KALBARSATU.ID — Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM) Kalimantan Barat (Kalbar), menilai salah satu Media di Kalbar memuat Redaksi tentang PDI Perjuangan tendensius dan ambigu.
Ketua DPD Repdem Kalbar, Paulus Ade Sukma Yadi sangat menyayangkan redaksi yang dimuat oleh media online pada 12 Desember 2020 (mediakalbarnews.com) terkait paslon yang diusung PDI Perjuangan Kalbar bertumbangan, bukti kepemimpinan Lasarus di Kalbar tidak solid.
“Faktanya PDI Perjuangan Kalbar dibawah kepemimpinan Lasarus semakin solid, semua diberikan ruang untuk maju pada Pilkada 2020. Namun tentu selektif dan matang berdasarkan hasil survey internal PDI Perjuangan yang sesuai SOP DPP PDI Perjuangan,” sebut Ade melalui keterangan tertulisnya, Minggu 19 Desember 2020.
Lebih lanjut Ade menyebutkan bahwa hasil survey itu yang kemudian menjadi barometer untuk memutuskan mandat rekomendasi siapa yang maju sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati di tujuh Kabupaten di Pilkada Kalbar 2020.
“Kemampuan dan kemapanan Lasarus dalam memimpin organisasi tidak bisa diragukan lagi. Pengalamannya itu dibuktikan sebagai Wakil Ketua Komisi V DPR RI selama dua periode hingga saat ini diperiode ketiga beliau dipercaya oleh PDI Perjuangan sebagai Ketua Komisi V DPR RI,” terang Ade.
Ia menegaskan, selama tiga periode menjadi unsur pimpinan membuktikan Lasarus mampu membentuk karakter pribadinya setara dengan level politisi nasional, dan itu suatu kebanggaan bagi masyarakat Kalimantan Barat.
“Keterwakilan putra daerah Kalbar dari pedalaman yang berjiwa nasionalis mampu duduk dan berkarir politik setara dengan level Menteri. Itu dibuktikan dengan dirinya bisa diterima dikancah nasional sebagai unsur pimpinan tertinggi di Komisi V DPR RI serta antusias masyarakat semua suku dan agama saat beliau kunker atau reses maupun menghadiri kegiatan keagamaan,” tambahnya.
Politisi yang baru satu tahun memimpin PDI Perjuangan Kalbar itu, sebut dia, telah menunjukan sebuah prestasinya karena mampu menghantarkan dua kader PDI Perjuangan menjadi kepala daerah. Dan tak menutup kemungkinan Paslon yang diusung PDI Perjuangan di Kabupaten Sekadau memenangkan gugatan di MK.
“Ini pasti membuat Lasarus banyak dibicarakan di publik sebagai salah satu tokoh yang layak diperhitungkan menjadi Calon Gubernur Kalbar pada Pilkada 2024,” imbuhnya.
Selain itu, menurutnya sejauh ini Lasarus profesional dalam mendorong kadernya bertarung di kontestasi politik Kalbar. Itu terbukti dari 7 (tujuh) Kabupaten yaitu Kapuas Hulu (Fransiskus Diaan), Sintang (Yohanes Rumpak), Melawi (Kluisen), Sekadau (Aloysius), Bengkayang (Martinus), Sambas (Darso) dan Ketapang (Mateus Yudi).
“Silahkan masyarakat nilai sendiri dari ketujuh nama yang diusung PDI Perjuangan, semuanya adalah kader murni PDI Perjuangan yang militansinya jelas berjiwa Banteng.”
“Mengapa hal ini dilakukan Lasarus karena dimasa kepemimpinannya, beliau tak ingin hanya mencapai kemenangan calon yang diusungnya, jika nanti hanya jadi benalu di PDI Perjuangan setelah menang,” tambahnya.
Ade mencontohkan, misalnya semua kader membantu dalam proses pemenangan hingga mengorbankan seluruh tenaga dan pikiran bahkan berdarah-darah, namun setelah menang malah kepala daerah tersebut baik Bupati, Wakil Bupati, Gubernur, dan Walikota malah pindah haluan karena tak tunduk AD/ART PDI Perjuangan.
Makanya dirinya menilai mediakalbarnews.com yang memberitakan paslon yang diusung PDI Perjuangan Kalbar bertumbangan, bukti kepemimpinan Lasarus di Kalbar tidak solid (12/12/2020) memuat redaksi (red) dan dikonsumsi masyarakat luas, yang isinya sangat prematur dan tendensius, tidak mengedepankan kualitas redaksi.
“Sedangkan selama ini kami ketahui mediakalbarnews.com lumayan tenar karena kualitas dan tatananan bahasa yang baik dan benar, serta sifatnya netral dalam penyajian redaksi maupun berita ke publik,” tuturnya.
