Akibat Covid-19, APBD Kabupaten Kubu Raya 2021 Turun Rp200 Miliar

- Editor

Kamis, 26 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tampak Bupati menerima surat kesepakatan bersama pengesahan Perda APBD TA 2021 dari Ketua DPRD Kubu Raya

i

Tampak Bupati menerima surat kesepakatan bersama pengesahan Perda APBD TA 2021 dari Ketua DPRD Kubu Raya

KALBARSATU.ID — APBD Kabupaten Kubu Raya tahun Anggaran 2021 disahkan setelah melalui persetujuan fraksi di DPRD Kubu Raya lewat pandangan akhirnya masing-masing lewat rapat paripurna, Rabu 25 November 2020.

Sayangnya, akibat dampak pandemi covid-19 pendapatan daerah yang bersumber dari pemerintah pusat seperti DAK atau DAU mengalami penurunan.

“kita berusaha melakukan penghematan besar-besaran terhadap pengeluaran yang berkorelasi langsung dengan kebutuhan masyarakat,” kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kendati demikian, Muda memastikan penanggulangan covid-19 dan pemulihan ekonomi masih menjadi prioritas di tahun 2021 mendatang.

“Tapi bukan berarti sektor lain diabaikan, tetap menjadi perhatian. seperti pembangunan infrastruktur,” ujar Muda.

APBD TA 2021, pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp1,42 triliun dan belanja daerah sebesar Rp1,58 triliun.

Terjadi defisit anggaran sebesar Rp163,3 miliar namun akan ditutupi dari prakiraan Silpa tahun anggaran 2020 sebesar Rp87 miliar dan pinjaman daerah Rp76 miliar.

“Jumlah tersebut menurun sekitar Rp200 miliar dibandingkan APBD Tahun Anggaran 2020 yang nilainya mencapai Rp1,6 triliun,” sebut Muda.

Di tempat yang sama, Ketua DPRD Kubu Raya, Agus Sudarmansyah menyebutkan bahwa karena dampak pandemi covid-19 mengakibatkan dana transfer dari pusat ke daerah mengalami penurunan.

“Karena itu dilakukan pengetatan belanja daerah yang ditunda, seperti pengadaan meubeler, barang kantor dan belanja pembangunan dan rehab gedung, maupun mobil dinas. Jadi kalau bukan prioritas ditunda,” terangnya.

Kata Agus yang menjadi prioritas ialah pemulihan ekonomi seperti sektor penunjang ekonomi masyarakat seperti pertanian, perikanan, perkebunan, UMKM atau jasa.

“Penurunan APBD juga berdampak terhadap sejumlah kegiatan kedewanan yang ditunda, seperti prolegda dibatasi hanya sekitar 4-5 raperda diluar rutinitas. Termasuk perjalanan dinas, reses, dan peningkatan kapasitas ditunda,” tambahnya.(**)

Berita Terkait

Berapa Gaji PPPK Tahun 2025? Cek Disini Untuk 17 Golongan Lengkap
Benarkah Harga Rokok Januari 2025 Naik? Berikut Penjelasannya
Berikut ini Harga Terbaru Mobil Listrik Wuling Daerah Kalbar
Hasil Quick Count Pilkada Jakarta 2024, Berikut Link Dan Cara Hitung Cepat di Situs KPU
Cek Hasil Pilgub Jateng Pilkada 2024, Berikut Link KPU Hitung Cepat
Kapan Gaji KPPS Pilkada 2024 Cair? Berikut Rincian Nominal Dan Biaya Santunan Kecelakaan
Warna Surat Suara Gubernur, Bupati, dan Wali Kota di Pilkada Serentak 2024
LINK Cek DPT Online KPU, Temukan Nomor dan Lokasi TPS di Pilkada Serentak 2024

Berita Terkait

Sabtu, 4 Januari 2025 - 18:14 WIB

Berapa Gaji PPPK Tahun 2025? Cek Disini Untuk 17 Golongan Lengkap

Jumat, 3 Januari 2025 - 16:21 WIB

Benarkah Harga Rokok Januari 2025 Naik? Berikut Penjelasannya

Jumat, 6 Desember 2024 - 01:33 WIB

Berikut ini Harga Terbaru Mobil Listrik Wuling Daerah Kalbar

Rabu, 27 November 2024 - 13:02 WIB

Hasil Quick Count Pilkada Jakarta 2024, Berikut Link Dan Cara Hitung Cepat di Situs KPU

Rabu, 27 November 2024 - 12:04 WIB

Cek Hasil Pilgub Jateng Pilkada 2024, Berikut Link KPU Hitung Cepat

Berita Terbaru

5 Pengedar Narkoba di Kubu Raya Ditangkap Polisi. Foto/Istimewa.

News

5 Pengedar Narkoba di Kubu Raya Ditangkap Polisi

Senin, 13 Jan 2025 - 12:27 WIB