Budi Daya Anggur di Pekarangan Rumah di Pontianak

- Editor

Minggu, 2 Mei 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala UPT Balai Benih Hortikultura (BBH) Dinas Pertanian (Distan) Tanaman Kalbar, Anton Kamaruddin menunjukkan buah anggur sebentar lagi matang yang ditanam di pekarangan rumahnnya. (ANTARA)

i

Kepala UPT Balai Benih Hortikultura (BBH) Dinas Pertanian (Distan) Tanaman Kalbar, Anton Kamaruddin menunjukkan buah anggur sebentar lagi matang yang ditanam di pekarangan rumahnnya. (ANTARA)

PONTIANAK, KALBAR SATU – Budi daya anggur di dalam pekarangan rumah melalui media tanah menggunakan planter bag (polibag) saat ini mulai diminati di Kota Pontianak.

Alasan diminatinya budi daya anggur tersebut karena tumbuh subur dan menjadi salah satu alternatif baru, selain memperindah halaman dari sisi ekonomi juga bisa menguntungkan.

“Ini merupakan alternatif baru minimal kita bisa mengerem impor anggur karena jika kita lihat anggur banyak membanjiri mulai dari yang kelas menengah ke bawah harga RP40.000 per kilogram hingga jenis sultan harganya sampai RP250.000 per kilogram,” katanya.

“Apalagi setelah dikembangkan di Kalbar ini anggur dapat tumbuh subur dan berbuah manis,” tambah Kepala UPT Balai Benih Hortikultura (BBH) Dinas Pertanian (Distan) Tanaman Kalbar, Anton Kamaruddin di Pontianak, Minggu.

Ia menceritakan bahwa dengan menanam anggur di pekarangan rumah bisa menghasilkan anggur yang sehat dan tentunya segara.

“Kita tidak tahu anggur yang dari luar apakah ada pengawet atau I itu tidak pasti. Yang jelas sudah tidak segara lagi,” jelas dia.

Ia memulai untuk mencoba budi daya anggur sejak setahun atau sejak mulai pandemi COVID-19. Anggur yang ditanam mulai anggur jenis biasa hingga kolaborasi anggur jenis lainnya dengan total sekitar 40 jenis.

“Jadi awal kami memulai budi daya anggur ya karena masa pandemi setahun lalu pas tanggal 1 Mei 2020.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat itu memang kami dalam kondisi hanya di rumah, kemudian mencoba mulai menanam anggur tapi itu jenis Isabella, kemudian baru mulai varian-varian yang lain mulai dari anggur Ukraina, Jepang, Amerika dan ternyata setelah kita uji coba itu cocok untuk di Pontianak,” katanya.

Saat ini budi daya yang dilakukannya sudah dipromosikan ke Bank Indonesia, Demonstrasi Plot (Demplot) di pesantren untuk pemberdayaan ekonomi budi daya anggur di daerah Sungai Belida dan di daerah Jeruju Besar.

Dirinya mengatakan awalnya masyarakat hanya tahu budi daya anggur hanya bisa dilakukan di negara empat musim dingin sehingga tidak banyak yang melakukan budi daya tersebut.

“Karena masyarakat tahunya anggur itu hanya untuk di negara empat musim dingin padahal di Eropa dan Amerika yang penghasil anggur itu berbuah di musim panas, ini yang membuat tantangan bagi kami untuk menanamnya di Kalbar.”

Sedangkan di Pontianak ini kan Kota Khatulistiwa mataharinya luar biasa panas dan air kita juga relatif stabil jadi kita coba manfaatkan sebagai budi daya anggur,” kata dia.

Untuk penanaman sendiri, ia mengatakan menggunakan media yang kurus, dengan tanah kuning karena menurut informasi yang didapat di Ukraina juga menanam di tanah yang banyak mengandung besi seperti bauksit kemudian dicampur dengan pasir dan sekam serta bahan organik yang menggunakan kotoran kambing.

“Sedangkan penanaman kami menggunakan teknik para-para, jadi satu batang utama yang dibengkokkan sekunder dan tersiernya itu atau yang dua itu sekundernya.”

Kemudian ada juga teknik teralis, jadi batang primernya dibengkokkan menjadi sekunder, batang sekundernya itu kita pelihara, karena anggur itu tumbuh di batang tersiernya,” ujarnya.

Saat ini ia juga menyediakan bibit anggur berkisar antara RP150.000 sampai RP200.000 serta jenis-jenis varian yang baru RP350.000 sampai RP500.000 ada yang lebih bagus sekitar RP1.000.000 diimpor langsung dari Ukraina, tanaman buah dalam pot (tabulampot), dan bersama komunitas pengangguran Kalbar dan Pontianak community juga melayani jasa untuk pembuatan green house sekaligus untuk sarana produksinya, segala macam media sampai panen.

Untuk pemasaran anggur rumahan tersebut bisa dijual sekitar RP150.000, jika semakin banyak panen hanya bisa RP50.000-RP75.000.

“Animo atau keinginan masyarakat alhamdulillah luar biasa mungkin karena jarang, harapkan kami minimal Kalbar ikut berbicara dalam dunia anggur karena sayang tempat kita berpotensi luar biasa. Jangan mikir ekspor dulu setidaknya untuk kita sendiri,”kata dia.

Berita Terkait

Berapa Gaji PPPK Tahun 2025? Cek Disini Untuk 17 Golongan Lengkap
Benarkah Harga Rokok Januari 2025 Naik? Berikut Penjelasannya
Berikut ini Harga Terbaru Mobil Listrik Wuling Daerah Kalbar
Hasil Quick Count Pilkada Jakarta 2024, Berikut Link Dan Cara Hitung Cepat di Situs KPU
Cek Hasil Pilgub Jateng Pilkada 2024, Berikut Link KPU Hitung Cepat
Kapan Gaji KPPS Pilkada 2024 Cair? Berikut Rincian Nominal Dan Biaya Santunan Kecelakaan
Warna Surat Suara Gubernur, Bupati, dan Wali Kota di Pilkada Serentak 2024
LINK Cek DPT Online KPU, Temukan Nomor dan Lokasi TPS di Pilkada Serentak 2024
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 4 Januari 2025 - 18:14 WIB

Berapa Gaji PPPK Tahun 2025? Cek Disini Untuk 17 Golongan Lengkap

Jumat, 3 Januari 2025 - 16:21 WIB

Benarkah Harga Rokok Januari 2025 Naik? Berikut Penjelasannya

Jumat, 6 Desember 2024 - 01:33 WIB

Berikut ini Harga Terbaru Mobil Listrik Wuling Daerah Kalbar

Rabu, 27 November 2024 - 13:02 WIB

Hasil Quick Count Pilkada Jakarta 2024, Berikut Link Dan Cara Hitung Cepat di Situs KPU

Rabu, 27 November 2024 - 12:04 WIB

Cek Hasil Pilgub Jateng Pilkada 2024, Berikut Link KPU Hitung Cepat

Berita Terbaru

Kronologi Kebakaran Dua Ruko di Desa Kapur Kubu Raya. Foto/Istimewa.

News

Kronologi Kebakaran Dua Ruko di Desa Kapur Kubu Raya

Sabtu, 11 Jan 2025 - 13:29 WIB

PDI Perjuangan Kalbar Rayakan HUT ke-52 Tanpa Gempita. Foto/Istimewa.

News

PDI Perjuangan Kalbar Rayakan HUT ke-52 Tanpa Gempita

Sabtu, 11 Jan 2025 - 09:33 WIB