Oleh sebab itu REPDEM Kalbar menyayangkan mediakalbarnews.com yang memuat redaksi tak akurat, mengandung unsur provokatif di tubuh PDI Perjuangan, dan diduga hanya atas dasar sentimen politik secara individu.
“REPDEM menjunjung tinggi dan menghormati kebebasan pers sebagai pilar demokrasi, tetapi harusnya mengedepankan kode etik sehingga tidak menyudutkan salah satu pihak, dalam berita tersebut indikasinya mengarah kepada penggiringan opini publik,” paparnya.
Terlebih, ungkap dia, berita itu tak terkonfirmasi kepada PDI Perjuangan. Makanya pihaknya menduga berita tersebut berpotensi melanggar UU Pers dan kode etik, dalam UU Pers jelas menegaskan penyajian redaksi maupun berita yang sifatnya dikonsumsi publik tidak boleh fitnah dan wajib mengedepankan azaz praduga tak bersalah.
“Kami merasa kecewa, saat ini REPDEM tengah berkomunikasi dengan lembaga-lembaga PDI Perjuangan baik DPD PDI Perjuangan, DPC PDI Perjuangan 14 Kabupaten/Kota, Badan Hukum (BBHR) DPD PDI Perjuangan dan BBHR beberapa Kabupaten/Kota, Badan Hukum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) REPDEM, serta seluruh rekan-rekan sayap PDI Perjuangan yang ada di kalbar bahkan Satgas,” lanjutnya.
Menurutnya isi redaksi yang dimuat terkait PDI Perjuangan dan menyebut nama Ketua organisasi sebagai unsur Pimpinan di Kalbar indikasinya mengarah kepada provokatif di tubuh PDI Perjuangan.
“Sangat tidak rasional jika ada suatu lembaga mengklaim lembaganya mengetahui dapur orang lain, dapur PDI Perjuangan ya PDI Perjuangan yang mengetahuinya. Begitu dapur juga mediakalbarnews.com ya mereka sendiri yang mengetahuinya,” lanjutnya.
PDI Perjuangan tegak lurus satu komando, tegas dia mengatakan, seluruh kader hingga simpatisan tunduk pada AD/ART Organisasi oleh sebab itu REPDEM Kalbar meminta klarifikasi dari Media online mediakalbarnews.com dasar barometer tersebut (red).
“Nyatanya pada Pilkada 2015 PDI Perjuangan menang di dua kabupaten, yaitu Sekadau dan Melawi dimana kader PDI Perjuangan hanya wakil Bupati Sekadau. Sedangkan Pilkada 2020 kader PDI Perjuangan menang di dua Kabupaten yakni Kapuas Hulu (Fransiskus Diaan sebagai Bupati),dan Melawi (Kluisen sebagai Wakil Bupati), Sedangkan Sekadau pasangan Rupinus Aloysius jika menang di MK, maka tiga kabupaten kader PDI Perjuangan memenangkan kontestasi politik di kalbar,” paparnya.
Sementara Sekretaris REPDEM Kalbar, Syarif Fikri Alqadri menambahkan PDI Perjuangan adalah organisasi induk kami, di kepemimpinan Lasarus di PDI Perjuangan Kalbar semua kader sudah diakomodir.
“Kami rasakan bahkan selevel kami sayap sangat terasa kekeluargaan yang dibangun tak ada perbedaan, karena PDI Perjuangan adalah rumah bersama. REPDEM adalah ruang bagi kaum milenial membangun, berjuang dan bekerjasama dengan azaz gotong royong.”
“Saat ini kami sedang meminta kepada seluruh kader REPDEM di 14 Kabupaten/Kota untuk tetap mengikuti komando DPD REPDEM yang saat ini terus melakukan konsolidasi dengan organisasi induk serta pihak-pihak lainnya, REPDEM sudah berkomitmen satu komando sesuai slogan organisasi kesetiakawanan dalam perjuangan,” tegasnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa pihaknya sedang berkomunikasi dengan seluruh anggota REPDEM, sembari menunggu perkembangan kami sedang melakukan konsolidasi secara khusus kader yang ada di Pontianak dan Kubu Raya, dan DPD REPDEM Kalbar. Bahkan beberapa kali melakukan pertemuan internal dan melibatkan perwakilan pengurus di Kecamatan-kecamatan yang ada disekitar Kota Pontianak dan Kubu Raya.
“Terkait redaksi yang dimuat mediakalbarnews.com menjadi diskusi serius oleh rekan-rekan seperjuangan REPDEM karena sudah tersebar kemana-mana dan dikonsumsi publik,” sebutnya.##