Penyebab Didi Kempot Meninggal karena Kelelahan, Bagaimana Ini Berakibat Fatal?

- Editor

Selasa, 5 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Didi Kempot/Foto Kompas.com

i

Didi Kempot/Foto Kompas.com

KALBARSATU.ID – Penyanyi yang baru-baru ini populer dengan judul lagu cendol dawet, Didi Kempot meninggal dunia di RS Kasih Ibu Solo, Selasa (5/5/2020) pukul 7.30 WIB di usia 53 tahun.

Seperti dilansir dari Kompas.com Kakak Kandung Didi Kempot, Lilik, menyebutkan, akhir-akhir ini adiknya kelelahan karena banyak kegiatan.

“Kalau saya prediksi ya begitu, kecapekan,” ungkap Lilik dalam wawancara dengan Kompas TV.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lilik mengatakan, selama ini Lord Didi tidak pernah mengeluhkan sakit.

“Dia enggak bilang kalau ngomong sakit betul, enggak ngomong,” kata Lilik.

Soal riwayat penyakit penyanyi dengan nama lengkap Dionisius Prasetyo, Lilik pun mengatakan adiknya tak memiliki riwayat penyakit apapun.

Untuk kepastian penyebab meninggalnya sang legenda, hingga saat ini masih dikonfirmasi.

Namun jika Didi Kempot meninggal karena kelelahan, bagaimana hal ini sangat berakibat fatal?

Dalam artikel Kompas.com Sains edisi 24 April 2019, Dekan FKUI Prof dr. Ari Fahrial Syam, SpPd-KGEH MMB FINASIM FACP pernah menjelaskan bagaimana kelelahan dapat menyebabkan seseorang meninggal.

Dalam wawancara dengan Kompas.com, Ari menjelaskan, manusia memiliki batas dalam bekerja. Manusia bukan robot yang sanggup bekerja 24 jam non-stop.

“Dalam siklus 24 jam manusia, pakar membagi menjadi tiga. 8 jam untuk kerja keras, 8 jam untuk kerja ringan, dan 8 jam untuk istirahat atau tidur. Ini bukan konsep omong kosong tapi sudah diuji secara genetik,” jelas Ari.

Saat pakem tersebut tidak dijalankan, misalnya kerja keras lebih dari 12 jam, maka ada dampak kesehatan bagi orang tersebut.

“Ketika pembagian siklus 24 jam tidak dilakukan, siklus biologis kita akan terganggu,” ungkap Air.

Jam kerja terlalu tinggi, kurang istirahat, dan kurang asupan makanan bergizi akan sangat berdampak pada orang-orang yang memiliki riwayat penyakit kronis.

Ari mencontohkan, orang-orang yang memiliki diabetes bila kelelahan gula darahnya menjadi tidak terkontrol, orang dengan hipertensi bisa kena stroke, dan orang yang sudah memiliki sumbatan pada pembuluh jantung bisa mengalami serangan jantung dan meninggal.

“Kemudian pada orang-orang yang tidak memiliki penyakit kronis, kelelahan, kurang tidur, dan makan asal-asalan bisa menyebabkan daya tahan tubuh menurun,” jelas Ari.

Ketika daya tahan menurun, virus penyakit dengan mudah dapat menyerang tubuh dan mengakibatkan demam berdarah, tifus, diare, dan lain sebagainya.

Ari menambahkan, kudapan yang mengandung lemak seperti cokelat dan keju, serta minuman penambah stamina atau yang mengandung kafein juga bisa memperburuk keadaan.

Kafein misalnya, dapat menaikkan asam lambung manusia dan tekanan darah menjadi tidak terkontrol.(*)

Berita Terkait

Presiden Prabowo Umumkan Kebijakan Kewajiban Penyimpanan DHE SDA di Dalam Negeri
Festival Imlek Asian, GP Ansor Luncurkan Chinese Learning Center dan Positif Game Ecosystem
Rais Aam PBNU KH Miftahul: NU Miniatur Islam Dengan Dakwah Santun dan Merangkul
Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Transformasi Indonesia
KH Miftachul Akhyar: Pondok Pesantren Benteng Pendidikan Agama Generasi Bangsa
Wapres Gibran Hadiri Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang
Polri Telah Menemukan Mayat di Bacan Timur, Diduga Awak Media yang Hilang Saat Insiden Speedboat Basarnas
Polri Kembali Tangkap Pelaku Baru Video Deepfake yang Catut Nama Pejabat Negara
Tag :

Berita Terkait

Senin, 17 Februari 2025 - 15:00 WIB

Presiden Prabowo Umumkan Kebijakan Kewajiban Penyimpanan DHE SDA di Dalam Negeri

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:58 WIB

Festival Imlek Asian, GP Ansor Luncurkan Chinese Learning Center dan Positif Game Ecosystem

Jumat, 14 Februari 2025 - 21:47 WIB

Rais Aam PBNU KH Miftahul: NU Miniatur Islam Dengan Dakwah Santun dan Merangkul

Jumat, 14 Februari 2025 - 13:27 WIB

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Transformasi Indonesia

Kamis, 13 Februari 2025 - 17:36 WIB

KH Miftachul Akhyar: Pondok Pesantren Benteng Pendidikan Agama Generasi Bangsa

Berita Terbaru