KALBAR SATU – Presiden Guinea Dikudeta Pasukan khusus , Alpha Conde Sebelumnya Ubah UU 3 Periode
Diketahui Presiden Guinea bernama Alpha Conde adalah presiden resmi secara undang undang.
Dirinya merupakan pimpinan pemerintahan negara yang ada di kawasan Afrika Barat.
Ia digulingkan dari posisinya sebagai Presiden Guinea lewat sebuah aksi kudeta.
Melansir dari laman Kontan.co.id, adalah pasukan khusus Guinea pada hari Minggu 5 September 2021 yang menjadi dalang di balik aksi kudeta terhadap Alpha Conde tersebut.
Pasukan khusus Guinea yang ada di bawah pimpinan Mamady Doumbouya bergerak untuk menggulingkan pemerintahan.
Mereka melaporkan telah menahan presiden dan membubarkan pemerintah beserta konstitusinya.
Dalam upaya kudeta ini, militer Guinea juga langsung menutup perbatasan darat dan udaranya untuk mencegah intervensi asing.
Baca Juga: Presiden Jokowi Datangkan Sapi 1,2 Ton Jelang Hari Raya Idul Adha Besok
Baca Juga: Peristiwa 18 Agustus Sehari Setelah Proklamasi Kemerdekaan 1945 UUD Disahkan
“Kami telah membubarkan pemerintah dan institusi,’
“Kami akan menulis ulang konstitusi bersama,” Mamady Doumbouya, kepala unit pasukan khusus Guinea melalui kanal televisi pemerintah, seperti dikutip dari Kontan.co.id yang merangkum Reuters.
Pada hari Minggu pagi, sejumlah tembakan meletus di dekat istana presiden di ibu kota, Conakry.
Tak berapa lama, beredar video yang menunjukkan Presiden Alpha Conde telah dikelilingi oleh pasukan khusus.
Pihak militer mengatakan bahwa presiden kini dibawa ke sebuah lokasi yang dirahasiakan dan diawasi oleh pasukan yang dikomandoi langsung oleh Doumbouya.
Sejumlah pejabat senior lain juga ikut ditahan.
Kudeta militer Guinea ini telah mendapat teguran langsung dari PBB.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dia mengutuk keras engambilalihan pemerintah secara paksa dan menyerukan agar Presiden Conde dibebaskan sesegera mungkin.
Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) mengancam akan menjatuhkan sanksi atas upaya kudeta militer tersebut.
Organisasi regional Uni Afrika juga akan segera melalukan pertemuan untuk mencari langkah-langkah yang tepat menangani kekacauan di Guinea dan menyerukan kembalinya tatanan konstitusional.
Dipicu Kemiskinan dan Korupsi serta Pengubahan Konstitusi demi Ambisi Berkuasa 3 Periode
Kepala unit pasukan khusus Guinea Mamady Doumbouya mengatakan bahwa kemiskinan dan korupsi endemik telah mendorong pasukannya untuk menggulingkan Presiden Conde dari jabatannya.
Conde memenangkan masa jabatan ketiga pada Oktober setelah mengubah konstitusi untuk memungkinkan dia menjabat kembali.
Keputusan tersebut memicu protes keras dari oposisi.
Beberapa minggu terakhir pemerintah bahkan meningkatkan pajak secara tajam untuk mengisi kembali kas negara.
Harga bahan bakar juga dinaikkan hingga 20% yang mendorong serangkaian protes.
Guinea telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan selama dekade Conde berkuasa berkat kekayaan bauksit, bijih besi, emas, dan berliannya.
Tetapi, hanya sedikit warganya yang merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi yang terjadi.
Para kritikus mengatakan pemerintahnya telah menggunakan undang-undang pidana yang membatasi perbedaan pendapat.
Sehingga warga kelas menengah ke bawah tidak memiliki ruang untuk bersuara.
“Sementara presiden menyatakan bahwa ia ingin memerintah secara berbeda dengan memberantas korupsi, penggelapan dana publik meningkat,”
“Orang kaya baru mengejek kami,” kata Alassane Diallo, penduduk Conakry, kepada Reuters.
Bukan cuma itu, Guinea juga dilanda perpecahan etnis serta korupsi yang semakin menjamur dan mendorong persaingan politik dalam beberapa tahun terakhir.
Itulah terkait Presiden Guinea Dikudeta Pasukan Khusus