KALBAR SATU ID – Berikut simak bacaan lengkao misa hari raya Natal Rabu 25 Desember 2024 Teks misa hari raya Natal lengkap renungan harian katolik dan Injil Katolik.
Penulis telah merangkum teks misa hari raya Natal disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti misa hari raya Natal dengan penuh iman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Anggota keluarga berkumpul bersama. Hendaknya keluarga mempersiapkan ruangan yang baik untuk berdoa bersama dan semua berpakaian yang rapi.
Disiapkan juga salib di atas meja dengan lilin bernyala.
Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka.
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari Raya Natal. Inilah hari kelahiran Penyelamat kita. Bacaan pertama menggambarkan kegembiraan karena penyelamatan yang dilakukan oleh Tuhan. Orang Israel yang sedang berada di pembuangan, mulai merasakan kegembiraan karena akan
dibebaskan oleh Tuhan. Karena itu mereka semua bersorak kegirangan karena penyelamatan sudah datang. Dalam bacaan kedua kita akan mendengarkan tentang karya penyelamatan Allah itu yang terjadi melalui Yesus Kristus. Dahulu Allah berbicara melalui utusan-Nya yang kadangkala tidak didengarkan. Allah tidak membiarkan kita binasa, maka Allah mengutus Putra-Nya sendiri, sehingga di dalam Dia kita bisa mengalami Allah yang amat berbelaskasih. Dalam bacaan Injil kita akan mendengarkan Pem
bukaan dari Injil Yohanes yang berbicara tentang terang yang sesungguhnya sedang datang ke dalam dunia. Yesus adalah Terang Sejati, yang menuntun kita keluar dari kegelapan dosa. Dia adalah Immanuel, Tuhan-Bersama-Kita. “Tidak seorangpun
yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.” Dalam kegembiraan Natal, mari kita buka hati untuk menerima kedatangan-Nya. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Di hadapan Tuhan yang mahamulia dan yang hadir di tengah kita, kita akui dosa-dosa kita dan memohonkan pengampunan, agar hati kita menjadi layak menerima kelahiran-Nya dalam diri kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah Bapa maha pengasih, Engkau telah
menciptakan manusia secara mengagumkan, namun secara lebih mengagumkan lagi Kau baharui dia. Kami mohon, agar kami Engkau perkenankan ikut ambil bagian dalam keilahian-Nya, agar kami pun dihantar kepada keselamatan yang kekal, yang
telah Engkau janjikan pada kami semua. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Tuhan bersabda, “Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku hadir di tengah-tengah mereka.” Percaya akan Sabda ini, maka marilah kita hening sejenak dan menyadari kehadiran Tuhan di tengah kita, serta mendengarkan
Sabda-Nya dalam bacaan-bacaan berikut. [Sebaiknya bacaan dibacakan dari Alkitab]
07 BACAAN PERTAMA (Yes. 52:7-10)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan
berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: “Allahmu itu Raja!Dengarlah suara orang-orang yang mengawal engkau: mereka bersamasama bersorak-sorai. Sebab dengan mata kepala sendiri mereka melihat bagaimana TUHAN kembali ke Sion. Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab TUHAN telah menghibur umat-Nya, telah menebus Yerusalem. TUHAN telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan yang dari Allah kita.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren
Hari ini cahaya turun atas kita, sebab Tuhan lahir bagi kita. Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4,5-6
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib;
keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus. (Refren)
TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya
di depan mata bangsa-bangsa. Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel. (Refren)
Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita. Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi, bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah! (Refren)
Bermazmurlah bagi TUHAN dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu yang nyaring, dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring
bersorak-soraklah di hadapan Raja, yakni TUHAN! (Refren)
09. BACAAN KEDUA (Ibr. 1:1-6)
L : Bacaan dari Surat kepada umat Ibrani Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telahmenjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: “Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?” dan “Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?” Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: “Semua malaikat Allah harus menyembah Dia.” Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Luk. 2:14)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi, * dan damai sejahtera di bumi bagi orang yang berkenan kepada-Nya.
