Revolusi Digital di Ma’had IAIN Pontianak Peserta PKM-KI tanamkan Ekonomi Cerdas

Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak kembali menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Berorientasi Karya Ilmiah (PKM-KI), Sumber Foto : Bugie
Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak kembali menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Berorientasi Karya Ilmiah (PKM-KI), Sumber Foto : Bugie

KALBAR SATU ID, TERKINI –  Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak kembali menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Berorientasi Karya Ilmiah (PKM-KI) sebagai bagian dari agenda tahunan yang melibatkan seluruh program studi di lingkungan Pascasarjana. Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat kampus dalam mengimplementasikan hasil kajian ilmiah ke ranah praktis dan sosial.

Pada kesempatan kali ini, Program Studi Magister Ekonomi Syariah (MES) turut berpartisipasi aktif dengan membentuk beberapa kelompok mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan PKM-KI di berbagai lokasi. Salah satu kelompok, yakni Kelompok 1, terdiri dari enam mahasiswa: Selamet, Nursanti, Teti Arnita, Teguh Imansyah, Tio Rizki Kurniawan, dan Rini Handayani, di bawah bimbingan Dr. Prihantono, M.Ag.

Bacaan Lainnya

Kegiatan PKM-KI kelompok ini dilaksanakan di Aula Ma’had Al-Jami’ah IAIN Pontianak dengan diikuti oleh 40 peserta mahasantri. Acara menghadirkan Muhammad Holil, S.E., M.Si., CDMP., seorang ahli di bidang digital marketing, sebagai narasumber utama.

Dengan mengusung tema “Transformasi Digital Sebagai Pilar Penguatan Peran Ma’had Al-Jami’ah IAIN Pontianak Dalam Masyarakat 5.0”, kegiatan ini menyoroti pentingnya digitalisasi dalam memperkuat peran lembaga pendidikan Islam di era masyarakat supercerdas (society 5.0).

Dalam pemaparannya, Muhammad Holil menegaskan bahwa penguasaan teknologi digital kini menjadi kebutuhan mendasar dalam proses dakwah dan pembinaan karakter di lingkungan kampus. “Transformasi digital bukan berarti menggantikan nilai-nilai keislaman, tetapi memperluas jangkauan dakwah agar pesan-pesan moral dan spiritual Ma’had dapat tersampaikan lebih luas dan efektif,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa mahasiswa dan pengelola Ma’had perlu memahami konsep branding dan komunikasi digital agar kegiatan keagamaan, sosial, dan akademik di Ma’had Al-Jami’ah mampu menarik perhatian generasi muda yang hidup di tengah arus teknologi. “Era Society 5.0 menuntut kita untuk tidak hanya melek teknologi, tapi juga cerdas memanfaatkannya untuk kemaslahatan umat,” tambah Holil.

Sementara itu, pembimbing kegiatan Dr. Prihantono, M.Ag. menyampaikan bahwa PKM-KI tidak hanya menjadi wadah implementasi teori akademik, tetapi juga ruang pembentukan kepedulian sosial mahasiswa Pascasarjana. “Transformasi digital harus dimaknai bukan sekadar penggunaan teknologi, melainkan sebagai upaya memperluas dakwah dan pembinaan mahasiswa berbasis nilai-nilai Islam,” ujarnya.

Selain sesi utama, para mahasiswa juga memberikan refleksi atas peran mereka dalam kegiatan ini seperti Tio Rizki Kurniawan menuturkan, “Saya membantu mahasantri memahami bagaimana desain grafis dan teknologi AI dapat digunakan untuk membuat konten marketing yang menarik dan profesional.”

Sedangkan Teguh Imansyah menambahkan, “Sebagai ustaz di Ma’had, saya berupaya menanamkan nilai bahwa digitalisasi harus tetap berpijak pada akhlak dan adab. Teknologi adalah alat, bukan tujuan.”

Nursanti juga menyampaikan, “Pendampingan saya lebih pada manajemen keuangan sederhana bagi mahasantri agar mereka bisa mengatur dana kegiatan secara transparan dan efisien.”

Selain itu Selamet mengatakan, “Saya berbagi pengalaman tentang bagaimana pesantren bisa beradaptasi dengan dunia digital tanpa meninggalkan tradisi keilmuan Islam.”

Juga demikian Rini Handayani menjelaskan, “Saya memperkenalkan konsep digital banking dan bagaimana sistem keuangan syariah kini terintegrasi dengan teknologi untuk kemudahan umat.”

Terakhir Teti Arnita menegaskan, “Saya membantu peserta memahami pencatatan akuntansi dasar agar kegiatan keuangan Ma’had dapat tertib dan akuntabel.”

Kegiatan berlangsung dengan antusiasme tinggi. Para peserta aktif berdiskusi tentang strategi penerapan digital marketing yang sesuai dengan konteks lembaga keislaman, termasuk pemanfaatan media sosial sebagai sarana dakwah dan promosi kegiatan Ma’had.

Melalui kegiatan ini, diharapkan muncul kolaborasi berkelanjutan antara Pascasarjana IAIN Pontianak, Ma’had Al-Jami’ah, dan masyarakat akademik dalam memperkuat posisi kampus sebagai pusat pengembangan ilmu dan nilai Islam yang adaptif terhadap kemajuan teknologi.

Ikuti GOOGLE NEWS atau Join Channel TELEGRAM

Pos terkait

Tinggalkan Balasan