PONTIANAK, KALBAR SATU ID – Muhammadiyah ingin turut memajukan Kalbar dalam berbagai bidang. Keinginan ini disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah (PWM) Kalbar Dr Pabali Musa saat launching logo Musywil ke-15 Muhammadiyah dan Musywil ke-11 Aisyiyah Kalbar di Aula SD Muhammadiyah 2 Pontianak, Jumat 13 Januari 2023.
Pabali mengatakan, setidaknya Kalbar punya tiga potensi yang mendukung daerah ini menjadi maju.
“Kalbar ini sudah maju, tapi kita ingin lebih berkemajuan. Satu di antara yang ingin dimajukan adalah kawasan perbatasan,” katanya.
Menurutnya perbatasan merupakan potensi pertama untuk dimajukan. Sebab sebagai wilayah yang berbatasan dengan Malaysia, wilayah perbatasan di Kalbar tidak boleh tertinggal dibanding wilayah di negara tetangga.
Baca juga: Tips Lihat Nomor Awalan Kode KTP di 6 Kecamatan Kota Pontianak
Potensi kedua adalah luasnya wilayah Kalbar secara geografis dan masyarakatnya yang majemuk.
“Suasana berkemajuan harus ditumbuhkan, keberagaman harus menopang kemajuan Kalbar,” kata mantan Wakil Bupati Sambas ini.
Dengan keberagaman itu, keharmonisan Kalbar harus terus dijaga. “Di sini Muhammadiyah diminta perannya. Kita bertekad membangun keserasian dan keharmonisan dengan nuansa yang berkemajuan. Tentu dengan semangat keislaman wasathiyah,” katanya.
Potensi ketiga yang menurutnya sangat mendukung untuk kemajuan Kalbar adalah sumber daya alam.
“Sumber daya alamnya juga harus mendukung kemajuan Kalbar. Kita (Muhammadiyah) tentunya memberikan peran agar bisa menggunakan potensi kekayaan untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Barat,” ujarnya.
Baca juga: Ketua Umum DPP GMNI Bersama Ketua DPD GMNI Kalbar Kunjungan ke 5 DPC di Kalimantan Barat
Muhammadiyah dan Aisyiyah Kalbar akan melaksanakan musywil di Pontianak pada 4-5 Februari 2023 mendatang. Musywil Muhammadiyah akan berlangsung di Universitas Muhammadiyah Pontianak dan Musywil Aisyiyah di Politeknik Aisyiyah Pontianak.
Pabali menyebut di antara isu strategis musywil adalah peningkatan sumber daya manusia (SDM) Kalbar. Muhammadiyah berharap Kalbar punya SDM level internasional yang tidak kalah dengan SDM negara maju.
Ketua Panitia Pengarah Musywil ke-15 Muhammadiyah Untad Dharmawan menambahkan selama ini Muhammadiyah dikenal dengan program-programnya di bidang pendidikan dan kesehatan.
Baca juga: Setelah Sepekan, Siswa Pesantren Yang Tenggelam di Sungai Kapuas Ditemukan Meninggal
Hal ini menunjukkan kalau Muhammadiyah memang punya perhatian dalam peningkatan sumber daya manusia di Kalbar.
Dalam waktu dekat Muhammadiyah akan meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Pontianak di Jalan Ampera.
“Ini adalah bagian dari strategi kita untuk mendorong sumber daya manusia di Kalimantan Barat,” ujarnya.
Pemilihan Gunakan E-Voting
Baca juga: Ketua KEIND Kalbar Rully: Saya Ingin Berkontribusi Membangun UMKM Kalimantan Barat
Musywil ke-15 Muhammadiyah Kalbar punya sejumlah agenda utama di antaranya adalah pemilihan 13 orang Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalbar untuk periode 2023-2028.
Ketua Panitia Pemilihan (Panlih) Musywil ke-15 Muhammadiyah Kalbar AR Muzammil mengungkapkan, saat ini sudah ada 87 nama yang diusulkan sebagai calon PWM Kalbar. Saat ini tahapan pemilihan adalah pengiriman surat bersedia atau tidak untuk dicalonkan kepada 87 nama tersebut.
Mantan Ketua KPU Kalbar ini menyebutkan beberapa syarat ini untuk menjadi PWM Kalbar. Di antaranya tidak boleh merangkap sebagai pengurus partai politik.
“Ini menjadi concern bagi Muhammadiyah dan tertuang dalam AD/ART,” katanya.
Satu hal yang cukup membanggakan dalam musywil kali ini, menurut Muzammil adalah penggunaan cara e-voting. Sehingga pemilihan tidak lagi secara manual seperti musywil-musywil sebelumnya.
“Muhammadiyah menerapkan e-voting yang alhamdulillah itu dirancang oleh kader Muhammadiyah,” katanya.
Baca juga: Gadis ABG Open BO via MiChat Terungkap Lewat Razia Prostitusi Online, Berapa Tarif Sekali Kencan? Simak Faktanya
Aplikasi e-voting ini bahkan telah didaftarkan hingga memiliki hak atas kekayaan intelektual (HAKI) dari Kementerian Hukum dan HAM. “Insyaallah itu akan kita gunakan dalam pemilihan saat musywil di Aula Universitas Muhammadiyah Pontianak nanti,” ujar Muzammil.
Ia pun menjelaskan bahwa sistem pemilihan pimpinan di Muhammadiyah bukanlah memilih satu calon saja. Setiap pemegang hak suara diharuskan memilih 13 orang calon. Selanjutnya 13 orang yang terpilih akan bermusyawarah menentukan satu orang yang sebagai ketua.
Pada musywil ke-15 ini jumlah pemegang hak pilih sebanyak 220 orang se-Kalimantan Barat. Mereka adalah PWM Kalbar, organisasi otonom, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM).