KUBU RAYA, KALBARSATU.ID — Wakil Rektor II Bidang SDM dan Kemahasiswaan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Kalimantan Barat, Drs. H. Jipridin, M. Si mengapresiasi seminar terkait Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sosialisasi Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa yang dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa UNU Kalbar.
Digelar pada Rabu 3 Maret 2021 di Aula Kampus UNU Kalbar, kegiatan tersebut diinisiasi oleh Fakultas Teknik UNU Kalbar.
“Sebagai pihak rektorat UNU Kalbar dalam Seminar ini tentu mengapresiasi kegiatan yang positif yang dilakukan oleh BEM yang diinisiasi oleh Fakultas Teknik,” kata Jipridin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya menekankan kepada peserta seminar bahwa jika sebuah bangsa skop yang besar dan skop yang lebih kecil seperti di Desa. Jika ingin maju, maka harus melakukan dua hal,” tambahnya.
Dua hal itu kata Jipridin, Pertama harus memerhatikan Sumber Daya Alam (SDA). Kemudian yang kedua harus memerhatikan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Seperti yang kita ketahui SDA dimaksud seperti hutan, batu hara dan tambang yang tentu mungkin hal tersebut akan cepat habis,” katanya.
“Yang menjadi ranah kita sebagai akademisi adalah Sumber Daya Manusia atau yang disebut Human Resources. Jika ingin SDM ini dianggap berkualitas paling tidak harus memperhatikan tiga hal. Prtama kuatkan karakter, kedua tingkatkan kompetensi, ketiga perbanyak literasi,” jelas Jipridin.
Jika hal tersebut sudah dimiliki, tentu kualitas SDM akan baik, sebagaimana SDM tidak akan pernah habis bahkan selalu bertambah.
Menurut, Jipridin jika sudah berbicara tentang karakter, tentu ada nilai-nilai yang sudah dilekatkan oleh NU kepada Mahasiswa yang akan turun ke lapangan ke Desa-Desa nantinya.
Nilai karakter tersebut tak terlepas dari Ahlussunah waljamaah yang disebut Aswaja An-Nahdhyyah.
Pada hal ini, ada lima hal yang sudah dijalankan, diantaranya yang Pertama adalah Tawasuth atau muderat adalah sikap tengah-tengah atau sedang di antara dua sikap, tidak terlalu keras (fundamentalis) dan tidak terlalu bebas (liberalisme).
“Pada hal ini, seseorang bersikap, berpikir dan bertindak tak berlebih-lebihan,” ujarnya.
Kemudian yang kedua, I’tidal pada hal ini seseorang bertindak tegak lurus dalam berkomitmen kebenaran, berkedailan dan kejujuran.
Ketiga Tasamuh atau memiliki sikap toleransi yang dibuktikan dengan perilaku baik, lemah lembut, dan saling pemaaf atau biasa disebut akhlak terpuji.
“Mahasiswa harus siap untuk berbeda di kalangan masyarakat. Karena perbedaan adalah kekayaan yang sudah ada sebelum manusia ada,” lanjutnya.
Keempat, Tawazun atau bersikap seimbang antara dunia dan akhirat.
Pada sikap ini, seseorang dapat menyeimbangkan dirinya saat memilih sesuatu sesuai kebutuhan, tanpa condong atau berat sebelah terhadap sesuatu.
Dan Kelima, Amar ma’ruf nahi munkar atau upaya menegakkan agama dan kemaslahatan di tengah-tengah umat.
“Ketiga terjun ke lapangan mahasiswa mengajak masyarakat berbuat baik dengan cara yang bijak dengan begitu akan disenangi oleh masyarakat,” ungkapnya.
Meskipun UNU merupakan kampus yang batu di Kalbar, namun ekstensinya sudah dirasakan oleh masyarakat.
“Mahasiswa UNU melakukan advokasi mendidik pengadminisian Desa,” katanya.
Hingga kini UNU Kalbar sudah mencetak Sarjana Muda sebanyak 27 orang pada tahun 2020 pada Jurusan FKIP, PGSD, Ekonomi dan Pertanian.
Dari hal tersebut, tentu dikatakakan, Jipridin bahwa mahasiswa UNU Kalbar sudah siap diterjunkan ke lapangan, baik di pedesaan maupun di perkotaan dengan di dampingi oleh para dosen yang memang di bidangnya. #