U : Alleluia
11. INJIL (Yoh. 1:1-18)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya
itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmanioleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan
kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: “Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.” Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN HARIAN KATOLIK
Kita sudah mendengarkan Pembukaan Injil Yohanes. Bacaan ini mengisahkan tentang Firman yang menjadi manusia. Di dalam Firman ini ada Terang. Mari kita renungkan satu dua hal dari bacaan Injil ini. Pertama, Firman menjadi manusia. Dalam Injil tadi
kita dengarkan bahwa Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita. Surat kepada orang Ibrani mengatakan bahwa Allah selalu berupaya menyelamatkan manusia. Dia tidak menginginkan kematian orang-orang pilihan dan ciptaan-Nya. Karena
itu, Ia mengutus Putra-Nya sendiri untuk menunjukkan jalan menuju ke keselamatan kekal. Dia telah menunjukkan jalan tersebut melalui para nabi dan utusan-Nya, namun karena mereka adalah manusia, maka mereka amat sering tidak dipercayai oleh sesamanya. Ketika Yesus datang, Dia adalah Firman Allah sendiri. Dalam dan melalui Dia kita mengetahui bahasa Allah yang ingin berkomunikasi dengan kita. Bahasa Allah itu kelak bisa ditangkap melalui perkataan lisan Yesus, melalui tindakan atau perbuatan Yesus, atau melalui kehadiran Yesus. Momen kelahiran Yesus adalah momen komunikasi Allah dengan manusia. Allah ingin memberikan banyak informasi melalui kelahiran ini. Salah satunya adalah Allah yang mahakudus rela menjadi salah satu dari manusia, agar bahasa-Nya bisa dikenal oleh manusia, dan manusia dituntun oleh-Nya di jalur yang benar. Ketika kita menerima kelahiran-Nya dan merayakan-Nya dengan sepenuh hati, kita mesti mulai membaharui diri kita dan menerima Dia sebagai satu-satunya penunjuk jalan yang benar kepada keselamatan. Inilah momen pembaharuan iman kita. Kedua, Terang yang sesungguhnya sedang mendatangi dunia. Penginjil mengatakan bahwa Terang itu bercahaya dalam kegelapan dan kegelapan tidak menguasainya.
Simbol terang merupakan simbol yang paling tepat untuk mengungkapkan kegelapan dosa. Dosa membutakan hati manusia untuk berada di jalan yang benar. Dosa menjauhkan manusia dari Terang yang membuat manusia berada dalam jalan yang sesat dan tidak tahu ke mana ia harus mengarahkan perjalanan hidupnya. Semua yang hidup membutuhkan Terang. Demikian juga untuk kehidupan kekal, orang memerlukan Terang yang menuntunnya kepada tujuan yang tepat. Jika tidak ada lampu jalan dan apalagi lampu motor macet, maka kita hanya bisa menduga-duga jalur jalan yang akan kita lewati dan berharap kita tidak jatuh ke dalam jurang. Kedatangan Yesus ibarat lampu penerang di jalan raya kehidupan kita. Selainmenerangi jalan kita, Dia juga mengingatkan kita akan cekungan atau jalanan yang tidak baik. Kita pun akan selamat dan perjalanan hidup kita menjadi amat membahagiakan. Mari kita rayakan Natal, Kelahiran Terang Sejati ini dan memohonkan agar Ia tetap merajai hati kita sehingga kita memiliki lampu penerang dalam perjalanan hidup kita. Tuhan, tinggallah bersama kami. Selamat Natal dan Tuhan memberkati.
13. HENING SEJENAK
14 SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari yang terkasih, meskipun kita hina dan penuh dosa, Allah sudi mendatangi kita dan hidup di tengah kita. Dialah cahaya yang menuntun kita keluar dari kegelapan dosa kita. Marilah kita panjatkan doa-doa permohonan kita kepada-Nya:
P : Semoga damai Natal yang kita alami dalam perayaan ini, meneguhkan juga para pemimpin
bangsa dan negara, agar mereka dikuatkan dalam upaya untuk menciptakan perdamaian di atas muka bumi kita ini. Marilah kita mohon…
P : Semoga kelahiran Yesus menginspirasi banyak pihak untuk menyelamatkan generasi muda dan
anak-anak terlantar, agar mereka pun merasakan bahwa mereka diterima oleh dunia dan sesamanya.
