KALBARSATU.ID – Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Hj. Andi Intang Dulung, M.Hi menjelaskan bahwa menurut survei penelitian yang dilakukan pada tahun 2018, milenial lebih rentan terhadap radikalisme dan terorisme, namun menurut survei tersebut juga diperoleh hasil bahwa kearifan lokal dapat meredam radikalisme dan terorisme.
“Kearifan lokal sangat menentukan meredamnya radikalisme dan teroisme, untuk itu sangat penting melestarikan budaya lisan maupun tulisan yang ada di daerah setempat,” paparnya saat
diskusi Ngopi Coi (Ngopi Cara Orang Indonesia) yang bertajuk ‘Indonesia Adalah Kita’ di Hotel Orchardz Pontianak, Rabu (26/8/20).
Ia juga mengatakan bahwa saat terdapat 32 jumlah Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
“Wilayah Kalimantan Barat memiliki grafik potensi radikalisme dan terorisme yang masih rendah, tetapi tetap harus diwaspadai,” katanya.
Sementara Wakil Walikota Pontianak Bahasan mengimbau masyarakat lebih, agar berhati-hati kepada radikalisme dan terorisme yang ada di media masa.
“Dan yang paling sensitif itu mengatasnamakan agama dan budaya, karena iorang lebih mudah terprovokasi, makanya kita harus berhati-hati,” Tuturnya.
Ia juga menegaskan bahwa Pancasila sudah final dan apabila masyarakat menerapkan nilai-nilai dari Pancasila maka tidak akan terpapar radikalisme maupun terorisme. (Editor)
