Fenomena Bendera One Piece: Jejak Sejarah, Makna Kebebasan, dan Hukum yang Mengiringi

Fenomena Bendera One Piece: Jejak Sejarah, Makna Kebebasan, dan Hukum yang Mengiringi
Foto/Instagram @nuonline.

KALBAR SATU ID – Media sosial akhir-akhir ini dihebohkan dengan fenomena pengibaran bendera bajak laut One Piece. Dari truk, rumah warga, hingga kapal nelayan, bendera berlogo tengkorak ini berkibar di berbagai tempat.

Dikutip dari NU Online, dijelaskan, bagi penggemarnya, bendera tersebut bukan sekadar atribut anime, melainkan simbol kebebasan, impian, dan perlawanan terhadap ketidakadilan.

Ternyata fenomena ini punya akar sejarah yang jauh lebih dalam…

Dalam sejarah Islam, bendera hitam pernah menggetarkan dunia politik.

Pasca tragedi Karbala (680 M), warna hitam jadi lambang duka atas wafatnya Husain bin Ali.

Warna hitam kemudian menjadi lambang berduka atas peristiwa itu. Di tengah gejolak tersebut, muncul gerakan bawah tanah pendukung Bani Abbas yang dikenal sebagai al-Musawwidhah — para pembawa panji hitam. Berbasis di Khurasan, mereka menggalang kekuatan untuk melawan hegemoni Umayyah hingga akhirnya berhasil menggulingkannya dan mendirikan Dinasti Abbasiyah.

Dari panji di masa lalu, kini simbol perlawanan hidup di era digital. Menurut sosiolog Moh Faiz Maulana, generasi muda kini mendefinisikan diri lewat komunitas — termasuk fandom anime.

Bendera One Piece menjadi bahasa simbolik untuk menyuarakan aspirasi dan rasa muak pada aturan yang dianggap kaku.

Tapi, kenapa harus One Piece?

Kenapa banyak yang memilih One Piece?

Pakar linguistik Fariz Alnizar: One Piece melambangkan keberanian, kebebasan, dan kebersamaan. Dan itu sangat related dengan anak muda, terutama bagi yang menyukai anime.

Sopir truk mengibarkannya sebagai protes kebijakan Zero ODOL.

Warganet memajangnya di media sosial sebagai tanda ketidakpuasan terhadap penegakan hukum.

Lalu, bagaimana hukum memandang fenomena ini?

Dosen hukum pidana Unusia, Setya Indra Arifin, menjelaskan tidak ada larangan pidana untuk mengibarkan bendera One Piece.

Berdasarkan asas legalitas, sesuatu hanya bisa dipidana jika ada aturan tertulis yang melarangnya.

Artinya, ini adalah ekspresi budaya, bukan pelanggaran hukum.

Kalau menurut kamu, bendera fiksi untuk protes itu wajar atau berlebihan? Komentar di bawah!

Referensi

Adz-Dzahabi, Siyar A’lamin Nubala

Ibnu Khaldu, Mukaddimah

nu.or.id

Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah

Akademisi Pastikan Tidak Ada Unsur Pidana dalam Tindakan Pengibaran Bendera One Piece

Pakar Linguistik: One Piece Dianggap Representasi Keberanian, Kebebasan, dan Kebersamaan

Ikuti GOOGLE NEWS atau Join Channel TELEGRAM

Pos terkait