KALBARSATU.ID – Tim pemenangan (Home Visit) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kalimantan Barat menagih pembayaran pemenangan. Pasalnya sudah satu tahun lebih haknya itu belum dibayar.
“Sudah satu tahun lebih kami menagih pembayaran atas kerja kami mensukseskan partai PPP lolos ke Parlemen. Kami mulai kerja kegiatan ini dari bulan Februari 2018 sampai hari ini belum ada keterangan apapun dari pihak PPP sebagai yang menugaskan kami untuk memenangkan PPP,” kata Koordinator Kabupaten, Ahmad Mustofa, Selasa (11/8/20).
Memang di awal program home visit ini bejalan dengan baik. Tapi akhirnya terhenti karena M Romahurmuziy tersandung kasus dan ditahan oleh KPK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pihak PPP menyebutkan sebelumnya pembayaran sudah dijanjikan dibayarkan setelah terpilih ketua umum PPP yang baru, tetapi setelah Suharso Manoarfa terpilih juga belum ada pembayaran,” ujarnya.
“Selanjutnya dijanjikan kembali akan di bayar setelah Gus Rommi bebas dari tahanan. Namun sampai saat ini Gus Romi sudah bebas menjalani hukuman belum juga dibayarkan,” tambahnya.
Ia berharap menajemen Home Visit PPP segera melunasi tunggakan itu, sebab personil di lapangan (korcab dan kordes) juga menuntut haknya.
“Harapannya kepada manajemen home visit PPP ada tunggakan kami segera di lunasi karena semua personil dilapangan (korcam dan kordes) juga menuntut haknya kepada kami,” harapnya.
Adapun kegiatan Home Visit merupakan agenda pemenangan yang digagas PPP masa kepemimpinan Romahurmuziy guna membantu caleg DPR RI agar lolos ke senayan. Ada 40 caleg yang di bantu tersebar di 20 propinsi, 56 kabupaten/kota, dengan jumlah tim lapangan (kordes) sebanyak 6.451 orang. Sedengkan di Kalbar ada 200 an personel baik Kordes dan korcam belum dibayar.(Syam)