KALBAR SATU – Doa Buka Puasa Syawal 2021 dan Doa Niat Puasa Syawal 1442
Inilah informasi mengenai doa buka Puasa Syawal 2021 serta doa Niat Puasa Syawal 1442.
Informasi mengenai doa buka Puasa Syawal 2021 serta doa Niat Puasa Syawal 2021 kami sajikan untuk para pembaca.
Diketahui, Puasa 6 atau Puasa Syawal dilaksanakan pada bulan Syawal. Puasa Syawal dilangsung selama 6 hari.
Puasa Syawal bisa dilakukan mulai tanggal 2 Syawal. Boleh pula dilaksanakan tidak berurutan.
BACA JUGA Niat Puasa Syawal 2021 Setelah Idul Fitri 1442
Berikut doa buka Puasa Syawal
Salah satu satu doa yang populer dan dinyatakan benar-benar bersumber dari Rasulullah SAW adalah:
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.
Artinya:
“Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah.”
Ada pula bacaan doa buka puasa lainnya yang juga termaktub dalam hadits namun dinilai lemah.
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
“Allaahummalakasumtu wabika amantu wa’aa rizkika aftortu birohmatika yaa arhamarra himiin”
Artinya :
“Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa) dengan rahmat-Mu Ya Allah Tuhan Maha Pengasih”
Kapan waktu membaca doa buka puasa?
Waktu membaca doa buka puasa
Apakah doa buka puasa dibaca setelah makan atau sebelum makan?
Ustadz Adi Hidayat mengatakan, boleh saja membaca doa buka puasa sebelum makan buka puasa atau setelah memakan bukaan.
Katanya, sebetulnya mau sebelum buka atau setelah buka, baik-baik saja. Nggak ada masalah. Bismillah, kita minum air baru baca dzahaba, itu silakan,” kata Ustadz Adi Hidayat.
Jika melihat dari tanda dari kata-kata haditsnya, nampaknya lebih menunjukkan sebelum kita buka. Bukan setelah kita minum.
“Tapi tidak juga dipersalahkan kalau kita baca setelah minum. Yang tidak tepat, nggak baca doa,” ungkap UAH.
Doa sebelum makan
اَللّ هُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Alloohumma barik lanaa fiimaa razatanaa waqinaa ‘adzaa bannar.
Artinya:
“Ya Allah, berkahilah kami dalam rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka”
Doa Setelah Makan
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِيْنَ
Alhamdu lillaahil ladzii ath’amanaa wa saqoonaa wa ja’alnaa muslimiin.
Artinya:
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan kami dan minuman kami, serta menjadikan kami sebagai orang-orang islam”.
Kapan Puasa Syawal dilaksanakan?
Dietathui, bahwa Hukum melaksanakan puasa Syawal adalah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan.
Dan tahu kamu? Bahwa keutamaan menyelesaikan puasa Ramadhan dan dilanjutkan dengan puasa pada bulan Syawal selama enam (6) hari maka pahalanya seperti berpuasa selama satu tahun penuh.
Puasa Syawal dilaksanakan selama enam hari di bulan Syawal, mulai tanggal 2 Syawal yakni sehari setelah Idul Fitri.
Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menjelaskan bahwa menurut pendapat Imam Ahmad, puasa Syawal boleh dilakukan secara berurutan, boleh pula tidak berurutan.
Dan tidaklah yang berurutan lebih utama daripada yang tidak berurutan.
Kemudian menurut madzhab Syafi’i dan Hanafi, puasa Syawal lebih utama dilaksanakan secara berurutan sejak tanggal 2 Syawal hingga 7 Syawal.
Pendapat lain, Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu mengatakan, puasa enam hari di bulan Syawal boleh dikerjakan secara terpisah-pisah atau tidak berurutan, tapi lebih afdal berurutan dan langsung setelah hari raya (dikerjakan tanggal 2 – 7 Syawal).
Secara keseluruhan tidak ada madzhab yang melarang puasa syawal diluar tanggal 2 sampai 7, yang penting masih berada di bulan Syawal.
Tapi, hendaknya tidak berpuasa khusus di hari Jum’at tanpa mengiringinya dengan puasa di hari Kamis atau Sabtu karena adanya larangan Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah.
Para ulama menjelaskan bahwa larangan itu menegaskan makruhnya puasa di hari Jum’at tanpa mengiringinya dengan puasa di hari Kamis atau Sabtu.
Imam Nawawi dalam Syarah Muslim juga memberikan keterangan bahwa yang paling baik untuk melakukan puasa Syawal adalah dilakukan secara berturut-turut. Namun jika pun tidak, maka hal itu tidak mengurangi keutamaan puasa Syawal.
“Para ulama madzhab Syafii mengatakan bahwa paling afdhol (utama) melakukan puasa syawal secara berturut-turut (sehari) setelah idul fitri. Namun jika tidak berurutan atau diakhirkan hingga akhir syawal maka seseorang tetap mendapatkan keutamaan puasa syawal setelah sebelumnya melakukan puasa Ramadan.”
Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun” (HR. Muslim).
Puasa Syawal bisa dilaksanakan mulai tanggal 2 Syawal atau sehari setelah Idul Fitri, dan dilakukan selama enam hari.
Bacaan niat, tata cara dan ketentuan dalam melaksanakan puasa Syawal:
Niat Puasa Syawal
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
“Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.”
Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.
Jika lupa melafalkan niat di malam hari, untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.
Berikut bacaan niat jika melafalkannya di siang hari :
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
“Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.”
Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.
Tata Cara Puasa Syawal
Tata Cara puasa Syawal sama dengan tata cara puasa lainnya secara umum.
1. Melafalkan Niat
Jangan lupa berpuasa Syawal didasari dengan niat telebih dahulu.
2. Makan Sahur
Disunnahkan makan sahur sebelum terbit fajar.
Namun tidak makan sahur pun (misalnya terlambat bangun) tidak apa-apa, dalam artian puasa tetap sah.
3. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa
Saat berpuasa, hendaknya senantiasa untuk menahan diri dari makan, minum serta hal lain yang dapat membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga tenggelamnya matahari, atau waktu Maghrib.
4. Berbuka Puasa
Disunnahkan menyegerakan berbuka puasa ketika matahari terbenam, yakni bersamaan dengan masuknya waktu Maghrib.