KALBAR SATU, TIPS – Pekan kedua bulan Juli 2025, beberapa wilayah di Kalimantan Barat (Kalbar) diperkirakan mengalami perubahan kondisi cuaca yang tak menentu. Hasil analisa dan laporan dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), hujan turun dengan intensitas ringan sampai sedang berpotensi mengguyur sejumlah daerah, diiringi kemungkinan terjadinya badai petir, pada rentang tanggal 14 sampai 17 Juli 2025.
Ada beberapa kota kota besar seperti Pontianak, Ketapang, dan Singkawang termasuk daftar wilayah yang berpeluang besar terdampak cuaca ekstrem. Selain hujan lebat, angin kencang juga bisa muncul pada sore hingga malam hari.
Rincian Cuaca Daerah:
- Kota Pontianak
- 13–15 Juli: Diprediksi akan terjadi hujan singkat yang disusul oleh potensi petir.
- 16–17 Juli: Badai petir berpeluang menyelimuti sebagian kawasan kota.
- 18–19 Juli: Cuaca cenderung membaik, dengan langit cerah berawan.
Suhu berkisar antara 24 hingga 34 derajat Celsius.
Catatan: Masyarakat diimbau waspada terhadap banjir lokal akibat hujan sore.
- Kota Singkawang
- 13–14 Juli: Badai petir diperkirakan akan muncul di beberapa wilayah.
- 15–16 Juli: Kondisi cuaca mulai membaik meski tetap berpotensi hujan lokal.
- 17–19 Juli: Didominasi langit cerah berawan.
Suhu antara 25–33 derajat Celsius.
Saran: Batasi aktivitas luar ruang saat cuaca menunjukkan tanda-tanda ekstrem.
- Ketapang
- 13–14 Juli: Cuaca cukup ekstrem dengan kemungkinan hujan deras disertai petir.
- 15–17 Juli: Hujan masih mungkin turun, namun dengan intensitas lebih ringan.
- 18–19 Juli: Langit cenderung mendung namun stabil.
Suhu berkisar 24–32 derajat Celsius.
Peringatan: Potensi pohon tumbang dan jalan licin tetap perlu diwaspadai.
Pesan Kewaspadaan dari BMKG
BMKG meminta masyarakat untuk: Menghindari berteduh di bawah pohon saat terjadi kilat atau petir. Menjaga kebersihan dan kelancaran saluran air agar tidak terjadi genangan. Selalu memantau informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG atau pemerintah daerah setempat. Kelembapan Tinggi, Potensi Cuaca Buruk Masih Berlanjut
Situasi dan Kondisi atmosfer Kalbar sekarang ini menunjukkan kelembapan yang pesat tinggi, angin yang dominan dari arah barat daya ke timur laut. Kombinasi itu membuat pemicu terbentuknya awan-awan besar berpotensi menurunkan curah hujan lebat dalam waktu singkat.
Sedangkan daerah wilayah pegunungan seperti Kabupaten Sintang, Kapuas Hulu, dan Melawi, prakiraan menunjukkan curah hujan sedang sepanjang pekan. Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya tanah longsor, terutama di daerah dengan kontur tanah curam.