Sejarah dan Prinsip Pancasila, Milik Generasi Kita, Bagaimana dengan Zaman ini?

- Publisher

Senin, 1 Juni 2020 - 11:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua DPC PA GMNI Kubu Raya, Budi Aminuddin (ist)

i

Ketua DPC PA GMNI Kubu Raya, Budi Aminuddin (ist)

KALBARSATU.ID – Panca Sila oleh Soekarno dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul “Lahirnya Pancasila”.

Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa – namanya ialah Pancasila. Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi. Pancasila.

Fascisme Jepang. Penderitaan, ketakutan, kecemasan, penahanan, penyiksaan, perkosaan, kelaparan, keputusasaan, pembunuhan, kematian, perburuan manusia dan berbagai duka derita lain masih melanda kehidupan sebagian besar umat manusia penghuni bumi. Generasi abad ini harus kenal, tak cukup hanya tahu. 70 Tahun lalu kondisi tersebut sangat jauh berbeda dengan saat ini. Kejadian, peristiwa dan tragedi Perang Dunia II yang mengerikan masih berlangsung, kita pasti tak ingin kembali kesana, bisa dibayangkan betapa mencekamnya sebagian besar dunia termasuk rakyat – bangsa Indonesia yang kala itu masih dalam cengkraman Jepang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jepang menjanjikan akan membantu proses kemerdekaan Indonesia sebelum pidato spontannya Bung Karno di depan sidang Dokuritu Zyunbi Tyoosakai. Komitmen Jepang bukan tanpa alasan karena jepang butuh dukungan dari bangsa Indonesia yang dimana saat itu Jepang selalu mendapat perlawanan yang dilakukan oleh Rakyat Indonesia dan tentara PETA ditambah juga Jepang sedang mengalami kekalahan terus menerus dari sekutu dalam perangnya di Asia-Paifik. Komitmen Jepang tersebutlah BPUPKI yakni suatu Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia dapat terbentuk dan menjadi panggung Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945 yang berkeadilan secara bangsa.

Keadilan berdasarkan Pancasila dapat diakui kebenarannya bagi seluruh rakyat Indonesia, dan karakteristik keadilan berdasarkan Pancasila sebagai prinsip yaitu: Prinsip keadilan Pancasila berdasarkan Pancasila mengakui adanya agama dan kepercayaan pada masing-masing individu warga Negara.

Prinsip keadilan Pancasila mengedepankan hak asasi manusia serta memanusiakan manusia sebagai mahkluk sosial yang wajib dilindungi keadilannya.

Prinsip keadilan Pancasila menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan demi terciptanya suasana kondusif bangsa yang memberikan keadilan bagi warga negara Indonesia.
Prinsip keadilan Pancasila menganut asas demokrasi demi terciptanya keadilan bagi warga Negara dalam menyatakan pendapatnya masing-masing berdasar atas musyawarah untuk mufakat.
Prinsip keadilan Pancasila memberikan keadilan bagi seluruh warga negaranya tanpa kecuali sesuai dengan hak-hak nya.

Founding Fathers dan pejuang-pejuang kemerdekaan Indonesia telah memenuhi segala syarat yang diperlukan dan telah mewujudkan dan membangun Indonesia merdeka yang mereka diidam-idamkan dengan darah dan airmata untuk generasi kita. Lalu apakah masih sama keadaan yang keras dan berat masa lalu dibanding masa kini, seperti apa memperingati Lahirnya Pancasila, bagaimana kita menyikapinya di situasi Kedaruratan Kesehatan Masyarakat, di kondisi Bencana Penyebaran Pandemi Virus Covid-19.

Sungguh, kita Rakyat – Bangsa Indonesia yang beruntung adanya Pancasila yang mengakui keberadaan yang berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. sehingga keberadaanNya tersebut membuat kita yakin, paham dan mampu berpikir dan mengambil pelajaran atas kejadian yang telah ditetapkan dengan pesan-pesan sejarah bahwa isilah kemerdekaan ini dengan Karya.

Karya yang bisa saja tertuang dalam Buku, Tulisan maupun Karangan, dan bisa juga kreasi maupun pementasan yang dituangkan dalam Puisi, tarian, nyayian, dan lagu, atau bisa saja dalam penyajian baik dialog maupun diskusi yang dikemas secara baik, yang kesemuanya itu masih banyak dapat kita lakukan bahkan dengan kreasi, ide dan inspirasi masa kini yang terpenting adalah pesan tentang Lahirnya Pancasila harus kita isi dengan hal-hal yang membanggakan.

Lalu bagaimana dengan kondisi yang tak bersahabat saat ini, wajib masker, social distancing, mengumpulkan massa dibatasi ! masa kini pasti cerdas, masih ada banyak ruang yang tersisa di masa pandemic virus covid-19 dengan memanfaatkan media Elektronik, Video Conference (daring) serta media social seperti Youtube, IG, FB dan lainnya hingga Radio dan Televisi dalam semangat Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2020.

Terakhir, Pemerintah harus percaya pada anak bangsa, anak bangsa yang harus mengenal dan tahu sejarah serta pesan Pancasila, anak bangsa yang lahir dan terus akan lahir mewarisi dan mengisi kemerdekaan dan itu tugas Pemerintah.

Selamat Hari Lahir Pancasila 1 juni 1945 – 1 Juni 2020, Pancasila dalam Tindakan, melalui gotong Royong menuju Indonesia Maju

Penulis : Budi Aminuddin, S.Sos
Profil :

  1. Ketua DPC PA GMNI Kab. Kubu Raya
  2. Ketua Divisi PSDM DPP Persatuan Orang Melayu
  3. Ketua BEM FISIP UNTAN 2005-2006

Follow WhatsApp Channel kalbarsatu.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ramadhan Sebagai Wahana Optimalisasi Pendidikan Anak oleh Keluarga
Membangun Gerakan Ramadhan Ramah Anak
Negara Hukum: Kok Ngegas?
Mahasiswa Menjadi Tukang Ojek Online: Antara Pilihan dan Tantangan
Menanam Harapan, Menanam Pengalaman: kegiatan Bertani di Desa Sungai Kunyit Hulu KKN Stitdar
Menanamkan Pola Hidup Sehat Sejak Dini di Sungai Kunyit Hulu: Langkah Cerdas Menuju Generasi Sehat dan Cerdas
Penerapan Metode Qur’ana Oleh Peserta KKN STITDAR Kubu Raya 2025 di TPA Nurul Hidayah
Petualangan Belajar Di Alam: Inovasi Pembelajaran Penjaskes Bersama Siswa Siswi MI Darul Qur’an Wal Falah

Berita Terkait

Senin, 3 Maret 2025 - 13:55 WIB

Ramadhan Sebagai Wahana Optimalisasi Pendidikan Anak oleh Keluarga

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:48 WIB

Membangun Gerakan Ramadhan Ramah Anak

Kamis, 6 Februari 2025 - 22:45 WIB

Negara Hukum: Kok Ngegas?

Rabu, 29 Januari 2025 - 18:51 WIB

Mahasiswa Menjadi Tukang Ojek Online: Antara Pilihan dan Tantangan

Rabu, 29 Januari 2025 - 18:33 WIB

Menanam Harapan, Menanam Pengalaman: kegiatan Bertani di Desa Sungai Kunyit Hulu KKN Stitdar

Berita Terbaru