Setiap manusia sudah disipkan jodoh dan pasangannya oleh Allah.
وَ مِنْ اٰیٰتِهٖۤ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْۤا اِلَیْهَا وَ جَعَلَ بَیْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّ رَحْمَةًؕ-اِنَّ فِیْ ذٰلِكَ لَاٰیٰتٍ لِّقَوْمٍ یَّتَفَكَّرُوْن.
Dan di antara tanda-tanda kebesarannya ialah dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dia menjadikan diantara kamu rasa kasih dan sayang.
Ayat diatas jelas memerintahkan manusia untuk menikah sesama manusia. Tidak dengan hewan binatang atau jin dan syetan. Dan setelah mereka menikah akan dihadapkan pada hak dan kewajiban masing masing.
Baca juga: Sebarkan Berita Begal, Wanita Asal Sungai Kakap Akui Itu Hoax
Seorang istri yang awalnya menjadi tanggung jawab ayahnya, saat menikah tanggung jawab itu beralih fungsi menjadi tanggung jawab suaminya.
Setidaknya ada beberapa hak yang harus dimiliki oleh seorang istri dalam sebuah keluarga diantaranya:
- Istri berhak Diperlakukan dengan Baik, lembut dan penuh kasih sayang oleh suaminya. Rasulullah SAW:
عن أبي هريرة رضي الله عنه مرفوعاً: «أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم خلقا، وخياركم خياركم لنسائهم».
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling bagus akhlaknya; dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap isterinya.” (HR At-Tirmidzi).
- Istri berhak Dimaafkan Kekhilafan dan Kesalahannya.
Potensi istri melakukan kesalahan dan kekhilafan sangat besar, dikarenakan emosional istri dan bidang pekerjaannyapun yang cukup padat, hal inienjadi salah satu pemicu. Oleh karenanya bagaimana seorang suami memahami kondisi fisik dan psikis seorang istri dan memaafkan apabila melakukan kesalahanserta wajib menasehatinya. Karena memang tugas seorang suami menasehati istrinya.
- Istri berhak Dijaga oleh Suami Serta memelihara istri dari segala sesuatu yang dapat merusak dan mencemarkan kehormatan diri dan suaminya. Suami berkewajiban untuk menjaga istri dengansepenuh hati. Hak istri terhadap suami adalah mendapatkan penjagaan fisik, tingkah laku, psikis, akhlak dan agamanya juga. Sebagai kepala keluarga, suami akan diminta pertanggungjawabannya kelak di akhirat.
Rasulullah SAW bersabda:
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
”Lelaki adalah pemimpin dalam keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya.” (HR Bukhari).
Dari hadist diatas mengabarkan pada kita, bahwa Istri yang baik sangat bergantung pada suaminya.
- istri berhak untuk di tutupi Rahasianya Tidak Disebarkan pada orang lain. Tidak menjelek- menjelekan istri di depan orang lain, tidak membentak di depan orang banyak merupakan hak yang harus dimiliki oleh istri terutama rahasia yang dilakukan di atas ranjang.
- Istri berhak Diajak Bermusyawarah dalam Berbagai Hal dalam sebuah keluarga.
Feeling istri itu kuat, Sebab, saat istri diajak berdiskusi dan menghasilkan keputusan bersama terutama yang berkaitan dengan sesuatu yang penting, istri akan merasa dihargai. Istri tidak hanya merasa sebagai pendengar yang baik, tapi juga teman hidup yang bisa diajak berdiskusi.
Istri berhak dilibatkan dalam urusan rumah tangga nya, baik itu mengenai pendidikan anak anaknya, keuangan rumah tangganya, urusan kasur dapur dan sumurnya agar istri merasa sama-sama menghadapi suatu permasalahan, kekompakan dan komunikasi amat penting demi terjalinnya hubungan yang sehat. Allah berfirman:
وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَىٰ بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ “
Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.”
Penulis : Farida Asy’ari
Dosen : Politeknik Negeri Pontianak
Email : faridaasyari87@gmail.com