KALBAR SATU – Untuk menginformasikan bahwa jadwal puasa Sunnah diantaranya Puasa Senin Kamis dan Puasa Ayyamul Bidh, boleh juga melaksanakan Puasa Syaban, atau Puasa Qadha bagi yang masih memiliki utang puasa.
Sebagai dipahami dalam islam bahwa Puasa Senin Kamis adalah puasa Sunnah yang dikerjakan setiap hari Senin dan Kamis.
Sedangkan Puasa Ayyamul Bidh merupakan Puasa sunnah tanggal 13, 14, 15 setiap bulan penanggalan Hijriyah.
Kemudian puasa Ayyamul Bidh Bulan Syaban 1442 Hijriyah sudah berlalu, dipastikan Puasa Ayyamul Bidh bulan April 2021 tidak ada, karena sudah memasuki bulan Ramadhan.
Sedangkan Puasa Syaban masih boleh dikerjakan kecuali hari terakhir di bulan Syaban karena hari syak, atau biasa disebut hari meragukan.
Selanjutnya puasa yang masih boleh dikerjakan adalah Puasa Qadha, yaitu puasa untuk mengganti utang Puasa Ramadhan tahun lalu.
Dikutip dari Tribun Pontianak, berikut kami sajikan Jadwal puasa sunnah April 2021 selengkapnya:
Jadwal Puasa Senin Kamis
– 1 April 2021/19 Sya’ban 1442 H
– 5 April 2021/22 Sya’ban 1442 H
– 8 April 2021/25 Sya’ban 1442 H
Menurut kalender Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), diperkirakan Bulan Ramadhan jatuh pada tanggal 13 April 2021.
Namun kepastian Ramadhan akan diinformasikan lebih lanjut, menunggu hilal dan sidang isbat Kementerian Agama RI.
Niat Puasa
Membaca niat puasa sebaiknya dilakukan sebelum waktu fajar.
Khusus untuk Puasa Sunnah, boleh dibaca siang hari atau sebelum waktu Dzuhur.
Namun terdapat catatan, selama waktu tersebut tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Seperti makan, minum, bersetubuh atau berhubungan suami istri, atau muntah dengan sengaja, merokok, haid/nifas, memasukkan benda ke dalam tubuh secara sengaja, mengeluarkan air mani secara sengaja dan murtad atau keluar dari Islam, merokok.
“Dari Aisyah, ummul mukminin RA, ia bercerita, ‘Suatu hari Nabi Muhammad SAW menemuiku. Ia berkata, ‘Apakah kamu memiliki sesuatu (yang dapat kumakan)?’ Kami jawab, ‘Tidak.’ ‘Kalau begitu aku puasa saja,’ kata Nabi. Tetapi pada hari lain, Rasul pernah menemui kami. Kami katakan kepadanya, ‘Ya rasul, kami memiliki hais, makanan terbuat dari kurma dan tepung, yang dihadiahkan oleh orang.’ ‘Perlihatkan kepadaku meski aku sejak pagi berpuasa,’ kata Nabi. Ia lalu memakannya,’” (HR Muslim).
Dijelaskan dalam hadist, awalnya Nabi Muhammad SAW tidak berniat puasa, namun karena dihadapkan pada kondisi keterbatasan, maka Nabi Muhammad memilih berpuasa.
Niat puasa Hari Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa’ala
Artinya: Saya niat puasa hari Senin, sunah karena Allah ta’ala
Niat puasa hari Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: Saya niat puasa hari Kamis, sunah karena Allah ta’ala.
Niat Puasa Sya’ban
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Sya’bana lillâhi ta’âlâ
Artinya: Aku berniat puasa sunah Syaban esok hari karena Allah ta’ala.
Baca juga: DOA Setelah Sholat Taubat dan Doa Setelah Sholat Tahajud Sesuai Sunnah | Amalan Malam Nisfu Syaban
Niat Puasa Qadha
Boleh menggabungkan Puasa Qadha Ramadhan dengan Puasa Sunnah.
Seperti yang dijelaskan Buya Yahya dalam ceramahnya berjudul “Bolehkah Puasa Sunnah Muharram Tetapi Masih Punya Utang Puasa Wajib” di Youtube pada 7 September 2019.
Buya Yahya menyampaikan boleh melaksanakan puasa qadha di hari puasa sunnah.
Namun niat puasa qadha tetap dilafalkan, tanpa perlu menyebutkan niat puasa sunnah.
Dengan begitu umat Islam mendapat dua pahala sekaligus.
Pertama, karena mengganti puasa yang ditinggalkan, kedua mendapatkan pahala puasa sunnah.
Namun sekali lagi, bacaan niat Puasa Qadha tersebut harus dilakukan pada waktu sebelum fajar.
Adapun niat puasa Qadha bulan Ramadan adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Ghodin ‘an qadaa’in fardho ramadhoona lillahi ta’alaa
Artinya :
“Saya niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadan karena Allah Ta’ala”.
Keutamaan Puasa Senin Kamis
1. Hari Lahir Nabi
Abu Qatadah ra menceritakan, Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa pada hari Senin. Jawab Beliau:
“Hari itu saya dilahirkan, hari itu saya diutus, dan di hari itu Al Quran diturunkan kepadaku.” (HR Muslim).
2. Mencontoh Nabi
Salah satu keutamaan puasa adalah, mencontoh Nabi Muahmmad, Rasulullah selalu melaksanakan puasa hari Senin dan Kamis, karena di hari itu catatan amal diperlihatkan di Hadapan Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda, “Amal itu diperlihatkan di hadapan Allah pada hari Senin dan hari Kamis. Aku gembira sekali amalku diperlihatkan di saat aku sedang berpuasa.” HR Turmudzi dan selainnya.
3. Dibukanya Pintu Surga
“Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka diampuni dalam kedua hari itu setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun, kecuali orang yang di antaranya dan saudaranya terdapat permusuhan. Kemudian dikatakan, lihatkah kedua orang ini hingga keduanya berdamai.” (HR Al Khatib, Muslim, ABu Daud, Nasa’i, At-Tarmidzi, dan Ibnu Hibban).
Keutamaan Puasa Syaban
Anjuran Puasa Syaban juga diperkuat hadist shahih berikut:
“Dari Aisyah r.a ia berkata, aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melaksanakan puasa sebulan penuh kecuali Bulan Ramadhan (puasa wajib), dan aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW memperbanyak puasa sunnah kecuali pada Bulan Sya’ban” (HR. Bukhari Muslim).