Bedah Buku Muslimah Reformis Luruskan pendapat Keliru Tentang Perempuan

- Editor

Sabtu, 12 September 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) bersama Komunitas Satu Dalam Perbedaan (SADAP) dan Yayasan Suar Asa Khatulistiwa (SAKA) Pontianak bedah buku Ensiklopedia Muslim Reformis yang ditulis oleh Prof. Musdah Mulia, yang juga sebagai pimpinan ICRP, Rabu (9/8/2020).

i

Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) bersama Komunitas Satu Dalam Perbedaan (SADAP) dan Yayasan Suar Asa Khatulistiwa (SAKA) Pontianak bedah buku Ensiklopedia Muslim Reformis yang ditulis oleh Prof. Musdah Mulia, yang juga sebagai pimpinan ICRP, Rabu (9/8/2020).

KALBARSATU.ID – Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) bersama Komunitas Satu Dalam Perbedaan (SADAP) dan Yayasan Suar Asa Khatulistiwa (SAKA) Pontianak bedah buku Ensiklopedia Muslim Reformis yang ditulis oleh Prof. Musdah Mulia, yang juga sebagai pimpinan ICRP, Rabu (9/8/2020).

Kegiatan yang dilakukan secara daring itu menghadirkan Subandri Simbolon, M.A (Peneliti dan Dosen Sekolah Tinggi Agama katolik Negeri Pontianak) dan Aseanty Widya Ningsih Pahlevi (Jurnalis dan Aktivis Perempuan) sebagai narasumber dan Isa Oktaviani sebagai moderator.

Subandri Simbolon menjelaskan buku Muslimah Reformis dalam konteks “Common Words” atau “Kata-kata bersama” yaitu sebuah naskah fenomenal yang lahir sebagai respon terhadap pidato Paus Benediktur XVI di Jerman. Naskah tersebut ditandatangi oleh 38 ulama dari seluruh dunia diikuti 138 tokoh Islam dari bebagai mazhab.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Naskah Common Words berbicara tentang apa yang menyatukan, karena selama ini orang berbicara tentang apa yang membedakan,” sebutnya.

Menurutnya, buku Musliman Reformis memiliki peran yang sama seperti naskah Common Words. Melihat isu yang diangkat dalam buku ini bukan hanya sebagai isu agama saja, tetapi juga isu sosial yang digerakkan oleh perdamaian lintas agama.

“Jangan teman-teman melihat Muslimah Reformis ini buku Islam. No. Buku ini membuat saya berkaca. Apa yang sudah saya kerjakan berkaitan dengan isu-isu global. Isu-isu sosial. Perempuan, gender,” imbuhnya.

Ia juga menyebutkan bahwa buku ini lengkap membahas banyak isu, yang lebih penting adalah karena buku ini mengambil sudut pandang perempuan. Dikatakannya, hal dasar dan sangat penting yang ditekankan dalam buku ini adalah perempuan adalah manusia. Ini konsep dasar yang harus dipahami dalam memperjuangkan isu gender. Bukan sebagai gender kelas dua, tetapi sebagai manusia, sama seperti laki-laki.(*)

Penulis : Nings Lumbantoruan, Suar Asa Khatulistiwa (SAKA) Pontianak

Berita Terkait

Kalbar Masuk Tanggal 24-25 Diperkirakan Hujan, Berikut Rincian BMKG
Cara Beli Tiket Proliga 2025 di GOR Pontianak Kalbar: Jadwal Dan Link Nonton Streaming Gratis
Polisi Kubu Raya Bangun Kedekatan dengan Warga Lewat Tatap Muka
Fajar Mukti SUCI XI Cerita Kondisi di Kalbar: di sana Tanahnya Jadi Sawit, Air Jadi Sulit
Berapa Gaji PPPK Tahun 2025? Cek Disini Untuk 17 Golongan Lengkap
Benarkah Harga Rokok Januari 2025 Naik? Berikut Penjelasannya
Berikut ini Harga Terbaru Mobil Listrik Wuling Daerah Kalbar
Hasil Quick Count Pilkada Jakarta 2024, Berikut Link Dan Cara Hitung Cepat di Situs KPU

Berita Terkait

Jumat, 14 Februari 2025 - 14:08 WIB

Cara Beli Tiket Proliga 2025 di GOR Pontianak Kalbar: Jadwal Dan Link Nonton Streaming Gratis

Sabtu, 8 Februari 2025 - 20:35 WIB

Polisi Kubu Raya Bangun Kedekatan dengan Warga Lewat Tatap Muka

Sabtu, 1 Februari 2025 - 06:18 WIB

Fajar Mukti SUCI XI Cerita Kondisi di Kalbar: di sana Tanahnya Jadi Sawit, Air Jadi Sulit

Sabtu, 4 Januari 2025 - 18:14 WIB

Berapa Gaji PPPK Tahun 2025? Cek Disini Untuk 17 Golongan Lengkap

Jumat, 3 Januari 2025 - 16:21 WIB

Benarkah Harga Rokok Januari 2025 Naik? Berikut Penjelasannya

Berita Terbaru