Nasional

Muizatil Lutfillah: Kopri PMII Harus Mampu Menjawab Tantangan Zaman

×

Muizatil Lutfillah: Kopri PMII Harus Mampu Menjawab Tantangan Zaman

Sebarkan artikel ini
Diskusi Online Kopri se-Indonesia
Foto screenshot saat berlangsung diskusi online Kopri se-Indonesia.

KALBARSATU.ID – Dalam rangka memperingati hari Ibu sedunia, Korps PMII Puteri (Kopri) cabang PMII Ogan Komering Ulu Sumsel dan Kopri cabang PMII Kabupaten Ketapang Kalimantan Kalbar (Kalbar) adakan diskusi online nasional bertajuk “Dampak Pandemi Covid-19 pada Sektor Kesehatan, Ekonomi, dan Pendidikan.”, Minggu (10/05/2020). Tujuan dari diskusi ini agar semua kader perempuan PMII atau Kopri bijak dalam menanggapi Covid-19.

Diskusi tersebut diikuti 52 peserta Kopri se-Indonesia dengan menghadirkan narasumber tokoh-tokoh perempuan masa kini, yaitu Aida Mardatillah, S.H, Apriyanti Marwah, S.Ak.,M.AP dan Maya Muizatil Lutfillah, M.Pd.

Advertiser
Image
Banner Ads

Dalam kesempatan diskusi online itu, Maya Muizatil Lutfillah mengatakan bahwa Kopri PMII harus mampu menjawab tantangan zaman, apalagi menurutnya Kopri merupakan calon ibu yang harus melek pendidikan.

“Ada beberapa dampak yang dihasilkan oleh pandemi ini kepada sektor pendidikan. Kemampuan teknologi yang rendah atau terbatasnya sarana dan prasarana menjadi salah satu kendala dalam melakukan kegiatan belajar-mengajar,” katanya.

Menurutnya, biasanya pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka berubah 180 derajat menjadi pembelajaran melalui daring.

“Ini memicu masalah baru yaitu banyaknya guru, orang tua dan siswa yang berada di daerah tidak ada jaringan internet atau tidak adanya sumber listrik menjadi kesulitan mengakses pembelajaran melalui daring,” paparnya.

Sehingga, banyak anak-anak yang terkendala atau terhenti kegiatan belajar mengajarnya, bahkan walaupun pemerintah sudah membuat program pembelajaran melalui TV, tapi katanya itu tidak efektif.

Hal itu karena banyak orang tua yang tidak mengetahui jadwal pembelajaran melalui TV nasional ini.

“Masih kurang efektifnya kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dalam dunia pendidikan menjadikan banyak dampak yang dihadapi dunia pendidikan Indonesia,” ujarnya. (*)

Menyalinkode AMP