KALBAR SATU ID – Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) Kalimantan Barat kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan generasi muda.
IKA BPUN sukses melaksanakan program Bimbingan Belajar (Bimbel) bagi siswa-siswi yang bercita-cita melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Kegiatan ini digelar di Pondok Pesantren Almujtahid Pontianak dan berlangsung selama dua pekan penuh, dengan menghadirkan berbagai materi akademik maupun pembinaan karakter.
Riki, Ketua Panitia BPUN Kalbar 2025 sekaligus alumni BPUN tahun 2024, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk mengelola agenda tahunan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menegaskan bahwa meskipun jumlah peserta belum sepenuhnya memenuhi target yang ditetapkan, semangat dan dedikasi panitia tidak surut.
“Inilah bentuk usaha kami agar BPUN tetap berjalan. Kami sebagai alumni merasa berkewajiban untuk meneruskan program ini, sebagai bentuk kontribusi terhadap adik-adik yang sedang berjuang masuk perguruan tinggi,” ujar Riki, Senin (28/04/25).
Mustakim Lespatih, turut mengapresiasi kerja keras seluruh panitia yang telah mengawal program ini sejak tahap sosialisasi hingga pelaksanaan. Ia juga memberikan dukungan penuh terhadap peserta Bimbel tahun ini.
“Semangat panitia yang luar biasa patut diapresiasi. Saya berharap seluruh peserta BPUN Angkatan ke-13 ini dapat lulus seleksi masuk perguruan tinggi, sesuai dengan cita-cita masing-masing. Tidak hanya cerdas secara akademik, namun juga kuat secara mental dan spiritual,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Manajer BPUN Kalbar, Qomaruzzaman, memberikan gambaran mengenai sejarah panjang pelaksanaan BPUN di Pontianak. Ia menjelaskan bahwa BPUN pertama kali diselenggarakan di Ponpes Almujtahid pada tahun 2011.
Dua tahun pertama, kegiatan ini dikenal dengan nama Santri Kilat (Sanlat), yang kemudian bertransformasi menjadi BPUN seperti yang dikenal saat ini.
Lebih lanjut, Qomaruzzaman menekankan keunikan Bimbel BPUN yang tidak hanya fokus pada pembelajaran akademik seperti mata pelajaran tes masuk perguruan tinggi, tetapi juga membekali peserta dengan bimbingan rohani dan penguatan karakter.
“Selama program berlangsung, peserta mengikuti agenda harian pondok pesantren, seperti shalat berjamaah, kajian kitab, dan berbagi motivasi dari alumni. Ini yang membedakan BPUN dengan bimbel lainnya,” jelasnya.
Ia juga berpesan agar BPUN tetap istiqomah diselenggarakan, berapapun jumlah peserta yang terlibat.
“Yang penting bukan kuantitas, tetapi kualitas pembinaan yang kita berikan kepada adik-adik ini. Mereka adalah generasi penerus yang harus kita dukung dengan sepenuh hati,” tutup Qomaruzzaman.