Marilah kita mohon…
P : Semoga Yesus, Cahaya Kebenaran yang sedang datang ke dalam dunia ini, menguatkan semua pejuang kebenaran untuk tetap setia pada jalan yang mereka tempuh. Marilah kita mohon…
P : Semoga di hari raya Natal ini, kita bisa saling memaafkan dan menerima satu sama lain, agar terciptalah kedamaian di dalam hati kita dan di dalam hati sesama kita. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa yang mahabaik, demikianlah doa-doa permohonan kami. Dengarkanlah dan kabulkanlah, demi jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan
setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari terkasih, Yesus Kristus, kelahiran Yesus Kristus yang kita rayakan pada hari ini menunjukkan betapa Allah mengasihi kita. Dia rela menjadi manusia dan menjadikan kita anak-anakNya dalam Kristus. Oleh karena itu, marilah kita
dengan tulus hati memuji dan memuliakan Dia, dengan berseru: Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Ya Bapa yang setia dan murah hati, pada hari Natal ini, secara khusus kami memuji Engkau, sebab
Yesus Kristus telah lahir di dunia, dan menjadi manusia demi keselamatan kami. Maka kami memuji dan memuliakan Engkau dengan berseru:
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Ia rela menanggalkan kemuliaan surgawi yang dimiliki-Nya, untuk menjadi manusia, sama seperti
kami. Ia lahir sebagai manusia dan menjadi Saudara kami. Dalam Dia, kami Engkau angkat menjadi putra-putri-Mu yang terkasih. Maka kami memuji dan memuliakan Engkau dengan berseru:
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Ya Bapa, Engkau telah mengutus Putra-Mu, Yesus Kristus untuk membuka jalan bagi kami menuju kebahagiaan kekal. Dialah Pembawa damai dan sejahtera bagi umat manusia. Maka kami memuji dan memuliakan Engkau, dengan berseru:
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Dia menjadi Guru dan Pemimpin kami, memberikan hidup-Nya bagi keselamatan kami. Dia menghimpun kami menjadi Gereja
yang kudus untuk menampakkan cinta dan karya keselamatan-Mu bagi dunia. Maka kami memuji dan memuliakan
Engkau, dengan berseru:
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Betapa besar kasih-Mu kepada kami, ya Bapa. Maka bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur ATAU LAGU Gloria in excelsis Deo]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI
Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
21. DOA KELUARGA DI DEPAN PALUNGAN YESUS
Pengantar oleh Bapak: Allah Bapa di surga, puji syukur kami panjatkan ke hadirat-Mu, atas kesempatan kami bersama-sama
menghaturkan doa kepada-Mu sebagai satu keluarga. Ya Bapa, berilah kami rahmat kasih yang sejati di dalam keluarga kami sehingga kami rela berkorban satu sama lain, sebab Engkau mengajarkan kasih yang sedemikian kepada kami.
Doa oleh Bapak:
Tuhan Yesus, aku bersyukur atas keluarga yang Engkau berikan kepadaku. Aku mohon agar aku dapat mencintai keluargakudengan sepenuh hati. Berikanlah kepadaku kasih yang berasal daripada-Mu, yaitu kasih sebagaimana Engkau mencintai Gereja-Mu. Kami mohon, kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Doa oleh Ibu:
Tuhan Yesus, aku bersyukur atas keluarga yang Engkau berikan kepadaku. Aku mohon agar dapat melayani suami dan anak- anakku dengan kasih yang berasal dari-Mu. Berikanlah aku kerendahan hati dan bantulah aku untuk menjadi pembawa damai bagi keluarga kami, sehingga selalu ada suka cita dan damai sejahtera di dalamnya. Kami mohon, kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Doa oleh Anak-anak:
Ya Tuhan, kami bersyukur atas orang tua yang Engkau berikan kepada kami. Kami mohon lindungilah mereka dari bahaya dan segala yang jahat, serta berikanlah kepada mereka kesehatan, rezeki yang cukup, dan kebijaksanaan sesuai dengan kehendak-Mu. Bantulah kami untuk hidup sesuai dengan perintah-Mu, taat kepada orang tua dan mengasihi saudara-saudari
kami. Kami mohon, kabulkanlah doa kami, ya Tuhan. Didoakan bersama-sama: bapak, ibu dan anak- anak Bunda Maria, Bunda Kristus dan Bunda kami yang terkasih, tolonglah kami untuk belajar menimba kekuatan dari devosi kepada Keluarga Kudus yang
telah diberikan Allah sebagai teladan bagi kami. Doakanlah kami, O Bunda, agar damai sejahtera selalu ada di dalam keluarga kami. Semoga kami menjadi seperti Keluarga Kudus di Nazaret, sederhana, cinta damai, senantiasa rajin membantu
sesama kami, dengan suka cita mengemban tugas di dalam Gereja maupun di lingkungan masyarakat kami. Doa syukur dan permohonan ini kami panjatkan demi Kristus Tuhan kami. Amin.
Bapa Kami …. Salam Maria …. Kemuliaan ….
22. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, betapa besar anugerah Allah yang kita terima melalui peristiwa Natal. Sungguh menakjubkan tindakan Allah yang kita rayakan pada hari ini. Kini, Ia tinggal di antara kita, agar kita juga menjadi pewarta Sabda bagi sesama,
pembawa cahaya bagi sesama, dan peneladan cinta kasih bagi sesama.
23. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Allah Bapa yang maharahim, Sang Penyelamat dunia yang lahir hari ini, telah membuka pintu
keselamatan bagi kami semua. Perkenankanlah kami mengimani Putra-Mu dan teguhkanlah kami agar kami menjadi manusia yang hidup dalam terang cahaya-Mu.
Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
24. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
25. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP
Editor : Hani