Buruh Wanita Belum Aman Dari Pelecehan dan Kekerasan

- Publisher

Kamis, 7 Mei 2020 - 11:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Riri Kamiati (Aktivis perempuan)

i

Riri Kamiati (Aktivis perempuan)

KALBARSATU.ID – Kehidupan manusia tidak terlepas dari kebutuhan hidup yang beraneka ragam. Untuk memenuhi kebutuhan manusia muncul beragam industri diberbagai sektor. Dari industri pangan hingga industri kebutuhan primer lainnya.

Berbicara dengan industri tidak terlepas dari proses produksi yang membutuhkan tenaga manusia untuk mengoperasikannya. Pekerja pabrik yang biasa disebut buruh pabrik di Indonesia tersebar di seluruh jajaran pulau Indonesia dan di dominasi oleh pekerja wanita yang rentan akan pelecehan.

Indonesia memang belum menjadi negara yang aman untuk buruh karena penerapan sistem kerja pabrik masih mempraktekan pelecehan verbal ataupun non verbal. Meskipun tidak semua pabrik akan tetapi hampir setiap pabrik di Indonesia rentan adanya kekerasan tersebut. Dalam bekerja selain kenyamanan dan keamanan secara jasmani dibutuhkan kenyamanan secara mental yang dibangun dari lingkunga kerja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sistem perbudakan masih sangat kental terjadi dilapangan. Untuk menekan pekerja di lakukan kekerasan verbal yang mnjatuhkan mental pekerja. Pekerja dengan gerak lambat dan banyak kesalahan menjadi santapan empuk leader produksi untuk dimaki dan dibentak secara tidak manusiawi.

Saat di pertanyakan alibi pabrik untuk mendongkrak semangat pekerja yang justru kenyataan sebaliknya akan memberi efek ketakutan berlebihan pada pekerja pabrik. Mungkin mereka lupa yang mereka pekerjakan adalah manusia bukan mesin yang banyak mmiliki keterbatasan, pengelolaan sumber daya organisasi dipabrik seharusnya menyertakan beberapa pelatihan leader lapangan guna menghindari beberapa praktek kekerasan verbal.

Masih banyak PR yang harus di rampungkan mentri ketenagakerjaan dan pemerintah pusat berkaitan dengan pekerja pekerja pabrik atau buruh disektor lainnya. Karena menyangkut masyarakat banyak butuh keseriusan yang tepat guna.

Penulis: Riri Kamiati (Aktivis Perempuan)

Follow WhatsApp Channel kalbarsatu.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ramadhan Sebagai Wahana Optimalisasi Pendidikan Anak oleh Keluarga
Membangun Gerakan Ramadhan Ramah Anak
Negara Hukum: Kok Ngegas?
Mahasiswa Menjadi Tukang Ojek Online: Antara Pilihan dan Tantangan
Menanam Harapan, Menanam Pengalaman: kegiatan Bertani di Desa Sungai Kunyit Hulu KKN Stitdar
Menanamkan Pola Hidup Sehat Sejak Dini di Sungai Kunyit Hulu: Langkah Cerdas Menuju Generasi Sehat dan Cerdas
Penerapan Metode Qur’ana Oleh Peserta KKN STITDAR Kubu Raya 2025 di TPA Nurul Hidayah
Petualangan Belajar Di Alam: Inovasi Pembelajaran Penjaskes Bersama Siswa Siswi MI Darul Qur’an Wal Falah

Berita Terkait

Senin, 3 Maret 2025 - 13:55 WIB

Ramadhan Sebagai Wahana Optimalisasi Pendidikan Anak oleh Keluarga

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:48 WIB

Membangun Gerakan Ramadhan Ramah Anak

Kamis, 6 Februari 2025 - 22:45 WIB

Negara Hukum: Kok Ngegas?

Rabu, 29 Januari 2025 - 18:51 WIB

Mahasiswa Menjadi Tukang Ojek Online: Antara Pilihan dan Tantangan

Rabu, 29 Januari 2025 - 18:33 WIB

Menanam Harapan, Menanam Pengalaman: kegiatan Bertani di Desa Sungai Kunyit Hulu KKN Stitdar

Berita Terbaru