengan semboyan “NKRI Harga Mati!”.
Ala kulli hal, tentang bangsa Indonesia, tak ada kalimat terbaik bagi kami selain:
حب الوطن من الإيما
Penulis : Ach Khoiron Nafis