KALBARSATU.ID – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Barat bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) baru saja mengadakan kegiatan dikusi yang dikenal dengan Ngopi Coi (Ngopi Cara Orang Indonesia). Kegiatan yang bertema “Indonesia Adalah Kita”.
Ini merupakan kegiatan yang melibatkan masyarakat dalam pencegahan terorisme, melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT Kalbar) Bidang Media Massa, Hukum, dan Humas Di wilayah Provisi Kalimantan Barat.
Kegiatan ini dilaksanakan pada 26 Agustus lalu di Hotel Orchardz Pontianak dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan covid-19. Peserta yang mengikuti disemprot disinfektan terlebih dahulu sebelum memasuki ruangan, kemudian peserta diberikan fasilitas seperti masker, Face Shiled (Pelindung Wajah) serta handsenitaizer. Tentu dengan tempat duduk yang berjarak dan dengan jumlah peserta yang terbatas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pembukaan Ngopi Coi ini dihadiri oleh Wakil Walikota Pontianak Bapak Bahasan, S.H. Kemudian Direktur BNPT RI yang dalam hal ini diwakili oleh kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT yaitu Ibu Hj. Andi Intang Dulung, M.Hi. selanjutnya dihadiri oleh Yosep Stanley Adi Prasetyo selaku anggota Dewan Pers, dalam kegiatan ini ia juga sebagai pemateri, Dihadiri pula oleh forum komunikasi Pimpinan daerah kota Pontianak, kemudian ketua FKPT Kalbar yang diwakili oleh sekretaris FKPT Kalbar yaitu Alexander Rombonang, M.MA. Kegiatan ini dihadiri pula oleh jajaran pengurus FKPT Kalbar, Seperti bapak Nur Iskandar yang dalam hal ini juga sebagai pemateri
Peserta dalam Ngopi Coi ini adalah aparat kelurahan/desa, humas polda, humas TNI, aparat penegak hukum, kemudain awak media masa, Jurnalis kampus, dan beberapa mahasiswa.
Dalam sambutannya sekretaris FKPT Kalbar mengucapkan selamat datang kepada peserta, dan membacakan laporan kegiatan FKPT. Ia berharap kegiatan Ngopi Coi ini dapat memberikan manfaat serta dapat menjadikan individu menjadi melek media, agar tidak mudah terpengaruh oleh konten-konten yang mengarah pada radikalisme dan terorisme.
“saat ini pola serangan terorisme berubah, tidak secara fisik maupun psikologi, tetapi sudah mulai menggunakan media masa untuk menyerang mindset masyarakat, tentu dalam hal ini media seharusnya dijadikan alat untuk mengedukasi deradikalisasi. Untuk itu sangat penting diadakan pembelajaran masyarakat menggunakan platform media masa,” ungkapnya.
Ia juga memaparakan tujuan diadakannya kegiatan ini adalah memberikan pemahaman kepada peserta tentang pentingnya pemahaman media sebagai alat untuk pencegahan radikalisme dan terorisme.
Hj.Andi Intang Dulung, M.Hi dalam sambutannya mengatakan bahwa saat ini terdapat 32 jumlah FKPT se-Indonesia. Di Kalimantan Barat memiliki grafik potensi radikalisme dan terorisme yang masih rendah tetapi tetap harus diwaspadai.
Ia menjelaskan bahwa menurut survei penelitian yang dilakukan pada tahun 2018, milenial lebih rentan terhadap radikalisme dan terorisme, namun menurut survei tersebut juga diperoleh hasil bahwa kearifan lokal dapat meredam radikalisme dan terorisme.
“Kearifan lokal sangat menentukan meredamnya radikalisme dan teroisme, untuk itu sangat penting melestarikan budaya lisan maupun tulisan yang ada di daerah setempat,” tuturnya.
Wakil Walikota Pontianak, Bahasan mengatakan bahwa pemerintah Pontianak sangat mengapresiasi kegiatan Ngopi Coi yang dilakukan oleh FKPT dan BNPT ini. Ia menjelaskan agar masyarakat lebih berahati hati kepada radikalisme dan terorisme yang ada di media masa.
“yang paling sensitif itu mengatasnamakan agama dan budaya, itu orang lebih mudah terprovokasi. Makanya kita harus berhati-hati,” tuturnya.
Ia juga mengataan bahwa Pancasila sudah final dan apabila masyarakat menerapkan nilai-nilai dari Pancasila maka tidak akan terpapar radikalisme maupun terorisme. (Siti Maulida)