Prof Musdah Mulia Sebut Buku Muslimah Reformis Didasar pada Pembaca Perempuan

- Editor

Sabtu, 12 September 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

bedah buku buku 'Ensiklopedia Muslim Reformis' yang digelar oleh Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) bersama Komunitas Satu Dalam Perbedaan (SADAP) dan Yayasan Suar Asa Khatulistiwa (SAKA) Pontianak, Rabu (9/8/2020).

i

bedah buku buku 'Ensiklopedia Muslim Reformis' yang digelar oleh Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) bersama Komunitas Satu Dalam Perbedaan (SADAP) dan Yayasan Suar Asa Khatulistiwa (SAKA) Pontianak, Rabu (9/8/2020).

KALBARSATU.ID – Prof Musdah Mulia mengapresiasi bedah buku buku ‘Ensiklopedia Muslim Reformis’ yang digelar oleh Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) bersama Komunitas Satu Dalam Perbedaan (SADAP) dan Yayasan Suar Asa Khatulistiwa (SAKA) Pontianak, Rabu (9/8/2020).

Apresiasi itu karena bedah buku yang ditulisnya itu menghadirkan pembicara yang relatif muda dan para peserta dari kalangan muda.

“Dalam banyak forum, saya mengharapkan kalangan muda berbicara dalam isu-isu keagamaan, kemasyarakatan dan kemanusiaan. Ternyata mereka juga hebat, tidak kalah dari kalangan tua. Saya selalu ingin melihat, bagaimana mereka merespon. Kali ini di Pontianak, meskipun pesertanya dari seluruh Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menyebutkan bahwa buku yang ditulisnya itu disasar pada pembaca perempuan.

“Kenapa harus perempuan? Perubahan harus dimulai dari perempuan. Karena kalau perempuan tidak berubah, perubahan semacam apapun itu tidak banyak manfaatnya,” katanya.

Menurut dia, pada banyak kebudayaan, perempuan itu dianggap sebagai ibu. Sebab Ibulah yang membawa rahim dan proses kehidupan manusia. Kalau perempuan tidak cerdas, visioner, tidak banyak yang bisa kita harapkan.

“Contohnya Sarinah, seorang perempuan yang mengasuh Bung Karno dan berperan penting dalam kehidupan Bung Karno,” ujarnya.

Makanya ia mengapresiasi dua organisasi dari kelompok muda yaitu SAKA dan SADAP. Dikatakannya kelompok muda ini memberikan warna dalam pembangunan demokrasi di wilayah Kalimantan Barat.

“Penting sekali masyarakat sipil bersinergi, tidak berjalan sendiri-sendiri. Karena kita capek menghadapi Indonesia ini dengan penduduk 270 juta penduduk. Kalau bekerja sendiri-sendiri kita kehabisan energi nanti. Sehingga isu-isu yang kita lakukan, seperti membangun dialog lintas iman, bisa disinergikan dengan kelompok-kelompok lain yang juga memiliki visi dan misi yang serupa. Apalagi setelah reformasi, tantangan yang kita hadapi semakin pelik,” pungkasnya.(Editor)

Berita Terkait

Cara Beli Tiket Proliga 2025 di GOR Pontianak Kalbar: Jadwal Dan Link Nonton Streaming Gratis
Polisi Kubu Raya Bangun Kedekatan dengan Warga Lewat Tatap Muka
Fajar Mukti SUCI XI Cerita Kondisi di Kalbar: di sana Tanahnya Jadi Sawit, Air Jadi Sulit
Berapa Gaji PPPK Tahun 2025? Cek Disini Untuk 17 Golongan Lengkap
Benarkah Harga Rokok Januari 2025 Naik? Berikut Penjelasannya
Berikut ini Harga Terbaru Mobil Listrik Wuling Daerah Kalbar
Hasil Quick Count Pilkada Jakarta 2024, Berikut Link Dan Cara Hitung Cepat di Situs KPU
Cek Hasil Pilgub Jateng Pilkada 2024, Berikut Link KPU Hitung Cepat
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 14 Februari 2025 - 14:08 WIB

Cara Beli Tiket Proliga 2025 di GOR Pontianak Kalbar: Jadwal Dan Link Nonton Streaming Gratis

Sabtu, 8 Februari 2025 - 20:35 WIB

Polisi Kubu Raya Bangun Kedekatan dengan Warga Lewat Tatap Muka

Sabtu, 1 Februari 2025 - 06:18 WIB

Fajar Mukti SUCI XI Cerita Kondisi di Kalbar: di sana Tanahnya Jadi Sawit, Air Jadi Sulit

Sabtu, 4 Januari 2025 - 18:14 WIB

Berapa Gaji PPPK Tahun 2025? Cek Disini Untuk 17 Golongan Lengkap

Jumat, 3 Januari 2025 - 16:21 WIB

Benarkah Harga Rokok Januari 2025 Naik? Berikut Penjelasannya

Berita Terbaru