Kalbar Satu, News – Anggota Komisi 2 DPRD Provinsi Kalimantan Barat Niken Tia Tantina menjadi narasumber pada Talkshow Peringatan Satu Tahun Media Daring Kolase di Cafe Bumi Gemawan Pontianak, baru-baru ini.
Talkshow yang juga menghadirkan Wali Kota Pontianak, Sekda Kubu Raya, praktisi tata ruang berkelanjutan, dan Direktur Lembaga Gemawan itu mengusung tema “Mengendalikan Perubahan Iklim Dari Sudut Kebijakan Politik Lingkungan”.
Baca juga: Maria Lestari Sosialisasi 4 Pilar kepada Petani Desa Pal Sembilan Kubu Raya
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca juga: Bacaan Lengkap Surat Yasin dan Tahlil Malam Jumat, Offline Lewat PDF dan Aplikasi
Dalam paparannya, Niken menerangkan bahwa krisis iklim merupakan ancaman serius yang berpotensi memicu krisis lainnya, seperti krisis pangan.
Sebab menurutnya, krisis iklim yang dapat mengakibatkan perubahan pola musim dan bencana telah mengancam terjadinya gagal panen di sektor pertanian.
Jika terjadi secara terus menerus, gagal panen akan menurunkan suplai kebutuhan pangan sehingga menjadi ancaman bagi seluruh masyarakat.
Baca juga: Polisi Tangkap Penyebar Hoax Begal di Desa Pinang Luar, Pelaku Terancam 6 Tahun Penjara
Baca juga: Surat Yasin Lengkap Ayat 1 Sampai 83 PDF Dibaca Malam Jumat Penuh Berkah: Link Download PDF Gratis
“Bagi petani kita, curah hujan ekstrim, banjir, kemudian kekeringan ini kan jadi masalah. Semua bencana itu muncul akibat adanya krisis iklim. Kalau ini berlangsung jangka panjang, maka krisis pangan sudah pasti akan jadi ancaman untuk kita semua,” ujarnya.
Selain krisis pangan, dampak buruk akibat perubahan iklim yang paling dikhawatirkan oleh legislator perempuan dari daerah pemilihan Singkawang dan Bengkayang ini ialah bencana berkepanjangan.
Ia khawatir lantaran bencana berkepanjangan bisa saja menurunkan kesempatan masyarakat Indonesia untuk menikmati penghidupan yang berkelanjutan.
Baca juga: Lansia Kota Pontianak Siap Cakap Digital Tangkal Hoax
Baca juga: Link Baca One Piece 1077 Sub Indo Gratis, ini Jadwal Rilis dan Bocoran Spoiler Terbaru
Melihat dampak perubahan iklim yang berpotensi mengimbas sejumlah sektor kehidupan, Niken berpendapat bahwa sudah saatnya tingkat kedisiplinan masyarakat dipacu agar lebih baik dalam melestarikan lingkungan.
Ia pun lantas menganjurkan masyarakat untuk meniru cara Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dalam mencintai lingkungan.
“Belum terlambat bagi kita semua untuk mencegah dampak perubahan iklim dengan bersikap dan berperilaku lebih ramah terhadap lingkungan dan alam. Belajarlah dari Ibu Megawati yang rasa cintanya terhadap alam itu sungguh luar biasa,” imbuhnya.
Baca juga: Dinyatakan Hilang, Pencarian Korban Sampan Rombongan Pengantin yang Tenggelam Dihentikan
Anjuran Niken agar masyarakat belajar mencintai lingkungan dari Megawati bukannya tanpa sebab. Dirinya belasan bahwa putri proklamator Indonesia itu merupakan sosok yang memiliki dedikasi tinggi terhadap lingkungan.
Buku berjudul “Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam” disebut Niken sebagai salah satu bukti perhatian Megawati Soekarnoputri yang begitu besar untuk menjaga lingkungan hidup.
Sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan, sambung Niken, Megawati juga menularkan kecintaannya terhadap lingkungan kepada seluruh kader dan simpatisan partai.
Baca juga:
Baca juga: Niken: DAS Diatur Regulasi, Gubernur Jangan Lampaui Kewenangan
Lewat gerakan ‘Politik Hijau’, seluruh kader PDI Perjuangan diinstruksikan untuk melakukan kerja-kerja pelestarian lingkungan secara berkesinambungan, seperti rutin melakukan penghijauan, membersihkan aliran sungai, merawat mata air, serta membuat kebijakan yang pro terhadap pelestarian alam.
“Di PDI Perjuangan, kami rutin diinstruksikan Ibu Ketua Umum untuk menanam pohon, bersih-bersih sungai, dan kerja-kerja pelestarian alam lainnya. Gerakan Politik Hijau dalam istilah Ibu Ketua Umum,” pungkasnya.