Scroll untuk baca artikel
Terkini

CINTA MERDEKA TANPA BELENGGU

×

CINTA MERDEKA TANPA BELENGGU

Sebarkan artikel ini
CINTA MERDEKA TANPA BELENGGU
Foto/Ilustrasi.

CINTA MERDEKA TANPA BELENGGU

Bung!
Pernahkahh kau bayangkan
Apa yang terjadi dengan negeri ini
Jika kau tak bertemu cintamu itu
Dibengkulu?

Advertiser
Banner Ads

Cinta kuat tak mau dimadu
Utuh sebagai rahim anak-anak, dambaanmu
Cinta yang menyajikan waktu sepenuh jiwa
Agar kau kukuh berjuang sebagai pandu ibu
Cinta putih tak tertandingi
Yang ia dekap sampai mati
Bahkan ketija kau tinggalkan pergi bersmaa hartini

Bung!
Pernahkah kau kenang rengas dongkok tanpa setianya?
Tanpa pipis buah hatimu dipangkuan hatta?
Atau tanpa ingatan tentang selembar selendang dan susu anakmu yang tertinggal dipengangsaan?
Masihkah kau kenang penculikan itu
Berkuah sumpah yang diucapkan cintamu?
“kemana Mas pergi, disitu aku berada.”

Nyatanya, itulah yang mengokohkan hatimu
Bahwa merdeka mesti membebaskan anak-anak dan perempuan dari kekejaman perang

Itulah yang melunaskan keteguhanmu
Bahwa di bulan suci, Jumat Legi, kala almanak bermakna rakaat adalah saat proklamasi paling tepat

Bung!
Akhirnya kau tak bisa mengelak
Bahwa merumat ibu kerumah kebebasan
Butuh suasana untuk dikibarkan
Entah sebagai pusaka, azimat, atau dwi warna
(tak sekedar berbekal pekikan, diplomasi serta keberanian menghadang penjajahan)
Dan puasa itu, cuma jeraminya
Yang pantas menjahitnya

Bung!
Akhirnya kau tak bisa menolak
Bahwa cintanya padamu seagung kepada ibu
Cinta kuat tak mau dimadu!
Cinta merdeka tanpa belenggu!